Sekjen PDIP Kritisi Penurunan Prestasi Indonesia di Asian Games: Perlu Evaluasi Menyeluruh

PDI Perjuangan merasa prihatin atas anjloknya prestasi olahraga Indonesia di Asian Games 2022. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut prestasi anjlok yakni peringkat 13 sangat menyedihkan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 09 Okt 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2023, 15:00 WIB
Foto: Kemeriahan Upacara Penutupan Asian Games 2022 Hangzhou, Indonesia Gagal Capai Target
Parade kontingen tuan rumah China saat upacara penutupan Asian Games 2022 yang berlangsung di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, China pada Minggu (08/10/2023). (AFP/Philip Fong)

Liputan6.com, Jakarta PDI Perjuangan merasa prihatin atas anjloknya prestasi olahraga Indonesia di Asian Games 2022. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut prestasi anjlok yakni peringkat 13 sangat menyedihkan.

“Sangat menyedihkan, Indonesia berada di peringkat ke-13 dengan tujuh medali emas di Asian Games Hangzhou 2022. Penurunan prestasi ini harus menjadi evaluasi menyeluruh, termasuk jajaran Kemenpora yang tidak berhasil memenuhi harapan bangsa," ujar Hasto dalam keterangannya, Senin (9/10/2023).

Dia menyebut, anjloknya prestasi di cabang bulutangkis menunjukkan adanya persoalan serius terkait kepemimpinan, sistem rekrutmen, pembinaan dan pelatihan, serta aspek manajerial.

“Bulutangkis seharusnya menjadi lambang kepemimpinan Indonesia. Seluruh anak bangsa begitu sedih atas melunturnya supremasi bulutangkis ini," ucap Hasto.

Apalagi, kata dia, cabang sepakbola yang merupakan salah satu favorit masyarakat Indonesia, juga tidak mampu mencapai perempat final.

“PDI Perjuangan merekomendasikan kepada Pemerintah bersama seluruh pengurus/pembina olahraga termasuk Menpora, KONI untuk mengintropeksi diri. Duduk bersama mengevaluasi prestasi atlet Indonesia di Asian Games kali ini,” ungkap Hasto.

Hasto mengingatkan kebijakan Pemerintah di sektor olahraga sangat diperlukan seperti pembinaan atlet, fasilitas olahraga dan lain-lain. Politik pun tidak bisa dipisahkan begitu saja dari olahraga.

“Amerika, Rusia dan China menunjukkan perhatian terhadap olahraga karena prestasi di olahraga menjadi bentuk kekuatan suatu bangsa. Terlepas faktor tuan rumah, prestasi China begitu dahsyat di Asian Games ini. Di ajang Olimpiade pun, China selalu menempel ketat Amerika dan Rusia,” kata dia.

“Jadi olahraga tidak bisa dilepaskan dari politik kebangsaan karena di dalamnya, melalui politik olahraga, ada semangat, ada cita-cita dan ada tekad menunjukkan jati diri bangsa melalui olahraga,” pungkas Hasto Kristiyanto.

 

Menpora Minta Maaf

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo meminta maaf kepada seluruh masyarakat menyusul kegagalan Indonesia memenuhi target medali emas Asian Games 2022.

“Saya ingin mengucapkan permohonan maaf pada seluruh masyarakat Indonesia dan Bapak Presiden Republik Indonesia karena target dari beliau 10 besar tidak tercapai,” kata Dito di Jakarta, Minggu (8/10/2023).

Dia melanjutkan, pihaknya sebelumnya menargetkan bisa masuk 12 besar dan merebut delapan emas.

“Harus kita akui meleset walaupun sangat sedikit, satu medali lagi dan satu peringkat lagi. Kita ada di peringkat 13 dan tujuh medali emas,” katanya.

 

Tak Sesuai Harapan

Menpora mengakui rapor Indonesia di Asian Games 2023 tidak sesuai harapan, terlebih menyusul persiapan yang matang dan kerja keras oleh atlet-atlet Indonesia.

Dito menyebut hal ini menjadi menjadi momen introspeksi yang penting bagi dunia olahraga Indonesia.

“Tapi kita harus bangga karena untuk dalam sejarah Asian Games di luar kita tuan rumah, ini cukup signifikan kenaikannya,” ungkap Menpora, dilansir Antara.

Menpora juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung dan memperbaiki persiapan atlet-atlet Indonesia dalam ajang-ajang olahraga internasional yang akan datang. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap perkembangan olahraga di Indonesia.

 

Komitmen Menpora Dukung Atlet Indonesia

Ia berjanji untuk terus bekerja keras dalam memajukan olahraga Indonesia dan mengharapkan dukungan serta doa dari seluruh rakyat Indonesia untuk masa depan yang lebih gemilang dalam dunia olahraga.

Menpora juga menekankan pentingnya kerja sama semua pihak, termasuk pengurus olahraga, pelatih, dan atlet, dalam membangun prestasi olahraga Indonesia yang lebih baik di masa depan.

Dito berharap agar kekecewaan ini dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan prestasi dan kualitas persiapan atlet-atlet Indonesia.

“Kita akan mengevaluasi total seluruh cabang olahraga yang ikut di Asian Games dan akan kita analisis dan kembali analisa bagi yang meleset dari target. Ini sekiranya kita duduk bersama dan kita cari solusinya apa yang terbaik,” kata Dito.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya