Acara Re:Invent 2023 di Las Vegas, Bos AWS Perkenalkan Amazon Q dan Keunggulannya

Bos besar dari raksasa komputasi awan asal Amerika Serikat, Amazon Web Service (AWS), Adam Selipsky berpesan, penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tidak lagi sebatas pengujian terhadap sistem kerjanya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 30 Nov 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2023, 10:00 WIB
Bos besar dari raksasa komputasi awan asal Amerika Serikat, Amazon Web Service (AWS), Adam Selipsky (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)
Bos besar dari raksasa komputasi awan asal Amerika Serikat, Amazon Web Service (AWS), Adam Selipsky (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Bos besar dari raksasa komputasi awan asal Amerika Serikat, Amazon Web Service (AWS), Adam Selipsky berpesan, penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tidak lagi sebatas pengujian terhadap sistem kerjanya. Tetapi, bagaimana AI dapat bermanfaat untuk mendongkrak keuntungan bisnis penggunanya. Pada momen re:Invent 2023, dia mengenalkan Amazon Q sebagai asisten kecerdasan buatan generatif baru yang canggih dan dapat menjawab apa yang menjadi pesannya.

“Amazon Q dapat dikhususkan untuk pekerjaan dan dapat disesuaikan dengan bisnis anda. Amazon Q mampu mengadakan percakapan, memecahkan masalah, menghasilkan konten, mendapatkan wawasan, dan menindaklanjutinya dengan memanfaatkan repositori informasi perusahaan, kode, data, dan sistem perusahaan secara lancar,” kata Selipsky di Venetian Hotel, Las Vegas, Negava, Amerika Serikat, Selasa 28 November 2023.

Guna membuktikan perkataannya, Selipsky mengajak CEO NVIDIA Jensen Huang ke atas panggung untuk menjelaskan bagaimana kolaborasinya dengan AWS saat membangun super komputer AI cloud pertama NVIDIA.

“Benda canggih itu dibangun di atas NVIDIA GH200 NVL32 Grace Hopper Superchip dan UltraClusters AWS. AWS adalah penyedia cloud pertama yang menyadari pentingnya komputasi yang dipercepat unit pemrosesan grafis (GPU), kata Huang kepada para peserta,” ungkap Huang.

Tidak berhenti di NVIDIA, Selipsky juga mengajak Dario Amodei selaku CEO dari Anthropic untuk berbincang hal senada. Diketahui, Anthropic adalah perusahaan penelitian dan keselamatan AI dimana Amazon berinvestasi hingga USD 4 miliar.

“Large Language Model atau Pemodelan bahasa besar (LLM) dari mesin pembelajaran sebagai algoritma AI bernama Claude telah dilatih tentang infrastruktur AWS. Sebab AWS adalah penyedia cloud utama Anthropic untuk beban kerja penting di seluruh industrinya mulai dari layanan kesehatan hingga layanan informasi dan keuangan,” jelas Amodei.

Selipsky lalu membuktikan, kehebatan produknya tidak sebatas pada industri teknologi saja tetapi juga kesehatan dan otomotif. Dia pun memanggil Lydia Fonseca selaku wakil presiden eksekutif dan pejabat teknologi untuk perusahaan farmasi Pfizer demi menjelaskan bagaimana kolaborasinya dengan AWS dalam bidang digitalisasi, data, dan AI yang ternyata sangat penting untuk mengembangkan metode pengobatan baru yang lebih cepat.

“Pfizer bermigrasi ke AWS pada tahun 2021 dan sebagai hasilnya, Pfizer mampu mempercepat pengembangan, persetujuan, dan pengiriman obat-obatan baru secara signifikan di seluruh dunia sekaligus mengurangi gangguan rantai pasokan,” ungkap Fonseca.

Kerjasama AWS dan BMW Group

Senada dengan itu, bidang otomotif yang sudah bergandengan dengan AWS adalah BMW Group. Stephan Durach selaku wakil presiden senior BMW Group, menjelaskan bagaimana produsen mobil asal Jerman tersebut meningkatkan rangkaian teknologi untuk sistem hiburan dalam mobil-mobilnya menggunakan teknologi AWS.

“BMW Group menciptakan hub data cloud yang memanfaatkan layanan AWS dan menggunakan AI untuk mengembangkan panduan rute optimal yang akan mempertimbangkan segala hal, mulai dari lalu lintas real-time hingga gaya mengemudi,” beber Durach.

Meski AI berkembang pesat di multi sektor industri dunia, Selipsky tetap meminta kepada para sumber daya manusia (SDM) di tiap perusahaan secra maksimal meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan teknologi AWS Cloud. Sebab jika tidak, akan terbuka ruang ketertinggalan seiring berjalannya waktu dan bertambah kecanggihan AI generatif di seluruh dunia.

“Karena itu AWS berkomitmen untuk melatih 29 juta orang secara gratis untuk mempelajari komputasi awan pada tahun 2025 melalui AWS Cloiud Institute dan 100 buah kursus AI dan machine learning,” dia menandasi.

Infografis Komponen Wajib Pernikahan Indonesia
Infografis Komponen Wajib Pernikahan Indonesia.  (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya