Liputan6.com, Jakarta - Ketua Koordinator Lapangan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina Bachtiar Nasir turut menanggapi fenomena viral di Tiktok atas sikap para pengguna dari Israel yang mencemooh kondisi rakyat Palestina, baik soal terputusnya akses makanan, listrik, air, bahkan berdandan layaknya korban bom.
Sementara, platform sosial media itu disebut memblokir akses video yang berisikan kondisi terkini Palestina atau bahkan aksi dukungan.
“Saya melihat ini menjadi teguran ya bagi seluruh negara-negara yang tidak ikut membantu yang tertindas di sana. Bahwa mereka mengejek itu karena memang maunya begitu. Mereka mau orang Palestina lapar, mereka mau orang Palestina itu pergi dari tempatnya,” tutur Bachtiar usai aksi bela Palestina di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023).
Advertisement
“Jadi dengan berbagai cara, air, listrik, internet, yang mereka putus. Kalau perlu mereka embargo ekonomi secara total. Itu pun kemarin kita berjuang agar bisa tembus. Nah ini menjadi teguran ya bagi kita semua, menjadi pembangkit pemersatuan agar kita membantu mereka bersama-sama,” sambungnya.
Di tengah kritik terhadap konten terkait konflik Palestina di dalamnya, CEO Tiktok dikabarkan akan menyambangi Indonesia dalam rangka komunikasi bisnis dengan pemerintah.
CEO Tiktok dikabarkan akan berkunjung ke Indonesia untuk membahas izin bisnis e-commerce mereka yang ditutup pemerintah beberapa waktu lalu.
Ada sejumlah penolakan atas niat kedatangannya lantaran dinilai memfasilitasi Tiktokers Israel mengejek rakyat Palestina, tapi aksi bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina justru dipantau ketat.
“Saya akan konsultasi dulu (boikot kedatangannya atau tidak). Saya akan pelajari dulu semuanya, karena saya belum dengar jadi saya akan pelajari,” ungkapnya.
“Saya belum dengar informasinya jadi saya belum tahu persis. Tapi saya akan pelajari, baru kita akan bereaksi,” katanya.
Respons Ketua MUI
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis menyerukan aksi boikot terhadap media sosial Tiktok jika memang benar platform tersebut mendukung atau pro Israel.
"Kalau itu merugikan perjuangan kita, maka perusahaan yang mendukung Israel dan apalagi perusahaan-perusahaan Israel saya berharap masyarakat tidak membeli, tidak melakukan interaksi, memboikotnya," tutur Cholil saat dikonfirmasi perihal serupa.
Cholil mengaku masih akan melihat bagaimana perkembangan terbaru atas rencana kedatangan CEO Tiktok itu ke Indonesia. Apabila nanti hasilnya malah merugikan perjuangan kemerdekaan Palestina, maka sikap dari masyarakat yang memboikot dinilainya sudah tepat.
"Kita lihat perkembangannya. Jika menunjukkan pro zionis Israel kita berharap bisa memboikotnya. Saya sendiri masih pakai Tiktok. Sampai jelas mendukung Israel, saya berhenti menggunakannya," ujar Cholil.
Advertisement
Tiktok Dikecam
Diketahui, platform media sosial Tiktok mendapat kecaman dari berbagai kalangan dan bahkan dunia internasional, lantaran penyebaran konten yang berkaitan dengan konflik Palestina-Israel.
Pegiat media sosial hingga media massa di Amerika Serikat, Eropa, serta India pun turut menyoroti perihal tersebut.
Seperti di Malaysia misalnya, negara tetangga Indonesia itu menunjukkan sikap tegas atas fenomena konten viral yang mencemooh rakyat Palestina.
Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil beberapa waktu lalu menyatakan dapat mengambil tindakan tegas jika Tiktok nyatanya dengan sengaja memblokir berbagai konten pro Palestina dari negaranya.