Surya Paloh Sebut Kasus Mentan Syahrul Yasin Limpo Pasti Akan Pengaruhi Elektabilitas Amin

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan, kasus yang menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) pasti akan mempengaruhi elektabilitas pasangan calon bakal calon presiden-calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

oleh Devira PrastiwiDelvira Hutabarat diperbarui 05 Okt 2023, 19:37 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2023, 19:35 WIB
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan, kasus yang menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) pasti akan mempengaruhi elektabilitas pasangan calon bakal calon presiden-calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan, kasus yang menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) pasti akan mempengaruhi elektabilitas pasangan calon bakal calon presiden-calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin). (Merdeka/Alma Fikhasari)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan, kasus yang menjerat Menteri Pertanian atau Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) pasti akan mempengaruhi elektabilitas pasangan calon bakal calon presiden-calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

"Pastilah ada pengaruhnya pada elektabilitas partai dan juga kami pasangan yg didukung NasDem, Bung Anies dan Bung Muhaimin Iskandar, pastilah ada. Tetapi sejauh mana pengaruh ini," ujar Surya Paloh di NasDem Tower, Kamis (5/10/2023).

Namun demikian, Paloh optimis masyarakat tetap memiliki harapan dan kepercayaan pada Koalisi Perubahan, terlepas ada kasus yang menjerat NasDem saat ini.

"Ketika masyarakat yang juga masih punya harapan dan keinginan, upaya-upaya membawa misi baru gerakan perubahan ini harus berjalan sebagaimana yamg diharapkan," ucap dia.

Terkait isu adanya politisasi hukum atas kasus yang menjerat menteri-menteri NasDem, Paloh berharap tidak ada hal tersebut.

Menurut dia, NasDem berupaya agar tak ada politisasi hukum, namun semua ia serahkan ke aparat hukum sebab NasDem tidak berwenang.

"Itu di luar dadipada kemampuan kita. Kota menjaga, kalau dari pihak NasDem pasti menjaga. Tidak ada, upaya politisasi hukum. Tetapi kita kan bukan penegak hukum, intitusi parpol," ucap Paloh.

Saat ini, dia menilai, belum ada jaminan atau garansi bahwa penegakan hukum bebas dari politisasi.

"Tetapi kalau apakah ada yang menjamin, menggaransi seoenuhnya, aparat penegak hukum bebas sama sekali tidak ada politisasi terlepaslah penegakan hukum. Nah itu catatan pinggir, rekam jejak dan sepenuhnya, saya pikir rekan pers memahami itu," terang Paloh.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mentan Syahrul Yasin Limpo Merasa Terhina

Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan keterangan di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Kamis (5/10/2023). Sebelumnya, Syahrul telah menghadap Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh setibanya dia dari luar negeri pada petang kemarin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Paloh menyebutkan bahwa masus Syahrul yang sempat diduga menghilang saat dinas di luar negeri sangat membuat Syahrul terhina.

"Di dalam negeri, dia mengalami suatu peristiwa yang saya bisa pahami bagaimana terhinanya dirinya, kecewa, sedih, terlepas dari semua permasalahan upaya kita menegakkan keadilan kasus hukum yang berlangsung," kata Paloh.

Paloh mengibaratkan tak ada hari lain untuk menunggu keterangan dan kabar dari Syahrul.

"Tidak ada, seakan-akan hari esok untuk menunggu dirinya kembali. Ini hal yang amat mengusik hati saya," ucap dia.

Padahal, kata Paloh, dirinya memastikan semua kader NasDem tak akan lari dari kasus hukum apapun.

"NasDem tetap pada komitmen, Ada permasalahan, jangan lari dari masalah, hadapi masalah. Kita ingin agar bisa memberikan semangat dan nilai kepeloporan selalu ke depan dalam upaya pemberantasan korupsi," kata dia.

Selain itu, Paloh menyatakan bahwa dirinyalah yang meminta Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mundur dari posisinya lantaran terjerat dugaan korupsi tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Saya sudah menerima laporan dari pada Bung Syahrul. Atas nama DPP saya sampaikan, segera menghadap Presiden sampaikan surat pengunduran diri sebagai Mentan. Agar apa? Sekali lagi memberikan penghormatan pada upaya penyidikan yang sedang berlangsung pada dirinya, agar dia penuh konsentrasi," papar dia.

Paloh meminta semua pihak menerapkan sikap praduga tak bersalah atas kasus Syahrul.

"Saya ingin ajak semuanya tetap berikan ruang pada presumtion of innocence atau azas praduga tak bersalah. Hadapi, jalani, laksanakan," jelas Paloh.

 


NasDem Pastikan Syahrul Yasin Limpo Mundur dari Mentan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) akhirnya buka suara mengenai kasus yang tengah dihadapinya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) akhirnya buka suara mengenai kasus yang tengah dihadapinya. (dok: Arief)

Sebelumnya, Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni memastikan bahwa Syahrul Yasin Limpo (SYL) bakal mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pertanian (Mentan) usai dikabarkan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Meski demikian, Sahroni mengaku belum mengetahui kapan pengunduran diri itu disampailan Syahrul Yasin Limpo kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mestinya harus sudah ke Istana ya Pak SYL. Cuma belum tahu setelah tadi katanya terakhir di Polda belum ada kabar lagi," kata Sahroni kepada wartawan di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Sahroni menambahkan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pun sudah tahu bahwa Syahrul Yasin Limpo akan mengundurkan diri. Bahkan, seharusnya Syahrul Yasin Limpo juga bertemu dengan Jokowi pada pukul 14.00 WIB tadi.

"Iya sudah (tahu Surya Paloh), sudah. Tadi pagi (diberitahu). Mestinya dia harusnya tadi jam 2 (bertemu Jokowi)," kata Sahroni.

Sebelumnya, sejumlah petinggi Partai NasDem mulai berdatangan ke NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023) usai Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) datang ke kantornya untuk berpamitan sebagai menteri kepada sejumlah pegawai.

KPK kabarnya telah menetapkan Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi. Penetapan ini ramai usai tim penyidik KPK menggeledah rumah dinasnya di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.

 


Syahrul Yasin Limpo Pamitan dengan Pegawai Kementan

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendatangi kantornya di Kementerian Pertanian hari ini, Kamis, (5/10/2023).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendatangi kantornya di Kementerian Pertanian hari ini, Kamis, (5/10/2023). (Merdeka).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tiba di kantor Kementerian Pertanian (Kementan) pada Kamis (5/10/2023), tepatnya pukul 10.17 WIB.

Syahrul Yasin Limpo dikabarkan berpamitan dengan para pegawai sebelum mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri pada hari ini.

Kedatangan Syahrul disambut para pejabat Kementan. Beberapa pegawai Kementan memeluk politikus Partai Nasdem tersebut. Syahrul Yasin Limpo dan para pejabat Kementan bergegas memasuki ruangan di Gedung A Kementerian Pertanian.

Setelah berpamitan, Syahrul Yasin Limpo akan mendatangi Polda Metro Jaya. Selanjutnya, Mentan akan mendatangi Istana Kepresidenan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) masih irit bicara. Ia memilih tidak berkomentar lebih lanjut di tengah isu penetapan tersangka dirinya atas kasus dugaan korupsi oleh KPK.

Saat ditemui usai pertemuan di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Syahrul Yasin Limpo hanya berucap akan menjelaskan semua masalah hukum ini pada waktu yang tepat.

"Pada saat saya akan beri penjelasan," kata Syahrul Yasin Limpo saat ditemui wartawan, Kamis (5/10/2023).

Infografis Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Terjerat Dugaan Korupsi. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Terjerat Dugaan Korupsi. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya