Polisi Amankan 4 Orang Pelaku Tawuran yang Tewaskan 1 Remaja di Depok

Wakapolres Metro Depok, AKBP Eko Wahyu Fredian membenarkan telah mengamankan empat orang yang terlibat tawuran. Tim gabungan Polres Metro Depok, berusaha mencari para pelaku lainnya yang terlibat tawuran dan menewaskan satu orang.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 09 Agu 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2023, 16:00 WIB
Wakapolres Metro Depok, AKBP Eko Wahyu Fredian saat dimintai keterangan terkait aksi tawuran di Cinere, Kota Depok.
Wakapolres Metro Depok, AKBP Eko Wahyu Fredian saat dimintai keterangan terkait aksi tawuran di Cinere, Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Depok mengusut aksi keributan antar kelompok remaja yang menewaskan RS (18) di Jalan Cilobak Raya, Pangkalan Jati, Cinere, Kota Depok, pada Senin (7/8/2023) malam. Polres Metro Depok berhasil mengamankan empat tersangka yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut.

Wakapolres Metro Depok, AKBP Eko Wahyu Fredian membenarkan telah mengamankan empat orang yang terlibat tawuran. Tim gabungan Polres Metro Depok, berusaha mencari para pelaku lainnya yang terlibat tawuran dan menewaskan satu orang.

"Sebagian sudah diamankan dari kemarin, ini tim terus bergerak, sudah diamankan sebagian," ujar Eko kepada Liputan6.com, Rabu (9/8/2023).

Eko tidak menjelaskan secara terperinci para remaja yang terlibat tawuran merupakan kelompok korban atau kelompok pelaku. Saat ini ke empat remaja yang diamankan sedang dimintai keterangan untuk mengungkap kasus tersebut.

"Sementara empat orang yang diamankan dan dimintai keterangan, korban merupakan warga Jagakarsa," jelas Eko.

Sebelumnya, Kepala Urusan Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi mengatakan, penyerangan antar kelompok pemuda yang menewaskan satu orang ini berawal dari korban menemui temannya pada Senin 7 Agustus 2023. Temannya tersebut berada di Jalan Cilobak dan korban bersama teman lainnya pergi menggunakan sepeda motor.

“Korban perginya sekitar pukul 03.30 WIB,” ujar Made kepada Liputan6.com, Selasa (8/8/2023).

Sesampainya di sana, lanjut Budi, rekan korban lainnya berdatangan dengan total mencapai delapan orang. Korban bersama temannya berkumpul. Kemudian sekitar pukul 03.50 WIB, korban bersama rekannya kembali ke rumah masing-masing.

“Mereka pulang dari Jalan Cilobak pukul 03.50 WIB, namun saat itu datang kelompok pemuda lain,” ucap Made.

Sempat Terjadi Aksi Kejar-kejaran

Ilustrasi tawuran bawa clurit di Probolinggo (Istimewa)
Ilustrasi tawuran bawa clurit di Probolinggo (Istimewa)

Made menjelaskan, sebanyak empat pemuda mendatangi kelompok korban sehingga terjadi aksi kejar-kejaran. Kelompok pemuda yang membawa senjata tajam itu terus mengejar korban yang berlarian.

“Korban bersama temannya dikejar kelompok lain hingga ke Jalan Cilobak bagian dalam,” jelas Made.

Made mengungkapkan, salah satu pelaku terus mengejar korban sambil membawa senjata tajam jenis arit panjang. Sadar menjadi incaran, korban sempat melawan dengan melemparkan botol ke arah pelaku.

“Saksi bilang, korban melawan dengan cara melempar botol ke arah pelaku,” ungkap Made.

Namun nahas, pelaku tetap mengejarnya hingga terjatuh dan menjadi sasaran hujaman senjata tajam. Akibat dua kali hujaman senjata yang dibawa pelaku, korban mengalami luka dan dibawa rekannya ke RS Fatmawati.

“Korban dinyatakan meninggal dunia dan sempat dibawa ke RS Fatmawati,” pungkas Made.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya