Liputan6.com, Jakarta Kementerian Agama melalui Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki membuka Muktamar Persatuan Mahasiswa Bahasa Arab se Indonesia atau ITHLA XI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin 27 November 2023.
Dia menuturkan, ITHLA XI ini merupakan momentum yang sangat penting bagi para mahasiswa dan mahasiswi Bahasa Arab untuk saling bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan meningkatkan kompetensi dalam bidang Bahasa Arab.
Baca Juga
Dia pun mengapresiasi tema muktamar yaitu “Bangun Kolaborasi Raih Sinergi”, yang dinilai tepat.
Advertisement
"Kolaborasi dan sinergi merupakan kunci keberhasilan dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang pengembangan Bahasa Arab di negara berpenduduk muslim terbesar di dunia ini," kata Saiful dalam keterangannya seperti dikutip, Selasa (28/11/2023).
"Dengan kolaborasi dan sinergi, kita dapat saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain, sehingga dapat mencapai tujuan yang kita inginkan," sambungnya.
Sementara, Ketua umum DPP ITHLA Khoeriyah Ajeng Prasasti mengatakan, ITHLA sudah menunjukkan progresivitas dan sudah mendunia. Menurutnya, progresivitas bisa dilihat saat sudah melakukan perjanjian kerjasama dengan beberapa kampus di negara ASEAN seperti, UIS, USIM, IIUM, UPSI dan lainnya.
"Ini merupakan sebuah lompatan yang luar biasa. Dan saya yakin kedepan ITHLA akan semakin hebat lagi, tidak hanya di level Asean tapi sudah bisa ke Eropa bahkan Amerika," jelasnya.
Khoeriyah menuturkan, momentum kali benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menghadapi bonus demokrafi dan menuju Indonesia emas.
"Mari kita songsong Indonesia emas dengan penuh optimis dan karya nyata untuk bangsa," Tukasnya.
Berkolaborasi
Pada kesempatan yang sama Ketua Dewan Pertimbangan DPP ITHLA Mj Ja'far Shodiq mengatakan Muktamar kali ini sebagai momentum ITHLA menuju internasional, berkolaborasi dengan berbagai stake holder untuk menelurkan program-program yang dapat mendorong kader ITHLA.
"Saatnya Ithla go internasional, memberikan sumbangsih nyata terhadap pembangunan dunia khusunya Indonesia. Dengan kolaborasi beerbagai stake holder saya yakin Ithla kedepan semakin maju," terang Ja'far.
Advertisement
Kolaborasi
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menuturkan, dalam konteks pengembangan Bahasa Arab, kolaborasi dan sinergi dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, pertama; Kolaborasi antar lembaga pendidikan bahasa Arab, baik di dalam maupun luar negeri.
Kedua, kolaborasi antar mahasiswa dan mahasiswi pembelajar Bahasa Arab dari berbagai perguruan tinggi melalui skema program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Ketiga, kolaborasi antar mahasiswa dan mahasiswi Bahasa Arab dengan para praktisi bahasa Arab, baik di dunia pendidikan, pemerintahan, maupun pemangku kepentingan lainnya.
"Melalui kolaborasi dan sinergi, kita dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia, sehingga dapat menghasilkan generasi muda yang mampu berbahasa Arab dengan baik dan fasih," kata dia.
"Saya juga berharap, kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk melahirkan ide-ide dan gagasan baru dalam pengembangan Bahasa Arab di Indonesia," lanjut Wamenag.
Wamenag menyebut ada tantangan besar dalam mengembangkan bahasa Arab di Indonesia secara umum dan di lembaga pendidikan Islam secara khusus.
"Saya berharap ada peta jalan yang terukur yang dapat digunakan untuk pengembangan bahasa Arab, sehingga eksistensi pendidikan bahasa Arab bisa sejajar dengan inovasi pembelajaran bahasa Inggris," tuturnya.