Liputan6.com, Jakarta - Meski sudah dilaporkan ke Polisi dan menjalani sejumlah pemeriksaan, NL (38), ibu tiri yang menyiksa anak yang masih berusia 4 tahun, tidak menjalani masa penahanan di sel Polres Metro Tangerang.
Polisi beralasan tidak melakukan penahanan kepada NL karena alasan kemanusiaan. Sebab, kepada Polisi, pelaku mengaku masih memiliki anak bayi berusia 9 bulan.
Baca Juga
“Wajib laporan. Proses hukum terus berjalan” ungkap asat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Rio Mikael Tobing, Kamis (23/11/2023).
Advertisement
Lebih lanjut, Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengungkapkan, pihaknya masih terus mendalami kasus yang menyita perhatian publik itu. Sampai-sampai, Komisi Perlindungan Anak ikut turun tangan langsung untuk menyelamatkan sang balita.
"Masih dalam pemeriksaan unit PPA, terkait fakta kejadiannya masih kita dalami. Kita juga telah koordinasi terkait pendampingan, pemulihan trauma dan rumah aman untuk korban dengan P2TP2A," katanya.
Seperti diketahui sebelumnya, laporan dugaan kekerasan terhadap balita seperti penganiayaan verbal dan non verbal, terjadi di Kelurahan Babakan, Kota Tangerang. Sang ketua RT, Bowo Prayitno yang turun langsung melaporkannya kepada kepolisian, karena mengaku warganya yang belum genap satu bulan mengontrak di wilayahnya itu, kerap berteriak dan menyiksa anak-anak tirinya.
"Awalnya pelapor yakni ketua RT setempat mendapat informasi dari warga dan pemilik kontrakan telah terjadi tindak penganiayaan terhadap anak di bawah umur, terduga pelaku adalah ibu tiri korban," terang Kapolres.
Fakta Kasus Kekerasan Anak
Zain pun belum dapat merinci dan mengungkapkan sejumlah fakta dalam kasus dugaan tindak kekerasan terhadap anak dibawah umur tersebut.
Pemeriksaan terhadap saksi-saksi dalam bentuk berita acara wawancara masih dilakukan Polisi. Terduga pelaku telah diamankan guna pemeriksaan mendalam.
"Keterangan sementara, tindak kekerasan tersebut dilakukan karena terduga pelaku kesal korban sulit diingatkan untuk tidak sering keluar rumah," pungkasnya.
Advertisement