4 Pesan Presiden Jokowi pada Relawan Bara JP, Ingatkan Jangan Salah Pemimpin di Pemilu 2024 hingga Jangan Berantem

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara rapat pimpinan nasional relawan Barisan Relawan Jokowi Presiden (Rapimnas Bara JP) pada Minggu 18 Juni 2023 di Bogor, Jawa Barat.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 19 Jun 2023, 12:42 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 12:42 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair 2023 di JIExpo Kemayoran Jakarta, Rabu (14/5/2023).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara rapat pimpinan nasional relawan Barisan Relawan Jokowi Presiden (Rapimnas Bara JP) pada Minggu 18 Juni 2023 di Bogor, Jawa Barat. (Dok. Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara rapat pimpinan nasional relawan Barisan Relawan Jokowi Presiden (Rapimnas Bara JP) pada Minggu 18 Juni 2023 di Bogor, Jawa Barat.

Dalam kesempatan tersebut, ada sejumlah pesan yang disampaikan Presiden Jokowi kepada para relawan Bara JP. Salah satunya Jokowi berpesan untuk tidak salah dalam memilih pemimpin.

Mengingat, tahun depan seluruh masyarakat Indonesia akan melakukan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Pasalnya, menurut Presiden Jokowi, kondisi dunia saat ini masih dalam ketidakpastiaan.

Bahkan, kata dia, para ahli dan pakar memprediksi ketidakpastiaan ini masih akan terjadi pada 5 hingga 10 tahun kedepan.

"Saya wanti-wanti di mana-mana dalam keadaan ketidakpastian global masih menyelimuti dunia. Para ahli, para pakar, menyampaikan bisa 5—10 tahun yang akan datang masih belum bisa dipulihkan," ujar Presiden Jokowi dalam Rapimnas Bara JP di Bogor Jawa Barat, Minggu 18 Juni 2023.

Tak hanya itu, lanjut dia, krisis keuangan dan krisis pangan juga akan makin mengerikan sehingga banyak negara yang penduduknya kelaparan karena harga kebutuhan pokok naik.

Disisi lain, Jokowi pun meminta relawannya tidak pecah dan tetap kompak, menjelang Pemilu 2024. Jokowi mengatakan perbedaan pilihan politik adalah hal biasa, asal jangan sampai memunculkan pertikaian dan perpecahan.

"Saya titip, yang namanya dalam organisasi, perbedaan itu biasa. Saya tahu di Bara JP ini ada perbedaan-perbedaan. Saya ngerti 100 persen. Berbeda itu enggak apa-apa, tapi jangan sampai berantem yang menyebabkan perpecahan, jangan," kata Jokowi.

Berikut sederet pesan yang disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri acara para relawan di Rapimnas Bara JP dihimpun Liputan6.com:

 

1. Ingatkan Agar Jangan Salah Memilih Pemimpin dalam Pemilu 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menjadi Ketua Pelaksanaan Program Percepatan Stunting di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (28/1/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menitipkan sejumlah pesan kepada para relawan Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP). Salah satunya Presiden Jokowi berpesan untuk tidak salah dalam memilih pemimpin.

Mengingat, tahun depan seluruh masyarakat Indonesia akan melakukan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Pasalnya, menurut Presiden Jokowi, kondisi dunia saat ini masih dalam ketidakpastiaan.

Bahkan, kata dia, para ahli dan pakar memprediksi ketidakpastiaan ini masih akan terjadi pada 5 hingga 10 tahun kedepan.

"Saya wanti-wanti di mana-mana dalam keadaan ketidakpastian global masih menyelimuti dunia. Para ahli, para pakar, menyampaikan bisa 5—10 tahun yang akan datang masih belum bisa dipulihkan," ujar Presiden Jokowi dalam Rapimnas Bara JP di Bogor Jawa Barat, Minggu 18 Juni 2023.

Tak hanya itu, lanjut dia, krisis keuangan dan krisis pangan juga akan makin mengerikan sehingga banyak negara yang penduduknya kelaparan karena harga kebutuhan pokok naik.

"Oleh sebab itu, jangan salah memilih pemimpin karena keadaan dunia tidak normal. Geopolitiknya karena perang, juga geoekonominya bergeser," ucap Jokowi.

 

2. Tak Bisa Prediksi Negara Mana yang Akan Jadi Kawan

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pembentukan Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat, 7 Oktober 2022. (Dok Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

Presiden Jokowi pun belum bisa memprediksi negara-negara mana saja yang akan menjadi kawan. Yang jelas, Jokowi menekankan Indonesia tak boleh salah menentukan pilihan.

"Ini nanti enggak tau kawan ini jadi kawan ini atau tidak. Yang dulu musuhan menjadi sambung ndak. Karena kita lihat mungkin masih dalam jangka 3 tahun. Bisa dua tahun, bisa tiga tahun, bisa lima tahun. pergeserannya ke mana," terang dia.

"Siapa akan berkawan dengan siapa. Negara gede dengan negara gede. Nanti negara gede dan negara kecil atau posisi ini yang kita harus tahu dan jangan sampai salah menentukan," sambung Jokowi.

 

3. Ingatkan Tahun Krusial bagi Indonesia, Pemilu 2024 Sangat Penting untuk Bangsa

Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (24/2/2023)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (24/2/2023). (Foto: Sekretariat Presiden)

Lalu Jokowi menilai, 13 tahun kedepan merupakan tahun yang sangat krusial bagi Indonesia. Dia menuturkan Indonesia bisa terjebak sebagai negara berkembang dan middle income trap apabila keliru mengarahkan haluan.

"Negara di Amerika Latin tahun 60-an, tahun 50-an itu sudah menjadi negara berkemabng, tapi sampai saat ini tetap masih menjadi negara berkembang. Ada siklus surut, ini yang kita tidak, karena dari para pakar global menyampaikan Indonesia memiliki kesempatan dalam 13 tahun ini ke depan," tutur Jokowi.

Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa kepemimpinan 2024 hingga 2029 sangat menentukan nasib Indonesia kedepannya. Sehingga, dia mengingatkan Indonesia harus bisa mengambil peluang agar dapat melompat menjadi negara yang lebih baik.

"Kepemimpinan 2024 sangat menentukan. Kepemimpinan 2029 sangat menentukan, kepemimpinan di 2034 sangat menentukan. Kita diberi kesempatan. Kita diberi kesempatan, tapi kalau enggak bisa mengambil peluang dan kesempatan ini. Ini yang perlu saya ingatkan agar kita semuanya bekerja keras," terang dia.

 

4. Tegaskan Berbeda Dukungan Tidak Apa-Apa, tapi Jangan Berantem

Jokowi Pimpin Rapat Terbatas Percepatan Peta Jalan Penerapan Industri 4.0
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas percepatan peta jalan penerapan industri 4.0 di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (3/9/2019). Jokowi meminta percepatan peta jalan penerapan industri 4.0 guna mendongkrak investasi dan ekspor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Disisi lain, Jokowi meminta relawannya tidak pecah dan tetap kompak, menjelang Pemilu 2024. Jokowi mengatakan perbedaan pilihan politik adalah hal biasa, asal jangan sampai memunculkan pertikaian dan perpecahan.

"Saya titip, yang namanya dalam organisasi, perbedaan itu biasa. Saya tahu di Bara JP ini ada perbedaan-perbedaan. Saya ngerti 100 persen. Berbeda itu enggak apa-apa, tapi jangan sampai berantem yang menyebabkan perpecahan, jangan," terang dia.

Dia mengingatkan, perbedaan dukungan tak boleh menyebabkan perpecahan antara relawan. Jokowi menekankan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga perbedaan dukungan tidak dipersoalkan.

"Saya perlu ingatkan, kita ini kawan sejak awal loh. Saudara-saudara juga kawan semua sejak awal," ujarnya.

"Jangan soal dukung-mendukung, menjadi perpecahan, jangan. Kalau berbeda enggak apa-apa, ini alam demokrasi enggak apa-apa," kata Jokowi.

Jokowi tak mau perbedaan pilihan justru membuat para relawannya menjadi terpecah. Menurut dia, para relawan bebas menentukan pilihannya.

"Perbedaan itu tidak apa-apa, tapi jangan menyebabkan perpecahan, apalagi nanti terjadi benturan besar, jangan, ini saling kenal semua kok gitu. Mau dukung sana, sini, itu demokrasi, enggak masalah. Tapi jangan sampai sekali lagi, jangan sampai menyebabkan perpecahan, titipan saya itu aja," tegas Jokowi.

Infografis Sinyal Dukungan Jokowi & Kesiapan Prabowo Nyapres di Pilpres 2024
Infografis Sinyal Dukungan Jokowi & Kesiapan Prabowo Nyapres di Pilpres 2024 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya