Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku sangat semangat apabila diundang ke acara-acara yang berkaitan dengan mebel atau furniture. Jokowi mengatakan dirinya serasa sedang pulang kampung.
"Saya itu kalau diundang untuk acara-acara yang berkaitan dengan furniture itu paling semangat," kata Jokowi saat membuka Indonesia Furniture Industry And Handicraft Association (IFFINA) Tahun 2023 di Tangerang, Banten, Kamis (14/9/2023).
Baca Juga
Sebelum terjun ke dunia politik dan menjadi presiden, Jokowi merupakan seorang pengusaha mebel yang cukup sukses di Kota Solo, Jawa Tengah.
Advertisement
Jokowi mengatakan dirinya biasa bermalam di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Namun karena ingin menghadiri acara mebel atau furniture, dia rela menginap di Istana Kepresidenan Jakarta.
"Biasanya saya tidur di Bogor, di Istana Bogor. Tapi tadi malam saya tidur di Istana Jakarta supaya lebih dekat dengan acara di sini. Ibu (Iriana) Jokowi di Bogor, saya di Jakarta demi Asmindo (Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia)," jelasnya.
"Karena terasa pulang kampung gitu kalau udah masuk ke acara-acara Asmindo," sambungnya.
Menurut dia, Indonesia patut bersyukur karena memiliki keunggulan dari sisi bahan baku, dari sisi sumber daya manusia dan jg kekayaan seni budaya. Hal ini menjadi modal besar untuk memajukan industri mebel dalam negeri.
"Inilah modalitas utama kita di bidang industri mebel sehingga saya yakin jika digarap secara serius industri ini akan menjadi unggulan kita," tutur Jokowi.
Kendati begitu, dia menyayangkan saat ini industri mebel atau furniture Indonesia kalah bersaing dengan Vietnam dan Malaysia. Padahal, kata Jokowi, furniture Indonesia sempat merajai pasar dunia pada tahun 1990-an.
Jokowi menyampaikan potensi pasar mebel di dunia sebesar USD 766 miliar, sementara Indonesia hanya mampu berkontribusi USD 2,8 miliar pada tahun 2022. Tak hanya itu, peringkat produk mebel Indonesia di pasar dunia berada di urutan 17, kalah dibandingkan Vietnam dan Malaysia.
"Kita untuk Indonesia ini ranking 17, di bawah Vietnam yang ranking ke 2, di bawah Malaysia yang ranking 12. Padahal kita sumber dayanya, bahan baku, SDM kita sebetulnya sangat siap. Saya ingat di tahun-tahun 90-an kalau kita pameran di luar tadi Jerman, Itali maupun Prancis kita itu keliatan merajai gitu. Sekarang kok bisa nomor 17?," tutur Jokowi.
Â
Jokowi Minta Penguasaha Mebel Kerjasama dengan Luar Negeri
Dia menilai hal ini disebabkan pengusaha mebel Indonesia yang masih tertutup dengan industri luar. Jokowi pun meminta para pengusah mebel menjalin kerja sama dengan industri luar negeri agar furniture Indonesia kembali merajai pasar dunia.
"Arda sesuatu yang memang harus kita benerkan. Menurut saya, karena kita tidak mau berpartner. Negara lain saling berpartner. Harus terbuka, mau berpartner dengan industri, perusahaan-perusahaan mebel dari luar. Entah dari Eropa, entah dari Amerika, entah dari China," ujar dia.
"Kita harus terbuka. jangan dimiliki sendiri lah perusahaan itu. Terbuka dan mau berpartner," imbuh Jokowi.
Â
Advertisement