Surya Paloh Sindir Revolusi Mental: Sayang Seribu Sayang, Belum Jadi Kenyataan

Menurut Surya Paloh, hari ini Indonesia belum dikatakan jadi negara super power dan lebih hebat dari negara lain.

oleh Muhammad Ali diperbarui 16 Jul 2023, 18:45 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2023, 18:44 WIB
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, memantau kesiapan venue Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, memantau kesiapan venue Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

 

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyampaikan bahwa revolusi mental yang dicanangkan Joko Widodo ketika maju di Pilpres 2014 identik dengan misi perubahan yang kini dibawa oleh Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan di Pemilu 2024.

"Nah ini yang perlu saya ingatkan kepada saudara bahwasanya pikiran, gerakan perubahan, yang juga sejalan dengan apa yang pernah dikonstatir oleh Presiden Jokowi untuk melaksanakan revolusi mental adalah sebenarnya identik dengan misi gerakan perubahan kita, senafas, sebangun, sejalan," ujarnya dalam pidato politik Apel Siaga Perubahan NasDem di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (16/7/2023).

Surya menyebut, itu juga alasan kenapa NasDem memberikan dukungan kepada Jokowi sebagai calon presiden ketika 2014. Surya mengatakan, NasDem totalitas mendukung Jokowi karena memiliki konsep, gagasan, dan pemikiran yang sama tentang kemajuan bangsa dan negara

"Dan itulah kenapa ketika pada tahun 2014 pemilu dengan seluruh kekuatan dan harapan energi yang kita miliki kita dukung yang namanya Presiden Jokowi kala itu sebagai calon presiden untuk menjadi presiden di negeri ini saudara-saudaraku," tegasnya.

Namun, Surya menyayangkan bahwa gagasan revolusi mental Jokowi saat ini belum menjadi kenyataan pada hari ini.

"Tapi sayang seribu kali sayang, sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataan, apa yang harus berani yang kita nyatakan, menjelang 78 tahun kemerdekaan Bangsa yang kita miliki," tegas Surya.

Menurutnya, hari ini belum bisa dikatakan bahwa Indonesia menjadi negara super power dan lebih hebat dari negara-negara lain. Karena belum mencapai harapan yang diinginkan oleh pendiri bangsa.

"Apa yang menyebabkan ini? Kenapa kita belum mampu mencapai tingkatan dan harapan seperti apa yang diharapkan oleh pendiri bangsa ini bukan karena kita negara yang kurang luas, bukan.Kkarena negara kita kurang kaya, bukan. Karena jumlah penduduk kita kurang besar, bukan. Karena kontur tanah kurang subur. Bukan. Semuanya kita miliki, tapi satu hal, satu hal yang menjadi masalah besar bagi kita sebagai satu bangsa," tegas Surya Paloh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Anies dan Surya Paloh Beri Pidato Politik

Dalam Apel Siaga Perubahan, Anies Baswedan dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh memberikan pidato politik. Anies Baswedan dipastikan tidak menggelar deklarasi calon wakil presiden pada acara ini. 

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menyebut, kewenangan pemilihan cawapres diserahkan kepada Anies.

"Partai Nasdem tidak akan masuk pada ruang yang mana, kewenangan itu sudah kita serahkan Mas Anies, Partai Nasdem dalam memberikan mandat kepada Anies untuk mencari Wapres, bahwa nanti tidak ada deklarasi calon wakil presiden dari partai koalisi," kata Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Ali menjelaskan, pihaknya tengah menunggu Anies menggunakan mandat yang diberikan oleh NasDem, PKS, Demokrat untuk mekukan komunikasi politik dengan tokoh-tokoh potensial.

"Sehingga belum ada pernyataan kepada kami sebagai parpol yang mengusung Mas Anies Baswedan kapan akan deklarasikan pasangan calon wapres tersebut," kata Ali.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Infografis Pernyataan Ketum NasDem Surya Paloh Saat Deklarasi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pernyataan Ketum NasDem Surya Paloh Saat Deklarasi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya