Deretan Fakta Bayi yang Tertukar di Bogor, Polisi hingga Dinkes Turun Tangan

Siti Mauliah (37) baru menyadari bayinya tertukar di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, saat melahirkan pada tahun lalu. Dia pun membuat laporan ke Polres Bogor.

oleh Muhammad Ali diperbarui 13 Agu 2023, 06:03 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2023, 06:03 WIB
Orangtua di Bogor Baru Sadar Bayi Tertukar Usai Setahun Lahiran (foto: YouTube Liputan6).
Orangtua di Bogor Baru Sadar Bayi Tertukar Usai Setahun Lahiran (foto: YouTube Liputan6).

Liputan6.com, Jakarta - Siti Mauliah (37) baru menyadari bayinya tertukar di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, saat melahirkan pada tahun lalu. Dia pun membuat laporan ke Polres Bogor.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro di Cibinong, Bogor, Jumat 10 Agustus 2023, menjelaskan, setelah mendengar keterangan dari Siti Mauliah dan kuasa hukumnya, penyidik Polres Bogor akan memeriksa sejumlah pihak yang diduga berada dalam lingkaran kasus bayi tertukar ini.  

"Kami akan klarifikasi. Mulai pihak rumah sakit dan pihak yang bayinya tertukar. Ini akan terus berkembang. Kita akan lihat faktanya seperti apa," kata lelaki yang akrab disapa Giro itu, dikutip Antara.

Ia menyebutkan, keluarga Siti sebelum mengadu ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor, telah berupaya untuk menyelesaikan kasus ini, ke pihak RS Sentosa maupun mencari keberadaan pasien B yang diduga anaknya tertukar.

"Namun, belum mendapat hasil yang sesuai seperti diharapkan. Aduan ibu ini akan menjadi dasar kami dalam melakukan pendalaman dan penyelidikan," ujar Giro.

Sementara kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho berharap dengan mengadu ke Polres Bogor, masalah yang menimpa Siti dapat segera terselesaikan.

"Kami kuasa hukum baru 'masuk' Juni, minta ke rumah sakit untuk tes DNA. Dari awal kami sudah mencari informasi sendiri. Sementara dugaan pada satu pihak (pasien B). Tapi pihak kepolisian yang berwenang menyelidiki," tuturnya.

Berikut ini fakta fakta dalam kasus bayi tertukar di Bogor

Bayi yang Disusui Berbeda Saat Hari Kedua di RS

Awal mula, Siti Mauliah melahirkan dengan operasi caesar di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada 18 Juli 2022. Saat itu, Siti masih menyusui bayi yang ia lahirkan.

Namun, kata Rusdy, saat Siti menyusui di hari kedua setelah melahirkan, kliennya merasa ada beberapa perbedaan dengan bayi yang dilahirkan, terlebih pada bagian rambut yang nampak lebih lebat.

Kemudian, ketika hendak pulang dari RS, suster yang melayani sempat menanyakan kepada Siti mengenai gelang penanda yang dikenakan oleh bayi. Tapi, saat itu disebutkan oleh suster tersebut bahwa hanya gelang yang tertukar.

"Dikonfirmasi, alasan rumah sakit itu hanya tertukar gelang. Sampai berlarut sampai setahun ini," papar Rusdy.

Ia menjelaskan, sekitar dua bulan lalu pihaknya sudah mengadakan audiensi dengan pihak RS beserta direktur-nya. Kemudian pihak RS memberikan jawaban untuk memeriksa DNA di Jakarta.

"Selang 10 hari kemudian dan dikumpulkan dua keluarga, dan hasil tes DNA bahwa sampel A dan B negatif atau bukan anak biologis dari pasien A (Siti)," ungkap.

Lalu, Rusdy sebagai kuasa hukum, mencoba meminta pertanggungjawaban kepada pihak RS untuk mencari anak Siti yang sesungguhnya.

"Terduga dari RS tertukar kepada gelang ada di pasien B, tapi pasien B tidak ingin melakukan tes DNA, akhirnya kami sebagai kuasa mengambil langkah hukum membuat aduan ke unit PPA Polres Bogor," tuturnya.

  

Tim Dinkes Turun Tangan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, mengerahkan Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mencari solusi soal aduan orang tua asal Ciseeng, Bogor, Siti Mauliah (37) yang mengaku bayinya tertukar saat melahirkan di rumah sakit.

"Saya perintahkan Kadinkes untuk menyelesaikan permasalahan yang luar biasa ini," kata Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan, Sabtu (12/8/2023). 

Iwan menjelaskan, Tim Dinkes akan membantu pihak Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, Bogor, dalam melakukan tes DNA kepada pasien B yang diduga bayi tertukar dengan bayi Siti Mauliah.

"Saya masih belum dapat laporan resmi dari Dinkes. Mungkin secepatnya kami sampaikan, kami tanyakan. Ada solusi kan itu tes DNA ya," ujarnya. Dilansir dari Antara.

Iwan menduga ada unsur kelalaian pihak rumah sakit yang menyebabkan bayi Siti Mauliah tertukar. Ia berharap kejadian tersebut ke depannya tidak terulang.

"Mungkin ada sanksi (untuk rumah sakit) kalau menurut saya, karena ini kelalaian yang berdampak cukup luar biasa," ucapnya.

Pihak RS Bersurat Lakukan Tes DNA

Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako menjelaskan bahwa pihak rumah sakit telah bersurat kepada pasien B, yang diduga bayinya tertukar dengan bayi Siti Mauliah, untuk dilakukan tes DNA. 

"Surat sudah berulang kali kami kirimkan melalui kuasa hukum pasien B, pertama Minggu lalu, dan kedua hari ini via pdf," ungkap pria yang akrab Greg dilansir dari Antara, Sabtu (12/8/2023).

Greg mengatakan, pihak rumah sakit terus melakukan komunikasi dengan pasien B, agar menemukan titik terang pada kasus ini. Sementara, Siti Mauliah sudah melakukan tes DNA dan hasilnya negatif.

Menurut Greg, setelah kejadian sejak satu tahun lalu, pihak manajemen rumah sakit terus berupaya agar pasien B mau mengikuti tes DNA.

"Kami juga memberikan pilihan agar dilakukan tes DNA di lembaga lain sesuai pilihan pasien B," ujarnya.

Polres Bogor Turun Tangan

Polres Bogor mulai menyelidiki aduan dari orangtua asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Siti Mauliah (37) yang bayinya tertukar di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, saat melahirkan pada 18 Juli 2022 lalu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor, AKP Yohanes Redhoi Sigiro menjelaskan, setelah mendengar keterangan dari Siti Mauliah dan kuasa hukumnya, pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi yang diduga mengetahui peristiwa bayi tertukar tersebut.

"Kami akan klarifikasi. Mulai pihak rumah sakit dan pihak yang bayinya tertukar. Ini akan terus berkembang. Kita akan lihat faktanya seperti apa," kata Yohanes dilansir dari Antara, Jumat (11/8/2023).

Sebelum mengadu ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor, kata Yohanes, keluarga Siti telah berupaya untuk menyelesaikan kasus ini ke pihak RS Sentosa.

"Namun, belum mendapat hasil yang sesuai seperti diharapkan. Aduan ibu ini akan menjadi dasar kami (polisi) dalam melakukan pendalaman dan penyelidikan," ujar Giro.

Infografis Efek Samping Vaksin Covid-19 untuk Bayi 6 Bulan hingga Anak Usia 11 Tahun. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Efek Samping Vaksin Covid-19 untuk Bayi 6 Bulan hingga Anak Usia 11 Tahun. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya