Dewan Etik Golkar Panggil Lawrence Siburian dan Ridwan Hisjam Terkait Munaslub

Dewan Etik Partai Golkar memanggil dua kader yang mewacanakan digelarnya musyawarah nasional luar biasa (munaslub) partai.

oleh Putu Merta Surya PutraDelvira Hutabarat diperbarui 17 Jul 2023, 15:37 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2023, 15:27 WIB
Ketua Dewan Etik Partai Golkar Muhammad Hatta
Ketua Dewan Etik Partai Golkar Muhammad Hatta. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Dewan Etik Partai Golkar memanggil dua kader yang mewacanakan digelarnya musyawarah nasional luar biasa (munaslub) partai.

Pemanggilan Dewan Etik hari pertama digelar dengan memanggil Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) Lawrence Siburian, pada Senin (17/7/2023).

Pemanggilan Dewan Etik terhadap Lawrence digelar secara tertutup di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat. Sidang terhadap Lawrence dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan baru selesai pada pukul 13.00 WIB.

Ketua Dewan Etik Golkar Muhammad Hatta mengaku pemanggilan terhadap Lawrence sebagai bentuk undangan klarifikasi atas pernyataannya yang membuat gaduh internal partai berlambang pohon beringin.

Ia mengaku, meminta penjelasan kepada Lawrence atas wacana munaslub yang disampaikan kepada media massa beberapa waktu lalu.

“Jika kita juga mendengar, melihat hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip etika. Dan kita lihat itu ada sesuatu yang tidak cocok, kita akan panggil, kita akan undang dulu. Jadi tidak harus selalu ada laporan,” tutur Hatta usai sidang Dewan Etik di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Hatta menambahkan, dalam forum klatifikasi, Dewan Etik mempersilahkan Lawrence menjelaskan latar belakang pernyataannya terkait munaslub Golkar.

"Kita juga memberikan masukan dan saran agar itu tidak meluas menjadi ruang konflik di wilayah publik. Itu intinya,” tegas Hatta.

Dia menegaskan, pihaknya memiliki wewenang untuk memeriksa terkait dugaan pelanggaran etik yang dilakukan seluruh kader Golkar. Sebab, Dewan Etik mendapatkan mandat dari forum Musyawarah Nasional (Munas) 2019.

Ia mengaku, ada banyak aduan terhadap dugaan pelanggaran etik kader Golkar, namun, aduan tersebut ada yang ditindaklanjuti maupun dihentikan.

Hatta menegaskan, setiap persoalan etik bakal diselesaikan menurut kasusnya. Jika memang ada dugaan pelanggaran berat pada kader, sanksi terberat adalah pemecatan dari keanggotaan partai.

"Ada yang dengan sengaja membuat gerakan yang sifatnya merusak partai, itu akan kita kenakan pelanggaran etik berat. Kalau sudah berat, ya tentu yang bersangkutan dicabut KTA-nya dan tidak mendapat penugasan organisasi. Dikeluarkan dari partai,’ ujar Hatta.

Dia menegaskan, munaslub bukan forum untuk mengevaluasi program DPP. Ia mengatakan, menggulirkan munaslub memiliki forum dan mekanisme sendiri.

"Jadi membawa wacana munaslub ke ruang publik, timbul pertanyaan maksudnya apa? Karena arus bawah, akar rumput, menjadi kebingungan,” tegas Hatta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jawaban Lawrence

Dewan Etik Partai Golkar
Dewan Etik Partai Golkar memanggil dua kader yang mewacanakan digelarnya musyawarah nasional luar biasa (munaslub) partai. Yang dipanggil hari ini adalah Lawrence. (Foto: Istimewa).

Sementara, Lawrence kembali berkilah bahwa ini hanya bentuk panggilan semata. Bukan, diadili. "Maka kami sepakati bahwa Dewan Etik itu mengundang saya, bukan mengadili saya tapi mengundang saya," jelas dia.

Wakil Ketum SOKSI ini menyampaikan, terdapat 20 pertanyaan yang diajukan Dewan Etik. "Belum sampai ke tingkat penilaian, baru tingkat pengawasan dulu. Tapi setiap saat dipanggil saya siap," kata Lawrence.

Lawrence tidak membeberkan detail klarifikasi dalam sidang, menurutnya hal tersebut bersifat rahasia.

"Rahasia karena memang pertemuan tadi adalah pertemuan yang bersifat tertutup dan rahasia. Oleh karena itu, saya mungkin materinya tidak bisa menyampaikan kepada rekan-rekan sekalian," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya