Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Reskrim Polres Pidie mengungkap, kasus dugaan penyelundupan rombongan pengungsi Rohingya ke Kabupaten Pidie, Aceh. Seorang warga negara (WN) Bangladesh berinisial HM (17) ditangkap lantaran diduga terlibat dalam aksi tersebut.
"HM merupakan kewarganegaraan Bangladesh yang telah memfasilitasi kapal kayu untuk mengangkut rombongan etnis Rohingya dari perairan Bangladesh," kata Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali dilansir dari Antara, (7/12/2023).
Advertisement
Baca Juga
Imam menyampaikan, dari perairan Bangladesh, rombongan pengungsi Rohingya diangkut dengan kapal kayu dan masuk ke perairan wilayah Indonesia tanpa dilengkapi izin maupun dokumen yang sah.
"Mereka masuk ke Indonesia dengan membayar kepada agen," ungkap Imam.
Dari hasil penyelidikan, sambung Imam, ada dua rombongan yang diselundupkan oleh pelaku dan rekan-rekannya. Pertama sebanyak 194 pengungsi Rohingya diselundupkan dan mendarat di Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pide pada Selasa 14 November 2023 sekira pukul 11.30 WIB.
Selain itu, pelaku dan rekan-rekannya menyelundupkan rombongan Rohingya sebanyak 147 orang hingga terdampar di Kuala Gampong Pasi Beurandeh, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie pada Rabu 15 November 2023 lalu.
Imam menambahkan, pelaku diduga mendapatkan keuntungan dari setiap imigran Rohingya tersebut mulai Rp7 juta hingga Rp14 juta.
"Jika ditotalkan dari hasil kejahatan tersebut agen mendapatkan sekitar Rp3 miliar," ucap Imam Asfali.
Hingga kini, penyidik Reskrim Polres Pide masih memburu pelaku lainnya yang terlibat dalam kasus penyelundupan rombongan pengungsi Rohingya di Pidie, Aceh.
"Tiga pelaku lainnya melompat dari kapal dan lari ke hutan, masih diburu, tambah Imam.Â
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud Md: Kita Sedang Cari Jalan Keluar
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menegaskan, pihaknya sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia. Sebab, hingga saat ini pengungsi Rohingya yang datang ke Tanah Air terus bertambah, yakni 1.478 orang.
"Kita sedang mencari jalan keluar tentang ini; satu, mengenai kebutuhan domestik kita Indonesia di mana pun. Kedua, juga mengenai kemanusiaan," kata Mahfud, kepada wartawan, di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (6/12/2023).
Dia menjelaskan, para pengungsi tersebut sebenarnya hanya transit di Indonesia sebelum ke tempat tujuannya. Namun, para pengungsi akhirnya enggan keluar dari Indonesia.
Sementara, warga Indonesia seperti di Aceh, Sumatera Utara, Riau keberatan dengan pengungsi Rohingya.
"Orang-orang lokal, orang Aceh, Sumatera Utara, Riau itu beliau sudah keberatan ditambah terus, 'karena kami juga miskin kenapa ini terus ditampung, tapi gratis terus?," ucap Mahfud.
Advertisement