Fajri Pria Obesitas Alami Syok Septik Sebelum Meninggal Dunia, Begini Penjelasan RSCM

Fajri, pria obesitas, meninggal dunia pada Kamis (22/6/2023) di RSCM, Jakarta Pusat, pada pukul 01.25 WIB, setelah menjalani perawatan super intensif selama sekitar dua pekan.

oleh Muhammad AliWinda Nelfira diperbarui 22 Jun 2023, 16:28 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2023, 16:06 WIB
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyampaikan pernyataan perihal penyebab meninggalnya Muhammad Fajri (MF), pria obesitas 260 Kilogram yang diketahui meninggal dunia pada Kamis (22/6/2022) dini hari.
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyampaikan pernyataan perihal penyebab meninggalnya Muhammad Fajri (MF), pria obesitas 260 Kilogram yang diketahui meninggal dunia pada Kamis (22/6/2022) dini hari.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjelaskan secara lengkap perihal komplikasi kesehatan yang dialami Muhammad Fajri (MF), pria obesitas dengan berat hampir 300 kilogram (kg).

Pelaksana Tugas Direktur Pelayanan Operasional RSCM Renan Sukmawan mengatakan, Muhammad Fajri meninggal dunia pada Kamis (22/6/2023) di RSCM, Jakarta Pusat, pada pukul 01.25 WIB, setelah menjalani perawatan super intensif selama sekitar dua pekan.

"Kasus ini kita ketahui kasus yang berat, sulit. Jadi memang masuknya (pasien ke RSCM) sudah ada infeksi, jadi syok septik itu memang sudah ada sejak masuk," kata Renan dalam konferensi pers di RSCM, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023).

Renan menjelaskan, sejak saat itu, Fajri mendapatkan berbagai perawatan intensif seperti diberikan bantuan oksigen dengan pemasangan ventilator. Pemeriksaan rontgen serta pemberian obat-obatan juga diberikan RSCM kepada Fajri.

Upaya optimal dilakukan berbagai keterbatasan sarana prasarana, mengingat RSCM harus menyesuaikan penanganan dengan kondisi tubuh MF yang obesitas.

Di sisi lain, Dokter Spesialis Anestesi RSCM Sidharta Kusuma Manggala secara lebih detail menerangkan, kondisi Fajri menurun jauh dalam sebulan terakhir. MF disebut bahkan, tidak bisa tidur dengan baik.

"Memang pasien MF sudah mulai tidak bisa tidur telentang. Artinya memang sudah mulai ada masalah medis yang cukup serius terkait dengan kardio respirasi atau masalah paru-paru dan jantung. BMI (body mass index) nya di atas 35, BMI-nya 91, jadi tiga kalinya yang super tidak normal, jadi memang benar-benar berat" kata Sidharta.

Selain itu, Sidharta mengungkapkan MF rupanya juga mengalami infeksi pada kaki bagian kanan dalam beberapa bulan terakhir, jauh sebelum akhirnya dirawat di RSCM. Saat masuk dan dirawat ke RSCM pada Jumat, 9 Juni 2023, kondisi MF telah sangat menurun.

Menurut Sidharta, saat tiba di RSCM, MF mengalami sesak yang berat sehingga dipasang ventilator serta diberi obat. Fajri pria obesitas tersebut sempat sadarkan diri namun tidak sepenuhnya sadar karena dalam pengaruh obat.

Kemudian, lanjut dia dalam perjalanan perawatannya, infeksi di kaki MF semakin berat. Tak hanya itu, juga ditemukan ada infeksi di bagian paru-paru MF.

"Kemudian infeksi ini kita bisa bilang menimbulkan kejadian yang namanya syok septik. Syok septik ini adalah suatu keadaan dimana terjadi respons tubuh terhadap infeksi yang berat," jelas dia.

Syok septik itu, lanjut dia menimbulkan kegagalan organ jantung serta pembuluh darah, ginjal, serta mengalami tekanan darah yang turun.

Pihak RSCM kemudian melakukan terapi pengganti ginjal bersama dokter spesialis ginjal dan hipertensi Juga berkoordinasi dengan dokter pencernaan dan dokter lainnya.

"Sehingga kita bisa bilang bahwa akibat dari infeksi tadi itu mengakibatkan kegagalan organ tubuh, namanya multi organ disfungtion syndrom. Ini yang membuat kondisinya menurun dan memang pada akhirnya tadi malam kami sudah tidak bisa mempertahankan kondisi beliau," kata dia.

Fajri Meninggal Dunia

Muhammad Fajri, pasien obesitas yang memiliki bobot 260 Kilogram, meninggal dunia, Kamis (22/6/2023).

Kabar tersebut pertama kali diterima awak media pada Kamis pagi. Fajri sudah lebih dari dua pekan menjalani perawatan di ruang isolasi dengan perlengkapan memadai seperti di ruang ICU. 

Kabar duka tersebut pun dibenarkan oleh Kadis Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni. 

"Iya, untuk lebih jelas masih menunggu info dari RSCM," tutur dr Dini, saat dihubungi Liputan6.com.

Untuk itu, Dinkes Tangerang dan juga Pemkot setempat, sudah bersiap dengan segala kemungkinan. Misalnya RSCM meminta bantuan untuk evakuasi jenazah ataupun pengurusan lainnya.

"Kita sudah siapkan personil jika dibutuhkan,"katanya.

 

Infografis Obesitas
Arya Permana, salah satu contoh kasus obesitas yang mengkhawatirkan (liputan6.com/Tri yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya