Gara-gara Tanding Futsal, Mahasiswa UNJ Dikeroyok hingga Pingsan di Gor Pasar Minggu

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Aditio Rizkiawan Ortega yang akrab disapa Ortega jadi korban pengeroyokan mahasiswa dari universitas Trisakti.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2023, 18:00 WIB
Ilustrasi pengeroyokan - Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi pengeroyokan - Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Aditio Rizkiawan Ortega yang akrab disapa Ortega jadi korban pengeroyokan mahasiswa dari universitas Trisakti.

Insiden pengeroyokan ini terjadi saat kedua universitas bertanding futsal di Gor Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu 26 Juli 2023 kemarin.

Kejadian pengeroyokan itu diungkap oleh kakak Ortega, Rangga yang tidak terima adiknya jadi korban pengeroyokan mahasiswa Trisakti hingga mengalami pingsan.

"Nah pertandingan finalnya emang agak panas emang namanya juga final kalo diliat dari video pemain UNJ selaku adik saya sendiri itu gak ada pemukulan atau apapun bener-bener. Bersih terus tiba-tiba dari Trisaktinya mukul video jelasnya ada kok," kata Rangga dalam keterangannya, Dikutip Jumat (28/7/2023).

Adapun insiden pengeroyokan itu terjadi saat pertandingan final futsal antara Trisakti dengan UNJ dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (POMPROV) DKI. Dimana, terlihat Ortega yang sempat menteckel seorang pemain Trisakti.

Kejadian itu membuat para pemain Trisakti yang memakai seragam kuning langsung masuk kelapangan dengan kondisi Ortega terinjak-injak. Sampai akhirnya berujung keributan besar antara kedua belah tim.

"Untuk itu sih unggul ya Trisakti unggul, gatau kenapa tiba-tiba dia ngeroyok gitu. Itukan didepan base pemain dari Trisaktinya ya kemungkinan lumayan sih," ujarnya.

 

Pengamanan Tak Maksimal

Ilustrasi pengeroyokan (Istimewa)
Ilustrasi pengeroyokan (Istimewa)

Kejadian itu pun disayangkan Rangga karena pihak official tidak melakukan pengamanan yang maksimal terhadap adiknya. Seperti membiarkan adiknya jadi korban sampai pingsan dan harus mendapatkan pertolongan medis.

"Nah officialnya itu ga sama sekali untuk melerai atau memisahkan itu tapi ikut-ikutan injek-injek adik saya itu. Iya dari officialnya nah dari adik saya dipukul, jatuh, nah pas udah jatuh diinjek tuh sama pemain sana sama pemain usakti sempat pingsan juga gak sadar adik saya," ucapnya.

Meski demikian, Rangga mengatakan keluarga sampai saat ini belum melaporkan kasus pengeroyokan yang dialami Ortega ke polisi. Sebab masih menunggu itikad baik dari pihak Trisakti.

"Belum tau, tapi dari pelatih pun buat janji mendatangkan pemain yang jadi pelaku nya itu. Jadi nunggu dari situ dulu. Kalau ga ada jera kita lanjut proses hukum," tuturnya.

Kelanjutan Kasus

Secara terpisah, Kapolsek Pasar Minggu Kompol Rusit Malaka menyampaikan kasus tersebut telah diselesaikan antara kedua belah pihak. Karena tidak ada laporan polisi (LP) yang diterima pihaknya atas insiden pengeroyokan Ortega.

"Sudah bang diselesaikan antar kampus bang ijin aman. Ya kalau sudah selesai tidak ada yang melapor," kata Rusit saat dikonfirmasi.

Adapun kronologi pengeroyokan berawal ketika Universitas Trisakti melawan UNJ di Gor Pasar Minggu, Rabu (26/7). Dalam laga final itu, kedua belah tim saling jual serangan sampai tensi pertandingab memanas.

Sampai akhirnya membawa UNJ memimpin laga, membuat emosi pemain Trisakti tak terkendali. Ketika Ortega menjegal pemain Trisakti membuat kerusuhan pecah sekitar pukul 15.41 WIB.

"Pada saat terjadi Pemukulan Permainan Futsal kurang dari 10 Menit. Setelah di lerai pertandingan berlanjut lagi sampai pembagian hadiah Aman," tuturnya.

Meski tidak ada laporan, Rusit menyampaikan pihaknya tetap membuka kepada pihak keluarga korban apabila ingin melaporkan kasus tersebut. Untuk selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh penyidik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya