Liputan6.com, Jakarta - Perhatian dunia tertuju ke Maroko dalam beberapa hari terakhir. Bagaimana tidak? Negara yang terletak di Afrika Utara itu diguncang gempa bumi dahsyat dan mematikan berkekuatan magnitudo 6,8 pada Jumat 8 September 2023 pukul 23.11 waktu setempat.
Pusat gempa Maroko berada di pegunungan Atlas Tinggi, 71 kilometer barat daya Marrakesh. Wilayah terdampak gempa, yakni Al-Houz, Marrakesh, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudan.
Baca Juga
Hingga kini, pencarian korban gempa Maroko terus berlangsung. Sebagian besar korban berada di desa-desa terpencil di pegunungan Atlas Tinggi. Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB memperkirakan 300 ribu orang terkena dampak gempa yang paling mematikan di Maroko sejak 29 Februari 1960 tersebut.
Advertisement
Dari hari ke hari, jumlah korban meninggal dunia maupun luka-luka akibat gempa bumi Maroko terus bertambah. Merujuk Morocco World News, hingga Selasa 12 September 2023 pukul 13.00 waktu setempat, tercatat 2.901 orang meninggal dan 5.530 orang terluka.
Pada Sabtu 9 September 2023, Raja Maroko Mohammed VI mengumumkan 3 hari berkabung nasional. Ini sebagai bentuk penghormatan kepada para korban gempa yang terjadi pada Jumat pekan lalu.
Gempa Maroko magnitudo 6 itu telah menyisakan duka mendalam dan menimbulkan banyak kerusakan. Namun negara yang berbatasan langsung dengan Aljazair dan Spanyol itu masih selektif dalam menerima bantuan.
Sejak Minggu 10 September hingga Selasa 12 September 2023, baru 4 negara yang diizinkan Kementerian Dalam Negeri Maroko menggelar operasi penyelamatan usai gempa magnitudo 6,8. Negara mana saja? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Petaka Gempa Dahsyat dan Mematikan di Maroko
Advertisement