Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay menanggapi pernyataan tentang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang disebut sebagai sosok calon presiden (capres) paling ikhlas untuk bangsa.
Saleh mengaku setuju dengan pernyataan Prabowo Subianto sebagai seorang patriot yang mengutamakan kepentingan nasional dalam setiap mengambil keputusan dan kebijakan yang diambil.
Baca Juga
"Saya setuju kalau Prabowo disebut ikhlas. Ikut beberapa pilpres dan tidak menang, namun tidak menyurutkan daya juangnya. Saya yakin, keikhlasanlah yang terus mendorong Prabowo hingga selalu melihat ada harapan di masa depan. Termasuk dalam menyongsong pileg yang akan datang," kata Saleh saat di hubungi Liputan6.com, Jumat 14 Juli 2023.
Advertisement
"Tidak mudah dalam posisi Prabowo. Kalau orang lain, mungkin sekali kalah, langsung mengalah. Kalau Prabowo, kekalahan selalu dijadikan sebagai pintu masuk untuk melihat peluang kemenangan," sambungnya.
Saleh menilai, meskipun kalah dua periode saat Pemilihan Presiden atau Pilpres 2014 dan 2019, maka tidak membuat Prabowo memilih pensiun seperti kebanyakan tokoh lainnya hingga tidak terlihat aktivitas di ruang publik lagi.
Namun menurut dia, sebaliknya Prabowo justru melanjutkan ambisinya untuk bangsa.
"Kan banyak juga tokoh lain yang pernah ikut pilpres. Setelah kalah, malah banyak yang memilih pensiun. Belakangan, tidak terlihat lagi beraktivitas di publik," kata Saleh.
Bebas Berikan Pendapat
Saleh menilai, setiap orang dapat memberikan pendapatnya tentang calon pemimpin nasional. Penilaian tersebut tentunya berdasarkan pertimbangan yang ada hingga saat ini.
"Kemudian ini membentuk pernyataan bahwa Prabowo ikhlas berdasarkan bentuk objektif dan subjektif. Dengan kata lain, pengalaman sampai saat ini menunjukkan sikap tulus tersebut," ucap dia.
"Kondisi objektif tentu didasarkan pada fakta dan capaian kinerja selama ini. Sementara, kondisi subjektif didasarkan pada penilaian pribadi yang terkadang dipengaruhi sikap dan afiliasi politik. Tidak jarang, penilaian tersebut dipengaruhi oleh faktor emosional seseorang," pungkas Saleh.
Advertisement
Pakar Gestur Sebut Karakter Prabowo Subianto Kini Lebih Kalem dan Tertata
Sebelumnya, Pakar Gestur Handoko Gani menyatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kini lebih santai dan juga tertata. Handoko menilai gestur Calon Presiden (Capres) Gerindra tersebut saat acara Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-16 di Makassar, Kamis 13 Juli 2023.
Hal itu menurutnya seperti mengingatkan kepada figur Jokowi zaman dulu yang santai, rileks dan juga terstruktur dalam menyampaikan gagasannya terhadap Indonesia.
"Dulu Prabowo menggebu-gebu, ini jauh lebih kalem dan tertata. Malah menjadi seperti Jokowi zaman dulu," kata Handoko.
Selain lebih kalem dan tertata, Handoko menganggap pada sesi penyampaian gagasan, Prabowo tampil lebih luwes dan juga percaya diri. Menurutnya, gestur yang diperlihatkan Ketum Partai Gerindra tersebut berbeda jauh dengan saat kontestasi pilpres sebelumnya.
Ia menegaskan, Prabowo yang dulu cenderung berapi-api dan seringkali menyalahkan lawan bicaranya. Namun, pada kesempatan tersebut, tak nampak sama sekali ‘ledakan-ledakan’ yang biasanya terlontar dari mulut orang nomor satu di Partai Gerindra tersebut.
Tak cukup sampai disitu, Handoko juga melihat gaya pidato Prabowo Subianto yang hanya fokus berdiri tegak di podium. Handoko menambahkan, gaya berdiri tegak di podium itu menggambarkan gaya kepemimpinan Prabowo jika nanti terpilih sebagai Presiden di 2024.
Gaya yang terpusat di satu titik tersebut, menurut Handoko merupakan gaya komando dan bisa menjadi ciri khas kepemimpinan Prabowo Subianto.
"Paparan Prabowo gaya komando. Ini jadi satu ciri khas Prabowo nanti, beliau ingin menjadi komandan tertinggi agar Indonesia lebih baik," tutup Handoko.
Prabowo dalam Survei SMRC
Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Maret 2023 menunjukkan tingkat pengenalan publik pada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tertinggi di antara tokoh lain. Sementara Ganjar Pranowo menjadi tokoh yang paling disukai.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menyebutkan, Prabowo dikenal 95 persen warga, Anies Baswedan 86 persen, Ganjar 78 persen, Puan Maharani 67 persen, dan Airlangga Hartarto 40 persen.
"Awareness Prabowo sudah maksimal (hampir semua pemilih tahu Prabowo). Sementara itu dalam 3 bulan terakhir awareness Anies cenderung stagnan (86 persen), dan Ganjar perlahan naik (dari 75 persen menjadi 78 persen)," kata Deni dalam keterangannya.
Namun, menurut Deni, terkait tingkat penerimaan atau likeability calon, Ganjar Pranowo paling banyak disukai, yakni 90 persen, disusul Prabowo 81 persen, Anies 72 persen, Airlangga 73 persen, dan Puan Maharani 45.
"Dalam 3 bulan terakhir, Ganjar cenderung semakin disukai (naik dari 87 persen menjadi 90 persen). Sementara kedisukaan Prabowo sedikit membaik, dari 77 persen menjadi 81 persen pada periode yang sama. Kedisukaan pada Anies menurun dari 78 persen menjadi 72 persen," kata dia.
Deni menjelaskan bahwa tingkat kedisukaan (likeability) yang tinggi pada Ganjar menjadi faktor penjelas mengapa dukungan publik pada gubernur Jawa Tengah ini lebih unggul dibanding tokoh-tokoh lain.
"Tingkat penerimaan Ganjar yang positif menjelaskan mengapa dukungan kepada Ganjar sementara lebih tinggi dari calon-calon lain," jelas Deni.
Advertisement