Liputan6.com, Jakarta - Polres Bogor, Jawa Barat, membentuk tim gabungan untuk menangani aduan orangtua asal Ciseeng, Bogor, Siti Mauliah (37) terkait peristiwa bayi tertukar saat melahirkan di rumah sakit.
"Kami membentuk tim gabungan dari Reskrim, Intelijen, lalu patroli siber dan tim trauma healing dari Polres Bogor," kata Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro dilansir dari Antara, Rabu (16/8/2023).
Advertisement
Baca Juga
Rio menjelaskan bahwa tim gabungan itu dikerahkan untuk membantu penangan bayi tertukar secara komprehensif.
"Tim ini bisa bahu-membahu mencari agar kebenaran ini bisa tercapai dan masing-masing pihak bisa mendapatkan kejelasan satu sama lain tentang anak kandung dari masing-masing," ujarnya.
Rio menambahkan, pihaknya juga akan mengirimkan surat undangan ke pihak Rumah Sakit Sentosa untuk mengklarifikasi aduan yang dilayangkan oleh Siti Mauliah terkait kasus bayi tertukar.
Menurut Rio, surat yang dikirimkan pada Senin 14 Agustus 2023 itu ditujukan kepada direktur utama rumah sakit tempat Situ Mauliah menjalani proses persalinan satu tahun lalu.
Selain itu, Polisi juga akan mendatangi rumah sakit yang berlokasi di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, tersebut untuk melakukan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti peristiwa yang diadukan oleh Siti.
"Semoga bisa ketahuan bayi yang tertukar itu ada dimana dan yang sekarang bersama ibu S ini adalah milik siapa. Ini sifatnya sosial, kami ingin mengedepankan hati nurani seorang ibu," kata Rio.
Kasus Bayi Tertukar Gegerkan Warga Bogor, Baru Ketahuan Setahun Kemudian
Sebelumnya, pasangan orangtua asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Siti Mauliah (37) dan Muhamad Tabrani (52) melapor ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor setelah mengetahui anaknya tertukar di rumah sakit (RS) sejak lahir.
"Kami menunggu penyelidikan dari Unit PPA. Pasti kita akan menggugat (pihak RS) secara perdata atas kerugian yang sudah dialami klien kami," kata kuasa hukum Siti Muliah, Rusdy Ridho dilansir dari Antara, Jumat 11 Agustus 2023.
Peristiwa bayi tertukar ini bermula ketika Siti Mauliah melahirkan dengan operasi caesar di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada 18 Juli 2022. Saat itu, Siti masih menyusui bayi yang ia lahirkan.
Namun, kata Rusdy, ketika Siti menyusui di hari kedua, kliennya merasa ada beberapa perbedaan pada bayi yang dilahirkan, terlebih di bagian rambut yang nampak lebih lebat.
Ketika hendak pulang dari RS, perawat yang melayani sempat menanyakan kepada Siti mengenai gelang penanda yang dikenakan oleh bayi. Tapi, saat itu disebutkan oleh perawat tersebut bahwa hanya gelang saja yang tertukar.
"Dikonfirmasi, alasan rumah sakit itu hanya tertukar gelang. Sampai berlarut sampai setahun ini," terang Rusdy.
Ia menjelaskan, sekitar dua bulan lalu pihaknya sudah mengadakan audiensi dengan pihak RS beserta direkturnya. Kemudian pihak RS memberikan jawaban untuk memeriksa DNA di Jakarta.
"Selang 10 hari kemudian dan dikumpulkan dua keluarga, dan hasil tes DNA bahwa sampel A dan B negatif atau bukan anak biologis dari pasien A (Siti)," ujar Rusdy.
Advertisement