Jokowi: Saya Bukan Ketum Parpol, Capres-Cawapres Bukan Wewenang Saya

Jokowi menyadari bahwa sudah menjadi nasib seorang presiden dijadikan sebagai tameng saat Pilpres. Jokowi lalu mencontohkan foto dirinya yang dipasang di baliho-baliho bersama sejumlah capres.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Agu 2023, 11:22 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2023, 11:22 WIB
Jokowi Hadiri Sidang Tahunan Pakai Baju Adat Tanimbar Maluku
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) bersama Ibu Negara Iriana melambaikan tangan saat tiba di lokasi Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Jokowi mengenakan baju adat Tanimbar, Maluku. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan dirinya tak memiliki wewenang dalam penentuan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Sebab, Jokowi mengatakan dirinya bukanlah ketua umum partai politik (ketum parpol) dan ketua koalisi partai.

"Perlu saya tegaskan, saya ini bukan ketua umum parpol, bukan juga ketua koalisi partai, dan sesuai ketentuan undang-undang yang menentukan Capres dan Cawapres itu Parpol dan koalisi parpol," kata Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (16/8/2023).

"Jadi saya mau bilang itu bukan wewenang saya, bukan wewenang Pak Lurah," sambungnya.

Dia menyadari bahwa sudah menjadi nasib seorang presiden dijadikan sebagai tameng saat Pilpres. Jokowi lalu mencontohkan foto dirinya yang dipasang di baliho bersama capres lain.

"Walaupun saya paham sudah nasib seorang Presiden untuk dijadikan “paten-patenan”, dijadikan alibi, dijadikan tameng.Bahkan walau kampanye belum mulai, foto saya banyak dipasang dimana-mana," tutur dia.

"Saya ke Provinsi A eh ada, ke Kota B eh ada, ke Kabupaten C ada. Sampai ke tikungan-tikungan di desa ada juga. Tapi, bukan foto saya sendirian. Ada yang disebelahnya bareng Capres," imbuh Jokowi.

Kendati begitu, Jokowi tak mempermasalahkan fotonya dipajang bersama capres di baliho. Menurut dia, hal tersebut diperbolehkan. "Ya ndak apa, boleh-boleh saja," ucap Jokowi.

Jokowi Pakai Baju Adat Tanimbar Maluku

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI - DPD RI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI - DPD RI

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (16/8/2023) pagi. Jokowi akan menyampaikan dua pidato kenegaraan.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Jokowi tiba di Gedung DPR-MPR RI sekitar pukul 08.34 WIB. Jokowi datang bersama Ibu Negara Iriana.

Kedatangan Jokowi disambut oleh Wapres Ma'ruf Amin beserta istrinya Ibu Wurry Estu Handayani. Ma'ruf Amin tiba lebih dulu di lokasi acara pukul 08.26 WIB.

Ma'ruf terlihat mengenakan pakaian baju adat Demang khas Betawi. Sementara itu, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat dari Tanimbar, Provinsi Maluku. Adapun Iriana memakai baju kebaya.

"Bapak Presiden menggunakan baju adat dari daerah Tanimbar Maluku," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Rabu (16/8/2023).

Setiap tahunnya, Jokowi memang menggunakan baju daerah di Indonesia yang berbeda saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI. Tahun lalu, Jokowi mengenakan baju adat dari Bangka Belitung bewarna hijau lengkap dengan hiasan penutup kepala bewarna kuning emas.

Infografis Jokowi Akan Cawe-Cawe Urusan Politik demi Kepentingan Negara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi Akan Cawe-Cawe Urusan Politik demi Kepentingan Negara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya