Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita ditemukan tewas pada Sabtu 2 Desember 2023 malam di sebuah ruko kosong kawasan Braja Mustika, Jalan dr Semeru, Kota Bogor, Jawa Barat. Pihak Polsek Bogor Barat pun langsung menuju TKP untuk mendapatkan laporan adanya wanita yang tewas.
"Kami mendapat laporan ada temuan mayat wanita di Ruko Braja Mustika pada Sabtu kemarin pukul 22.00 WIB," ujar Kapolsek Bogor Barat Kompol Sudar, Minggu 3 Desember 2023.
Dari hasil olah TKP, ditemukan luka pada hidung dan pipi yang diduga kuat akibat penganiayaan. Polisi kemudian menyimpulkan bahwa korban tewas karena dibunuh.
Advertisement
Namun tak butuh waktu lama, aparat kepolisian pun berhasil menangkap pria berinisial RA atau Rahmat Agil alias Alung, terduga pelaku pembunuhan gadis tersebut.
"Pelaku alhamdulillah sudah kami amankan dan kasus ini sudah dilimpahkan ke Polres karena TKP-nya ada di beberapa tempat," ujar Sudar.
Dia mengatakan, Rahmat merupakan pacar korban dan sudah lama menjalin hubungan asmara dengan Fitri Wulandari (21) alias FW. Namun ia mengaku masih mendalami motif dibalik pembunuhan tersebut.
"Pelaku pacarnya sendiri. Untuk motifnya belum diketahui," kata Sudar.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso menambahkan, pelaku sempat mendekam di tahanan Polsek Bogor Barat selama 28 hari karena kasus penganiayaan.
"Pelaku RA ditahan karena berantem karena rebutan wanita. Wanita itu yang kini jadi korban pembunuhan pelaku itu sendiri," ucap Bismo dalam konferensi pers, Selasa 5 Desember 2023.
Berikut sederet fakta terkait seorang wanita ditemukan tewas di Bogor dihimpun Liputan6.com:
1. Ditemukan dalam Ruko Kosong dan Terduga Pelaku adalah Pacar Korban
Seorang wanita ditemukan tewas di sebuah ruko kawasan Braja Mustika, Jalan dr Semeru, Kota Bogor, pada Sabtu 2 Desember 2023 malam. Pihak Polsek Bogor Barat langsung menuju TKP usah mendapatkan laporan adanya wanita yang tewas.
"Kami mendapat laporan ada temuan mayat wanita di Ruko Braja Mustika pada Sabtu kemarin pukul 22.00 WIB," ujar Kapolsek Bogor Barat, Kompol Sudar, Minggu 3 Desember 2023.
Dari hasil olah TKP, ditemukan luka pada hidung dan pipi yang diduga kuat akibat penganiayaan. Polisi kemudian menyimpulkan bahwa korban tewas karena dibunuh.
"Kalau dari luka di hidung bekas bekapan, ada beberapa luka lain di pipi. Guna penyelidikan lebih lanjut, jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Djati untuk otopsi," ucap Sudar.
Dari keterangan saksi dan alat bukti yang ditemukan penyidik bahwa pelaku pembunuhan wanita itu mengarah kepada pacar korban.
Tak butuh waktu lama, polisi berhasil menangkap pria berinisial RA, terduga pelaku pembunuhan gadis tersebut.
"Pelaku alhamdulillah sudah kami amankan dan kasus ini sudah dilimpahkan ke Polres karena TKP-nya ada di beberapa tempat," ujar Sudar.
Menurutnya, Rahmat merupakan pacar korban dan sudah lama menjalin hubungan asmara dengan FW.
Namun ia mengaku masih mendalami motif dibalik pembunuhan tersebut.
"Pelaku pacarnya sendiri. Untuk motifnya belum diketahui," kata Sudar.
Advertisement
2. Kronologi Kasus Dugaan Pembunuhan
Sebuah cuitan viral di media sosial X atau Twitter menceritakan kisah seorang wanita yang awalnya diduga melompat dari motor setelah bertengkar dengan pacarnya, kemudian ditemukan tewas di depan sebuah ruko di Bogor, Jawa Barat.
Hal tersebut diungkap oleh akun @txtdaribogor yang mengunggah tangkapan layar postingan pengguna Instagram bernama @tiaraamele_.
Dalam unggahan itu, ia meminta keadilan untuk temannya yang ditemukan meninggal karena ditelantarkan di depan ruko kosong di daerah Bogor. Padahal di depan ruko tersebut ada rumah sakit atau letaknya tak jauh dari RSUD Bogor.
Akun @tiaraamele_ mengungkapkan bahwa sebelumnya korban yang bernama Wulan bertengkar dengan kekasihnya yang bernama Alung. Kemudian dikarenakan hujan, ia dan teman-temannya bubar sementara Wulan ikut dengan Alung.
Namun kemudian, ia mendapat kabar bahwa Wulan tidak pulang padahal tidak ada masalah di rumah. Ia diberitahu Alung bahwa Wulan belum pulang dan Alung sudah berusaha mencari Wulan meski kehujanan, namun menurut Tiara hal tersebut cuma omong kosong yang dibuat Alung untuk menutupi jejaknya.
Menurut keterangan Alung, Wulan meloncat dari motornya dan terjatuh di jalan sampai mukanya hancur. Namun alih-alih membawanya ke rumah sakit, pria itu justru menelantarkan Wulan di sebuah ruko kosong.
Beberapa hari kemudian, jasad Wulan ditemukan oleh warga dan menurut hasil otopsi wanita itu meregang nyawa di ruko kosong tersebut. Berdasarkan keterangan Tiara, Wulan ditelantarkan oleh kekasihnya dalam keadaan sekarat pada hari Kamis dan jasadnya baru ditemukan pada hari Sabtu.
Namun demikian, kemudian beredar kabar bahwa aksi Wulan meloncat dari motor hanya kebohongan si pelaku. Kejadian sesungguhnya justru Wulan dianiaya pelaku di sebuah penginapan barulah dibuang di ruko kosong tersebut.
Berdasarkan otopsi lebih lanjut, selain luka-luka dan wajah membiru, korban ternyata tewas karena hidungnya dibekap oleh tangan sang kekasih.
3. Terduga Pelaku Pernah Ditahan Kasus Penganiayaan Rebutan Wanita
Rahmat Agil alias Alung, pelaku pembunuhan pacarnya sendiri Fitri Wulandari (21) ternyata merupakan residivis kasus penganiayaan.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso mengatakan, pelaku sempat mendekam di tahanan Polsek Bogor Barat selama 28 hari karena kasus penganiayaan.
"Pelaku RA ditahan karena berantem karena rebutan wanita. Wanita itu yang kini jadi korban pembunuhan pelaku itu sendiri," ucap Bismo dalam konferensi pers, Selasa 5 Desember 2023.
Namun, Alung akhirnya dibebaskan setelah pihak pelapor atas nama Rafi mencabut laporan kasus penganiayaan tersebut.
"Setelah dilakukan mediasi kedua pihak, dan sudah islah, tersangka akhirnya keluar tahanan," ujar Bismo, Selasa 5 Desember 2023.
Hubungan Alung dengan Fitri kemudian berlanjut, hingga keduanya berpacaran.
Advertisement
4. Motif Pembunuhan
Setelah 11 bulan menjalin hubungan asmara, pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara dibekap di sebuah hotel di Jalan Soleh Iskandar, Kota Bogor pada Jumat dini hari 1 Desember 2023.
"Usai cekcok di Jalan Malabar pada Kamis malam, pelaku membawa korban ke hotel. Setelah asyik berduaan, terjadilah aksi pembunuhan," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso.
Dari pengakuan tersangka, motif pembunuhan tersebut dipicu karena korban berteriak-teriak usai diputuskan oleh pacarnya.
"Pelaku akhirnya membekap mulut dan menekan dada korban. Setelah korban kehabisan bernapas, pelaku membaringkannya di kasur dan tidur di sampingnya," terangnya.
Pelaku kemudian membawa jasad pacarnya ke sebuah ruko kosong di kawasan Jalan dr Semeru, Kota Bogor pada Jumat pagi.
5. Jasad Korban Disimpan di Ruko Kosong dan Pengakuan ke Orang Tua Korban
Pelaku yang kesehariannya bekerja sebagai juru parkir di kawasan itu diketahui memiliki akses masuk ke ruko tersebut.
"Korban yang diduga sudah meninggal ini dibawa dari hotel ke ruko bersama temannya. Waktu itu alasan pelaku ke temannya jika korban mengalami kecelakaan," terang Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso.
Selama dua hari satu malam, jasad korban diletakkan di atas meja lantai 2 Ruko Braja Mustika. Sementara, pria bertato ini dengan santai menjalani aktivitasnya sebagai juru parkir di kawasan ruko tersebut.
"Di sisi lain, ayah korban dan pelaku satu pekerjaan sebagai juru parkir di kawasan ruko itu sempat mencari dan menanyakan keberadaan anaknya ke teman-temannya, tak terkecuali pacarnya," terangnya.
Namun, pelaku selalu berkilah dan menyebut jika korban sedang bermain dengan teman-temannya.
Sementara rekan-rekan korban bilang, sempat melihat Fitri terlibat cekcok dengan pacarnya saat nongkrong di Jalan Malabar. Setelah itu, Alung membawa pergi Fitri dengan menggunakan sepeda motor.
"Pada Sabtu 2 Desember 2023 malam, pelaku akhirnya mengaku kepada ayah korban jika Fitri ada di dalam ruko. Setelah dicek, kondisi korban sudah tidak bernyawa," kata dia.
Saat itu, pelaku masih berbohong dan menyebut bahwa korban tewas karena kecelakaan.
"Karena curiga, keluarga korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Bogor Barat. Setelah penyelidikan dan cukup bukti, pelaku pun langsung ditangkap. Pelaku juga mengakui perbuatannya," pungkasnya.
Advertisement
6. Terduga Pelaku Minta Tolong Teman dan Keluarga Korban Mencari hingga Lapor Polisi
Polisi mengungkap motif pembunuhan terhadap Fitri Wulandari (21) oleh kekasihnya di Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat dinihari 1 Desember 2023.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Santoso mengatakan motif pembunuhan tersebut karena korban menolak diputus pacarnya bernama Rahmat Agil alias Alung.
"Motifnya karena korban menolak diputuskan oleh pelaku. Saat itu, korban berteriak-teriak hingga terjadi pembunuhan," kata Bismo.
Menurutnya pelaku membunuh korban dengan cara dibekap dan dicekik. Peristiwa ini terjadi usai pasangan tersebut berhubungan badan di sebuah hotel di Jalan Soleh Iskandar, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor.
"Setelah diduga meninggal karena kehabisan napas, korban yang saat itu dalam posisi duduk lalu dibaringkan di tempat tidur. Setelah itu, pelaku tidur di samping korban," ucapnya.
Pada Jumat pagi sekitar pukul 04.00 WIB, pria bertato ini kemudian meminta temannya untuk datang ke hotel. Setelah tiba, temannya terkejut melihat korban terbujur kaku dan ada bercak darah di sprei.
"Pelaku meminta bantuan temannya untuk membawa korban. Waktu itu alasannya kalau pacarnya mengalami kecelakaan," ujarnya.
Temannya lantas meminta pelaku untuk segera membawa korban ke keluarganya. Pelaku pun kemudian menyepakati usulan temannya.
"Saat keluar, pelaku sempat ditanya pegawai hotel mengenai kondisi korban, tapi dijawab oleh pelaku karena mabuk," ucapnya.
Korban kemudian dibawa pakai motor diapit oleh pelaku dan temannya. Setiba di depan gang rumah korban, pelaku mengurungkan niatnya dan membawa korban ke ruko di kawasan Braja Mustika.
"Korban dibawa masuk ke lantai dua ruko. Diduga korban yang sudah tak bernyawa ini lalu diletakkan di atas meja," ucapnya.
Sementara itu, keluarga Fitri terus mencari keberadaan anaknya, karena sejak Kamis malam 30 November 2023 tak kunjung pulang.
Beberapa temannya bilang bahwa terakhir bertemu korban pada Kamis malam. Saat nongkrong di Jalan Malabar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, mereka melihat korban dijemput oleh pacarnya.
"Tapi setiap pelaku ditanya ayahnya, beberapa kali, pelaku menjawab kalau korban bermain dengan teman-temannya. Ayah korban sama pelaku ini satu pekerjaan sebagai juru parkir di ruko itu," ucapnya.
Kasus pembunuhan ini terungkap setelah pelaku bercerita kepada ayahnya, bahwa pacarnya meninggal dan jasadnya masih berada di ruko. Namun, pelaku tetap mengaku kepada ayahnya jika korban tewas karena kecelakaan.
"Dipanggil lah ayah korban ke ruko atas inisiatif ayah pelaku pada Sabtu malam kemarin. Karena ayah korban dan pelaku ini sama-sama kerja sebagai juru parkir di kawasan ruko itu," ucapnya.
Setelah melihat anak pertama dari tiga bersaudara ini meninggal tidak wajar, keluarga korban melaporkannya ke Polsek Bogor Barat.
"Setelah dilakukan olah TKP dan keterangan saksi dan diperkuat dengan sejumlah alat bukti serta petunjuk dari CCTV, kami langsung menangkap pelaku," ujarnya Bismo.
Kepada penyidik, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya telah menghabisi nyawa kekasihnya itu dan menyimpan jasad korban selama dua hari satu malam di ruko kosong.
7. Terduga Pelaku Kerap Beralibi Korban Tewas Akibat Kecelakaan
Rahmat Agil alias Alung (20) mengatakan tidak berniat membunuh kekasihnya, Fitri Wulandari (21). Alung mengungkapkan hal tersebut saat dihadirkan dalam press release di Mapolresta Bogor Kota, Selasa 5 Desember 2023.
"Engga ada niat untuk membunuh," ujar Alung sambil tertunduk lesu.
Sebelum ditangkap, pelaku kerap beralibi untuk menutupi kasus pembunuhan terhadap gadis yang ia pacari hampir satu tahun itu. Pria bertato ini mengaku bahwa korban tewas akibat kecelakaan.
"Pengakuannya karena kecelakaan," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso.
Namun setelah polisi menyelidiki kasus tersebut, alibi pelaku berhasil dipatahkan dan mengakui perbuatannya.
"Dari barang bukti, diantaranya ada kaos kaki yang digunakan pelaku untuk mengelap darah korban, rekaman CCTV yang menunjukkan korban masih hidup dan usai kejadian di hotel, dua unit hp milik korban, tersangka pun akhirnya mengakui perbuatannya," tegas Bismo.
Advertisement