Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi beserta rombongan mendarat di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, Amerika Serikat, pada Minggu, 12 November 2023, sekitar pukul 16.20 waktu setempat (WS).
Kedatangan Jokowi disambut oleh Penjabat Kepala Protokol Amerika Serikat Ethan Rosenzweig, Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia Sung Kim, Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani dan Atase Pertahanan KBRI Washington DC Marsma TNI Tjahya Elang Migdiawan.
Baca Juga
Jokowi menegaskan siap berdialog dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden soal Palestina.
Advertisement
"Setelah dari Riyadh saya juga sudah terjadwal hari Senin bertemu dengan Presiden Joe Biden untuk melakukan kunjungan bilateral ke Amerika Serikat dengan izin para pemimpin, saya akan menyampaikan hasil keputusan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) hari ini kepada Presiden Biden," kata Jokowi di Riyadh saat KTT Luar Biasa OKI, Minggu (12/11/2023).
Pada kesempatan yang sama Jokowi juga menyampaikan pesan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Selain itu, Jokowi juga akan menekankan pentingnya hukum humaniter. Hal ini diungkapkan disebabkan kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza saat ini.
“Saya ingin kembali tegaskan bahwa dari sejak awal terjadinya serangan, pemerintah telah dan akan terus berupaya untuk melindungi WNI serta fasilitas-fasilitas publik, termasuk Rumah Sakit Indonesia,” tegasnya.
Tidak hanya pembahasan mengenai konflik di Palestina, pertemuan Jokowi dan Joe Biden akan membahas nikel hingga mobil listrik.
Berikut sederet pembahasan yang dibawa Jokowi saat kunjungan kerja ke Amerika Serikat dihimpun oleh Liputan6.com:
1. Sampaikan Hasil KTT Luar Biasa OKI
Presiden Jokowi bertolak menuju Amerika Serikat (AS) setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (12/11/2023).
Dalam kunjungannya, Jokowi akan menyampaikan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terkait kondisi terkini di Palestina kepada Joe Biden.
"Alhamdulillah, KTT OKI menghasilkan resolusi yang berisi pesan yang sangat kuat untuk dunia. Dan, pesan inilah yang akan saya sampaikan kepada Presiden Biden esok hari, di mana ini adalah suara dari 57 negara atau sekitar sepertiga suara negara di dunia," kata Jokowi dalam keterangan persnya di Washington DC, dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Senin, 13 November kemarin.
Berdasarkan keterangan dari Sekretariat Presiden, Presiden dan rombongan lepas landas dari Bandara Internasional King Khalid sekitar pukul 09.40 waktu setempat. Demikian dilansir dari Antara.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam keterangan persnya di Riyadh pada Sabtu 11 November 2023 mengatakan, KTT Luar Biasa OKI sangat penting untuk menunjukkan soliditas negara-negara OKI dan untuk menemukan upaya tambahan agar kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina dapat segera dihentikan.
"Dalam pernyataan nasionalnya, Bapak Presiden antara lain menyampaikan bahwa OKI harus bersatu dan berada di depan untuk penyelesaian situasi di Gaza," ujarnya.
Menurut Retno, KTT OKI telah menghasilkan resolusi yang berisi 31 keputusan dengan pesan-pesan yang sangat kuat dan sangat keras atas situasi kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
Advertisement
2. Bakal Menekankan Hukum Humaniter Terkait Kondisi RS Indonesia di Palestina
Selain itu, terkait kondisi Rumah Sakit Indonesia di Palestina saat ini, Presiden Jokowi menekankan pentingnya menghormati hukum humaniter internasional.
Hal itu disampaikan Presiden dalam KTT OKI maupun pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara OKI.
"Saya ingin kembali tegaskan bahwa dari sejak awal terjadinya serangan, pemerintah telah dan akan terus berupaya untuk melindungi WNI serta fasilitas-fasilitas publik, termasuk Rumah Sakit Indonesia," jelas Presiden.
Adapun dukungan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk berperan aktif dalam mengupayakan perdamaian di Palestina.
"Saya juga ingin memberikan dukungan penuh untuk Menteri Luar Negeri Indonesia yang terpilih sebagai salah satu Menlu yang diberikan kepercayaan oleh para pemimpin OKI untuk mengupayakan perdamaian di Palestina," tutur Jokowi.
3. Bertemu Joe Biden, Jokow Bahas Nikel hingga Kendaraan Listrik
Amerika Serikat dan Indonesia juga dikabarkan akan membahas kemitraan untuk meningkatkan perdagangan nikel logam baterai kendaraan listrik (EV).
Hal itu diungkapkan oleh tiga sumber yang mengetahui langsung pembicaraan tersebut.
Mengutip US News, Senin (13/11/2023) Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan mengunjungi Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada hari Senin.
"Momentumnya secara keseluruhan cukup menjanjikan, namun (kami) tidak ingin meremehkan fakta bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di sini," kata salah satu sumber.
Di sisi lain, Pemerintahan Biden masih mengkhawatirkan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola di Indonesia dan sedang mengkaji bagaimana kesepakatan tersebut bisa berjalan, menurut sumber.
Pemerintah AS juga merencanakan konsultasi lebih lanjut dengan anggota parlemen dan kelompok buruh AS dalam beberapa pekan mendatang.
"Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kami dapat secara resmi mengumumkan perundingan mengenai kemitraan mineral penting,” jelas sumber terkait, yang enggan diungkap identitasnya.
Pada September 2023, Indonesia, yang memiliki cadangan bijih nikel terbesar di dunia, telah meminta Amerika Serikat untuk memulai diskusi mengenai kesepakatan perdagangan mineral sehingga ekspor dapat tercakup dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) AS.
Diskusi pemerintahan Biden, yang mencakup Perwakilan Dagang AS Katherine Tai serta Gedung Putih, fokus untuk memastikan bahwa potensi pasokan nikel diproduksi dengan dampak lingkungan sesedikit mungkin, menurut salah satu sumber, yang secara langsung memberi nasihat kepada pemerintah.
Advertisement
4. Sampaikan Pesan Presiden Palestina
Pada kesempatan yang sama Jokowi juga menyampaikan pesan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
“Saya juga akan menyampaikan pesan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang meminta saya secara khusus untuk menyampaikannya kepada Presiden Biden,” ujar Presiden.
Jokowi mengajak anggota OKI untuk bersatu dan berada di barisan paling depan memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina.
“Gencatan senjata harus segera diwujudkan, bantuan kemanusiaan harus dipercepat dan diperbanyak, perundingan damai harus segera dimulai, fasilitas publik dan kegiatan kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran serangan, dan Israel harus bertanggung jawab atas kekejaman yang telah dilakukan,” ujarnya.