Partai Nasdem Bantah Menteri Pertanian Menghilang: Syahrul Yasin Limpo Berobat Sakit Prostat

Partai NasDem sudah memperoleh kabar dari Syahrul Yasin Limpo. Namun, Sahroni enggan mengungkap lokasi Syahrul berobat.

oleh Muhammad Ali diperbarui 03 Okt 2023, 18:54 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2023, 18:53 WIB
Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta - Partai NasDem memastikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) tidak menghilang di Eropa. Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni mengatakan, elite NasDem itu mengidap penyakit prostat sehingga harus berobat.

"Karena ada problem prostatnya jadi pengobatan dahulu," kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).

Partai NasDem sudah memperoleh kabar dari Syahrul Yasin Limpo. Namun, Sahroni enggan mengungkap lokasi Syahrul berobat.

"Sudah dapat kabar, tapi karena lagi sakit jadi enggak kontak," kata Sahroni.

SYL dipastikan akan segera kembali pada 5 Oktober mendatang. Ketua Umum NasDem Surya Paloh sudah memerintahkan segera kembali ke Indonesia.

"Tapi tanggal 5 Oktober Pak Mentan akan kembali ke Tanah Air karena Ketua Umum perintahkan untuk segera kembali ke tanah air," kata Sahroni.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengatakan saat ini pihaknya juga mencari keberadaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang dikabarkan menjadi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Harvick mengatakan Kementan belum mendapat kabar dari Syahrul, yang melakukan kunjungan kerja ke Spanyol dan Italia sejak akhir September 2023.

"Jadi sampai hari ini kita terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan Pak Menteri sampai hari ini," jelas Harvick kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Dia menyampaikan Syahrul memang kunjungan ke Spanyol bersama beberapa pejabat eselon dan staf di lingkungan Kementerian Pertanian.

Namun, kata Harvick, para pejabat dan staf tersebut kembali ke Indonesia lebih awal.

"Kembali ke Tanah Airnya ini memang masing-masing karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah (dengan Mentan)," ujar Harvick.

Dia menuturkan komunikasi terakhirnya dengan Mentan yakni, sebelum Syahrul berangkat ke Spanyol untuk melanjutkan kunjungan kerja dari Roma, Italia.

Setelah itu, Harvick sama sekali putus komunikasi dengan Syahrul dan masih belum mengetahui keberadaannya.

"Ini belum tahu kita ini posisi akhirnya (Mentan)," tutur dia.

"Belum. Belum ada kontak sama sekali," sambung Harvick.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Komentar Menteri Nasdem

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar ditanya mengenai isu reshuffle kabinet yang kembali berhembus dan keberadaan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

"Wah kamu nanya ke saya (soal reshuffle), jangan dong," kata Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/10).

Isu reshuffle kembali berhembus setelah Menteri Pertanian yang juga politisi NasDem Syahrul Yasin Limpo diduga terlibat korupsi. Kini keberadaan SYL belum diketahui.

Siti pun mengaku juga tidak tahu keberadaan Syahrul. Apakah pihaknya ada koordinasi atau tidak dengan Syahrul, Siti juga tak menjawab spesifik.

"Gak tahu aku," ucap Siti.

"Koordinasi apa hayo," Siti menandaskan.


Syahrul Yasin Limpo Tersangka

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dikabarkan menghilang usai terseret kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). Bahkan, Syahrul Yasin Limpo dikabarkan sudah menjadi tersangka dalam kasus ini.

Soal status tersangka Syahrul Yasin Limpo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini dibenarkan oleh sumber Liputan6.com.

"Benar (SYL sudah tersangka)," ujar sumber Liputan6.com beberapa waktu lalu.

KPK pun sudah mengobok-obok rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Kamis, 28 September hingga Jumat, 29 September 2023 pagi. Jumat siangnya, tim penyidik mendatangi gedung Kementan untuk mencari bukti lanjutan.

Dari rumah dinas Syahrul Yasin Limpo tim penyidik menemukan uang sekitar Rp30 miliar dan 12 pucuk senjata api. Sementara di gedung Kementan, tim penyidik hanya menemukan dokumen dan barang bukti elektronik.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya