Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi jabatan terhadap enam Kapolda dan dua Wakapolda. Mutasi ini tertuang dalam Surat Telegram, ST/2360/X/KEP./2023, tertanggal 14 Oktober 2023.
"Mutasi jabatan adalah proses alamiah dalam organisasi," kata As SDM Kapolri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu (14/10/2023).
Baca Juga
Enam Kapolda yang akan dijabat oleh pejabat baru itu yakni Irjen Imam Sugianto menjadi Kapolda Jawa Timur, Irjen Nanang Avianto menjadi Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Djoko Poerwanto menjabat Kapolda Kalimantan Tengah.
Advertisement
Irjen Umar Faroq menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), Irjen Tornagogo Sihombing menjadi Kapolda Kepulauan Babel, dan Brigjen Abdul Karim menjabat Kapolda Banten.
Kemudian, untuk dua Wakapolda yaitu Brigjen Petrus Patrige Rudolf Renwarin menjadi Wakapolda Papua dan Kombes Alfred Papare Wakapolda Papua Barat.
Dalam Surat Telegram Polri, ada 55 personel Korps Bhayangkara yang terkena mutasi dan rotasi jabatan.
Â
Peduli Pendidikan, Kapolri Beri Penghargaan ke 3 Anak Buah Kadiv Propam Polri
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan kepada tiga anggota Divisi Propam Polri yang dinilai peduli dengan dunia pendidikan. Mereka pun mendapatkan kesempatan lanjutan sekolah pada 2024 mendatang.
Ketiga anak buah Kadiv Propam Polri Irjen Syahardiantono yang diberikan penghargaan itu adalah Ps Kasubbid Paminal Polda Kaltim, Kompol Iriawan Setyono,
Kemudian, Ps Pamin Subagrenmin Polda Jambi Aiptu Nana Sumarna, dan Ba Subbid Provos Polda DIY Bripka Heri Prasetyo.
"Teruslah melakukan program sosial untuk masyarakat secara berkelanjutan," tutur Syahar dalam keterangannya, Selasa (10/10/2023).
Menurut Syahar, Kompol Iriawan akan mengikuti sekolah pimpinan menengah (Sespimen), Aiptu Nana akan sekolah Pendidikan Alih Golongan (PAG), dan Bripka Heri mengikuti sekolah calon perwira (Secapa).
Kompol Iriawan diketahui mendirikan program Polisi Mengabdi, dengan menjadikan anggota Polri sebagai pengajar untuk anak suku dayak pedalaman.
Sementara Aiptu Nana mendirikan sekolah pendidikan Al Quran gratis untuk anak-anak dan orang tua, dan Bripka Heri menggunakan uang tunjangan kinerjanya untuk membangun taman kanak-kanak (TK) gratis.
"Kunci dalam menghadapi tantangan kedepan adalah kebersamaan," jelas dia.
Â
Advertisement
Teladan bagi Anggota dan Masyarakat
Syahar menyebut, Propam Polri sebagai polisinya anggota kepolisian harus menjadi teladan bagi jajaran institusi dan masyarakat.
Selama 21 tahun, Propam Polri berdiri di tengah dinamika dan tantangan tugas yang akan semakin berat ke depan.
Dalam kesempatan itu, mantan Wakabareskrim Polri itu juga memberikan tali asih kepada sepuluh personel Propam yang memasuki masa purna tugas atau pensiun.
"Terima kasih kepada bapak dan ibu atas pengabdian selama menjadi bagian keluarga besar Polri," Syahar menandaskan.
Â
Â
Â
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com