Ancol Ganti Perusahaan Jasa Keamanan, Buntut 4 Sekuriti Aniaya Pria Diduga Maling hingga Tewas

PT Taman Impian Jaya Ancol mengambil langkah tegas mengganti perusahaan penyedia jasa keamanan buntut kasus empat orang petugas sekuriti menganiaya seorang pria diduga maling hingga tewas.

oleh Winda Nelfira diperbarui 03 Agu 2023, 18:16 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2023, 18:16 WIB
Taman Impian Jaya Ancol
Taman Impian Jaya Ancol. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol menyatakan, pihaknya telah mengambil tindakan tegas buntut kasus empat orang petugas sekuriti menganiaya seorang pria diduga maling hingga tewas. Tindakan yang diambil yakni mengganti perusahaan penyedia jasa keamanan.

"Ancol sudah mengganti perusahaan penyedia jasa keamanan per tanggal 1 Agustus lalu," kata Head Of Corporate Communications PT Pembangunan Jaya Ancol Ariyadi Eko Nugroho kepada Liputan6.com, Kamis (3/8/2023).

Eko mengatakan, keempat sekuriti itu juga telah dipecat Taman Impian Jaya Ancol. Kasus ini, kata Eko, sepenuhnya telah diserahkan Ancol kepada pihak berwajib.

"Kasus ini sudah sepenuhnya diserahkan kepada pihak yang berwajib. Para oknum tersebut sudah tidak bertugas di Ancol sejak diamankan oleh pihak kepolisian," ungkap Eko.

Menurut Eko, pihaknya juga melakukan evaluasi terhadap manajemen sistem keamanan Taman Impian Jaya Ancol untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali di kemudian hari.

Eko menyampaikan, keprihatian kepada keluarga korban. Ancol, lanjut Eko, turut merasakan kesedihan mendalam atas peristiwa ini.

Sebelumnya, empat sekuriti berinisial P (35), H (33), K (43), dan S (31) disebut melakukan penganiayaan terhadap Hasanuddin (42). Korban dianiaya pada Sabtu, 29 Juli 2023 sekitar pukul 13.00 WIB.

 

Kronologi Penganiayaan

Libur Natal, 40 Ribu Wisatawan Padati Pantai Ancol
Wisatawan memadati Pantai Ancol saat mengisi libur Natal, Jakarta, Minggu (25/12/2022). Kepala Komunikasi PT Pembangunan Jaya Ancol Ariyadi Eko Nugroho mengungkapkan per hari ini jumlah wisatawan di Taman Impian Jaya Ancol tembus 40.000, angka tersebut meningkat dua kali lipat dibanding libur hari biasa maupun Natal tahun 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Hasanuddin dianiaya setelah diduga mencuri barang milik pengunjung di area Taman Lumba-lumba, Ancol, Jakarta Utara. Dia diseret ke belakang pos sekuriti Ancol dan diinterogasi.

Saat diamankan dan interogasi, keempat sekuriti itu tidak menemukan barang bukti tindak pidana yang dituduhkan kepada korban. Diduga, penganiayaan agar korban mau mengaku.

Belakangan ini, diketahui Hasanuddin (42), korban penganiayaan yang tewas dianiaya oknum sekuriti Ancol tersebut menjabat Ketua Umum (Ketum) Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Perindo Pademangan, Jakarta Utara.

Kasus ini tengah bergulir di Polsek Pademangan, Jakarta Utara. Keempat sekuriti itu disebut telah menyerahkan diri usai mengetahui Hasanuddin tewas akibat penganiayaan yang mereka lakukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya