Kericuhan Terjadi di Pasar Kutabumi Tangerang, Barang dan Uang Pedagang Dijarah

Sebuah video yang memperlihatkan kericuhan antar kelompok di Pasar Kutabumi, Kabupaten Tangerang. Bahkan, ada pedagang atau pemilik toko yang mengaku barang dan uangnya dijarah kelompok tak dikenal tersebut.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 24 Sep 2023, 20:38 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2023, 20:38 WIB
Kericuhan antarkelompok di Pasar Kutabumi, Kabupaten Tangerang pecah. (Istimewa)
Kericuhan antarkelompok di Pasar Kutabumi, Kabupaten Tangerang pecah. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah video yang memperlihatkan kericuhan antarkelompok di Pasar Kutabumi, Kabupaten Tangerang. Bahkan, ada pedagang atau pemilik toko yang mengaku barang dan uangnya dijarah kelompok tak dikenal tersebut.

Video berdurasi lebih dari 30 detik itu awalnya memperlihatkan, sekelompok orang yang merusak fasilitas pasar dan juga masuk ke area kios. Lalu, kelompok lain yang diduga adalah para pedagang coba membela diri dengan melemparkan berbagai benda tumpul, seperti bambu, kayu dan lainnya

"Keributan di Pasar Kutabumi, minta polisi untuk netral. Antara ormas dengan pedagang,"ujar pria dalam menarasikan video tersebut.

Sementara, sejumlah pedagang mengalami luka karena mempertahankan barang dagangannya. Bukan hanya itu, sejumlah ruko mengalami kerusakan, serta adanya barang dagangan yang hilang dicuri.

Salah satu pedagang, Aco mengatakan, ruko miliknya dirusak, bahkan uang yang tersimpan di dalam toko pun raib dicuri para orang tidak dikenal tersebut.

"Uang saya hilang, ratusan ribu, tersimpan di dalam kotak kayu. Sebelumnya, ruko saya juga dirusak, posisinya sedang ditutup, lalu mereka buka paksa dan ambil barang-barang dalam toko," kata Aco.

 

Luka-Luka

Tidak sampai di situ, puluhan pedagang yang ada di kawasan tersebut juga mengalami luka-luka akibat serangan.

"Tadi rekan saya ada juga yang luka-luka, karena pas lagi dagang langsung diserang. Mereka dibawa ke klinik," ujar Aco.

Prihadi salah satu pedagang yang sempat diamankan para pelaku OTK mengatakan, tindakan itu diduga dilakukan sebagai upaya pemaksaan relokasi oleh pihak tertentu kepada pedagang yang enggan dipindahkan ke lokasi yang baru.

"Jadi, tindakan mereka ini upaya pemaksaan kepada pedagang disini untuk pindah ke lokasi yang baru. Sedangkan, di lokasi baru itu kami belum mau pindah, karena posisinya masih dalam sidang untuk relokasi antara Perumda TKR dengan pedagang, tapi malah kami dipaksa seperti ini. Belum lagi, pasar ditutup batu-batu," ungkapnya.

Saat ini, sejumlah petugas kepolisian tengah berjaga di lokasi untuk melakukan pengamanan. Sementara, para pedagang memilih untuk memindahkan dan membawa pulang barang dagangan mereka lantaran khawatir diambil paksa orang tidak dikenal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya