4 Bocah Tewas di Jagakarsa, KemenPPPA: Ini Musibah yang Harus Diwaspadai Agar Tak Terulang

KemenPPPA menyatakan, kasus 4 anak tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan bisa menjadi sebuah pelajaran bagi masyarakat agar peka terhadap lingkungan sekitar.

oleh Tim News diperbarui 07 Des 2023, 19:31 WIB
Diterbitkan 07 Des 2023, 19:28 WIB
4 Bocah di Jagakarsa Tewas Mengenaskan
Para korban yang ditemukan di kamar mandi diduga telah tewas beberapa hari sebelum ditemukan lantaran bau busuk yang menyengat di sekitar rumahnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ikut turun memantau proses penyidikan yang ditangani Polres Metro Jakarta Selatan atas kasus 4 bocah tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"Kami sudah minta kepada Pak Kapolres untuk mengungkap kasus ini. Kalau memang kematian 4 anak ini karena sesuatu, dan pelakunya sudah ada indikasi kepada seseorang. Maka ini harus segera diungkap," kata Deputi Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023).

Menurut dia, kasus ini harus diusut secara profesional sesuai perundang- undangan yang ada. Dengan harapan polisi bisa mengungkap sebab kematian, dan menemukan pihak yang bertanggung jawab atas tewasnya empat anak tersebut.

"Karena 4 nyawa bagi kita semua ini adalah suatu musibah yang harus dipahami betul, diwaspadai agar kasus kasus ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata dia.

Terlebih, Nahar juga menyinggung soal kasus yang menewaskan anak-anak ini bisa menjadi sebuah pelajaran bagi masyarakat agar peka terhadap lingkungan sekitar, terkhusus kepada keselamatan anak sampai lingkup keluarga.

"Kami berharap juga kasus lainnya, atas dugaan KDRT bisa ditindaklanjuti. Terakhir tentu kami berharap kematian ini menjadi pelajaran berharga untuk Semua orang untuk sama-sama menjaga anak-anak kita terhindar dari kejadian kejadian yang mungkin akan mengalami nasib yang sama," kata dia.

"Oleh karena itu kenali lalu kemudian lakukan upaya untuk menyelamatkan. Kita berharap semua punya tanggung jawab untuk melindungi anak-anak kita," tambah Nahar.

Kasus 4 Bocah Tewas di Jagakarsa Naik ke Penyidikan

4 Bocah di Jagakarsa Tewas Mengenaskan
Dari lokasi kejadian, polisi juga menemukan pesan bertuliskan 'puas bunda, tx for all' berwarna merah di lantai. Diduga dibuat oleh terduga pelaku berinisial PD alias P (41) yang merupakan ayah para korban. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Polisi memutuskan menaikan kasus tewasnya empat bocah yang ditemukan dalam kamar mandi kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, ke tahap penyidikan.

"Kami sudah meningkatkan penyelidikan kasus ini ke tahap penyidikan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (7/12/2023).

Keputusan itu diambil, setelah serangkaian proses penyelidikan dilakukan. Dengan penyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.

"Kami menemukan dugaan tindak pidana dari peristiwa yang terjadi," kata dia.

Sementara untuk kasus dugaan KDRT yang dilakukan Panca (40) ayah dari keempat anak terhadap istrinya D selaku korban masih dalam tahap penyelidikan. Sebab, D sampai saat ini belum bisa diminta keterangan, karena masih dirawat di RS Pasar Minggu.

"Yang penemuan mayat sudah naik. (kasus KDRT) belum (naik tahap penyidikan) karena korban belum bisa diambil keterangan," ujarnya.

Adapun dalam kasus ini penyidik telah memeriksa sebanyak lima orang saksi. Termasuk dari pihak keluarga Panca, keluarga D, hingga tetangga sekitar rumah kontrakan.

 

Polisi Cek Kejiwaan Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa

4 Bocah di Jagakarsa Tewas Mengenaskan
Saat ini jenazah keempat bocah telah dievakuasi ke RS Polri Kramatjati guna dilakukan autopsi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Polres Metro Jakarta Selatan melakukan penyelidikan terhadap Panca (40), ayah yang diduga membunuh empat anaknya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, kejiwaan Panca akan diperiksa.

"Nanti akan kami dalami (kondisi kejiwaan P)," ujar Ade Ary, Kamis (7/12/2023).

 Ade Ary mengatakan, saat ini Panca tengah mendapat perawatan di RS Polri Kramat Jati dalam upaya menyembuhkan luka di tangannya.

"Ya di rumah sakit itu rumah sakit ya kondisinya kan luka-luka di tangannya," kata dia.

Tujuan tes kejiwaan sampai perawatan terhadap Panca, lanjut Ade Ary, agar yang bersangkutan dapat kooperatif untuk pemeriksaan kasus 4 anak tewas.

"Nanti kita akan lakukan pemeriksaan terhadap saudara P, sekarang masih di RS Kramat Jati kan," kata Ade Ary.

Pasalnya, dalam kasus ini, ditemukan adanya indikasi dugaan Panca yang hendak melakukan upaya bunuh diri. Meskipun upaya itu belum bisa dipastikan, karena masih dalam proses penyelidikan.

"Masih kami dalami (dugaan mau bunuh diri). Tentunya kami tidak boleh berandai-andai ya, fakta penyelidikan fakta yang kami temukan saat ini seperti itu, dan kami akan dalami terus. Olah TKP masih berlangsung," kata Ade Ary.

"Ya di rumah sakit itu rumah sakit ya kondisinya kan luka-luka di tangannya," kata dia.

 

Detik-Detik 4 Bocah di Jagakarsa Ditemukan Tewas Mengenaskan

4 Bocah di Jagakarsa Tewas Mengenaskan
Garis polisi terpasang di depan sebuah rumah kontrakan ditemukannya empat bocah tewas mengenaskan, di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Seorang ayah bernama Panca (40) diduga membiarkan keempat anaknya tewas membusuk di kamar mandi sebuah kontrakan, Gang Roman, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Peristiwa itu terungkap setelah busuk menyengat tersebar hingga tercium warga.

Tetangga korban, Irwan, mengaku mencium bau bangkai di dekat rumahnya sejak Senin kemarin (4/12/2023). Bau busuk yang menyengat itu pun tidak dicurigai bersumber dari lokasi kejadian.

"Bau bangkai sampai bongkar plafon, enggak ketemu. Terus tadi pagi tetangga nelepon saya, dia bilang 'Pak Irwan tolong ada bangke sebelah Pak Panca. Tolong bersihin bangke di kamar mandi ada bau enggak enak'," cerita Irwan kepada wartawan, Rabu (6/12/2023).

Namun setelah dilakukan pembongkaran, bau busuk itu pun tetap tidak jelas sumber dan lokasinya. Hingga akhirnya timbul rasa curiga bau busuk itu bersumber dari dalam rumah Panca.

Akhirnya, para tetangga mencoba memaksa masuk ke dalam rumah Panca. Saat itu warga bersama pengurus lingkungan berusaha masuk ke dalam rumah Panca. "Warga, termasuk Pak RT dibantu sama adiknya istri," ucap Irwan.

Ia mengaku tidak tahu jelas kondisi mayat 4 bocah bersama istri dan Panca ditemukan. Tapi yang ia tahu pasti, terduga pelaku sempat cekcok dengan istrinya sebelum penemuan mayat ini.

"Yang saya tahu KDRT aja. Setelah itu saya enggak tahu selanjutnya sebelumnya hari Minggu. Minggu sore masih lihat gendong anak," kata Irwan.

Usai menerima laporan warga, polisi langsung menuju ke lokasi penemuan empat mayat bocah.

"Sekira jam 14.50 WIB Polsek Jagakarsa menerima laporan dari masyarakat tentang adanya bau yang sangat menyengat dari rumah ini," ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary kepada wartawan, Rabu (6/12/2023).

Ade menjelaskan, pada saat dilakukan olah TKP awal, penyidik menemukan ayah korban, Panca (40) dalam kondisi terlentang di kamar mandi dengan badan penuh luka-luka.

Sementara keempat anak korban ditemukan di ruang yang berbeda. Hanya saja keempat bocah tak berdosa itu sudah tidak bernyawa lagi.

"Ditemukan seorang laki-laki saudara P pemilik rumah dalam keadaan terlentang ada pisau di tubuhnya, ada luka di tangan. Kemudian dilanjutkan pengecekan ke dalam kamar, ditemukan empat mayat anak-anak. Ditemukan berjejer di tempat tidur dalam kondisi MD," beber Ade.

 

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Infografis Journal
Infografis Journal Fakta terkait KDRT di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya