Kronologi Mahasiswa Tewas di Sungai Kampar: Disuruh Senior Jalan Mata Tertutup, Pegang Tongkat, Akhirnya Hanyut

Mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR), Chandra Ari Kusuma (19), tewas tenggelam di sungai Kampar, Riau, dalam kegiatan perkemahan.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 09 Jun 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2023, 08:00 WIB
Mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR), Chandra Ari Kusuma (19), tewas tenggelam di sungai Kampar, Riau, dalam kegiatan perkemahan (Merdeka.com)
Mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR), Chandra Ari Kusuma (19), tewas tenggelam di sungai Kampar, Riau, dalam kegiatan perkemahan (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR), Chandra Ari Kusuma (19), tewas tenggelam di sungai Kampar, Riau, dalam kegiatan perkemahan. Korban bersama sejumlah rekannya diperintahkan senior untuk berjalan dengan mata tertutup kain hitam. Dalam kasus ini, polisi memeriksa 13 mahasiswa dan Kepala Prodi Fakultas Teknik Listrik PCR.

"Sebanyak 14 saksi sudah diperiksa. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui kronologi kejadian," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya di Pekanbaru, Kamis (8/6).

Dijelaskan Nandang, awalnya korban bersama Ari Dodi Romeo, Fikri Nakwan Rosandri, Septia Riandra Mandala diperintahkan seniornya untuk membersihkan badan di sungai setelah berendam di kubangan lumpur, Sabtu (3/6) sekitar pukul 11.00 WIB.

"Lalu salah satu (mahasiswa) senior menyuruh korban bersama para rekannya ini menutup mata menggunakan kain hitam dan memegang tongkat, dipandu oleh senior Rizal Akbar hingga ke sungai," lanjut Nandang.

Saat itu salah seorang mahasiswa yang mendampingi korban mengaku tidak bisa berenang dan meminta ke tepi sungai. Namun tidak lama terdengar teriakan minta tolong dari korban dan rekannya.

"Teman korban dan Aldi Pratama langsung berusaha menarik Septia Riandra Mandala. Sedangkan Fikri dan Ari Dodi ditolong oleh senior David. Akan tetapi korban tidak dapat ditolong dan langsung hanyut," tutur Nandang.

Pencarian Korban

Setelah kejadian tersebut, Tim SAR gabungan mencari korban yang hilang terbawa arus. Usai pencarian selama lima hari, akhirnya korban ditemukan mengapung sekitar 300 meter dari lokasi kejadian, Rabu (6/6) sekitar pukul 18.00 WIB.

"Berdasarkan pemeriksaan Ketua Panitia, Wadi Muhammad Zaki, acara pengukuhan calon anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Listrik PCR tersebut bukanlah kegiatan resmi kampus, karena tanpa sepengetahuan pihak kampus," tambahnya.

Terkait perkara tersebut, polisi juga sudah mengamankan barang bukti berupa kain hitam penutup mata serta tongkat kayu dan besi sebagai alat peraga peserta mahasiswa.

Sumber: Merdeka.com

Infografis Journal
Infografis 10 Daftar Pahlawan Nasional Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Tri Yasnie)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya