Momen Ganjar Pranowo Bertemu dan Berbincang dengan Soekarno di NTB

Ada hal menarik dalam kunjungan bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo ke kantor DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Mataram, Minggu (18/6/2023).

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 18 Jun 2023, 14:32 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2023, 14:31 WIB
Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo berbincang dengan Ketua PAC Lunyuk bernama Soekarno di DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Mataram, Minggu (18/6/2023). (Delvira Hutabarat/Liputan6.com)
Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo berbincang dengan Ketua PAC Lunyuk bernama Soekarno di DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Mataram, Minggu (18/6/2023). (Delvira Hutabarat/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Ada hal menarik dalam kunjungan bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo ke kantor DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Mataram, Minggu (18/6/2023).

Ganjar Pranowo bertemu dan mengajak diskusi Ketua PAC Lunyuk bernama Soekarno dalam acara konsolidasi DPD PDIP NTB.

Awalnya, Gubernur Jawa Tengah yang memberikan arahan dalam acara konsolidasi struktur PDIP se-NTB itu memanggil Soekarno untuk naik ke atas panggung.

"Pak Karno, sini Pak Karno," kata Ganjar.

Karno yang tampak sudah sepuh, semua rambut dan jenggotnya memutih itu lalu naik ke atas panggung.

"Pak Karno usia berapa?" tanya Ganjar.

"83 tahun," jawab Soekarno.

Mendengar itu, Ganjar tampak terkejut. "83? Luar biasa," kata Ganjar.

Ganjar lalu menanyakan mengapa pria tersebut dinamai Soekarno oleh orang tuanya.

Pria yang mengenakan kopiah itu menjawab bahwa ayahnya dulu pernah satu lokasi bersama Proklamator RI Soekarno yang menjalani pengasingan di Ende, NTT.

"Bapak saya dulu satu lokasi di Ende bersama Bung Karno. Setelah pulang saya diberikan nama Soekarno," kata Pak Karno.

Menurut Karno, ayahnya sempat bermain tonil bersama Putra Sang Fajar. Karno juga menyatakan sempat menjadi sosok yang membaca naskah sandiwara itu di Ende.

"Bapak saya Muhamad Tayib, pemain tonil," kata Soekarno.

Soekarno menerangkan sang ayah sangat mengagumi Bung Karno, dan hal itu menurun kepadanya sampai sekarang.

"Saya bukan hanya orang PDIP, tetapi saya juga penganut ajaran Bung Karno, Pak. Nasionalnya Soekarno tidak bisa dipisahkan dari saya. Biar bagaimana pun, saya pasang dada, walaupun saya ditembak, saya tetap junjung Pak Soekarno sebagai pemimpin bangsa," tegas Karno.

Ganjar lalu menanyakan bagaimana jabatan Pak Karno di PDIP NTB. Soekarno menyampaikan dirinya dilantik oleh Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat sebagai Ketua PAC seumur hidup. Pernyataan itu pun disambut tawa oleh Ganjar dan seluruh hadirin.

"Saya dulu dari PNI. Waktu kami pindah dari PNI ke PDI, kami buat bendera moncong putih bersama-sama beliau (Rachmat Hidayat)," kata Pak Karno.

 


Ganjar Beri Hadiah untuk Soekarno

Bakal Calon Presiden (Bacapres) yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo, Ganjar Pranowo
Bakal Calon Presiden (Bacapres) yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo, Ganjar Pranowo, melanjutkan kunjungan safari politiknya dengan mendatangi Rumah Pemenangan Ganjar PDIP di Jalan Sei Rahayu, Sumatera Utara, Medan. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Ganjar pun merasa bangga dan merasa cerita Pak Karno sungguh menginspirasi. Ganjar lalu menjanjikan kepada Pak Karno hadiah.

"Luar biasa. Saya akan kirimkan ke Beliau bendera yang besar, yang sedang, saya akan kirimkan kaus dan saya akan kirimkan sepeda motor untuk Beliau," kata Ganjar.

Dalam acara konsolidasi ini, hadir Ketua DPP PDIP Sri Rahayu dan I Made Urip serta Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat.

 

Infografis Puan Maharani Sebut Nama Termasuk AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Puan Maharani Sebut Nama Termasuk AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya