Polri Tetapkan Tersangka Mafia Bola, Jokowi: Jangan Berhenti di Sini, Teruskan Sampai Bersih

Jokowi menekankan pentingnya sepak bola yang bebas dari mafia agar transformasi sepak bola di Indonesia bisa terwujud.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Des 2023, 23:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2023, 23:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan LRT terintegrasi Jabodebek, Senin (28/8/2023). (Foto: tangkapan layar/Youtube Sekretariat Kabinet)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan LRT terintegrasi Jabodebek, Senin (28/8/2023). (Foto: tangkapan layar/Youtube Sekretariat Kabinet)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi upaya Polri dalam memberantas judi online dalam sepak bola. Jokowi meminta Polri terus memberantas mafia-mafia bola agar dunia sepak bola Indonesia betul-betul bersih dari praktik curang.

"Kemarin pas ditangkap oleh Polri yang berkaitan dengan bola dan judi online, saya kira ini sangat bagus. Jangan berhenti di sini, diteruskan sehingga betul-betul bola bersih," kata Jokowi usai meresmikan Ekspansi PT Smelting di Kawasan PT Smelting, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023).

Dia menekankan pentingnya sepak bola yang bebas dari mafia agar transformasi sepak bola di Indonesia bisa terwujud. Jokowi menegaskan transformasi persepakbolaan Indonesia akan bergerak maju lebih baik lagi saat tindak pengaturan skor dan permainan dalam pertandingan dihilangkan.

"Sehingga betul-betul bola bersih, permainannya fair, itulah yang nanti akan transformasi sepak bola di Indonesia akan terjadi. Tidak ada pengaturan skor, tidak ada permainan uang di dalam pertandingan, itu yang akan menggerakkan transformasi persepakbolaan Indonesia," jelas Jokowi.

"Kalau ini enggak selesai jangan berharap sepak bola kita akan naik levelnya meskipun sekarang sudah mulai baik," sambung dia.

Sebelumnya, Satgas Antimafia Bola Polri telah mengumumkan dua tersangka baru berinisial VW dan DR buntut sangkaan match fixing di Liga 2 pada November 2018.

Sebelum VW dan DR, Satgas Antimafia Bola Polri telah menetapkan enam tersangka kasus dugaan pengaturan skor di Liga 2. Keenamnya terdiri dari empat wasit dan dua perantara suap.

Masing-masing berinisal K selaku laison officer (LO) dan A selaku kurir pengantar uang. Selain itu, M sebagai wasit tengah, P asisten wasit 1, R asisten wasit 2, dan A wasit cadangan.

Erick Thohir Apresiasi Langkah Tegas Presiden Jokowi dan Kapolri Sikat Habis Mafia Bola

Ketua umum PSSI Erick Thohir bersama Kapolri
Ketua umum PSSI Erick Thohir bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menegaskan bila upaya pemberantasan mafia sepak bola kini telah memasuki babak baru sesuai dengan harapan dari Presiden Joko Widodo.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo meyakini bahwa sepak bola Indonesia akan semakin baik dengan kompetisi yang bersih dan berprestasi, serta menjadi salah satu yang terbaik di Asia Tenggara, Asia, bahkan dunia nantinya.

Mantan presiden Inter Milan itu mengucapkan terimakasih atas keseriusan Presiden Jokowi dan Kapolri dalam mendorong pengungkapan Mafia Bola. Erick menegaskan bahwa pengungkapannya tanpa pandang bulu.

"Apresiasi tinggi kepada Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membuktikan bahwa pemerintah tak pandang bulu pada mafia sepak bola. Jika dahulu ada yang menanggap mafia sepak bola sebagai sosok yang sulit disentuh, hari ini dibuktikan oleh apartur hukum bahwa semua pelaku telah dan akan disikat habis," ujar Erick dalam keterangannya.

"Dari sisi transparansi,  kita bisa melihat bagaimana aparatur hukum tidak pandang bulu. Saat ada bukti, maka siapapun yang terjerat akan dihukum secara tegas," ujar Erick. 

Pembentukan Satgas Anti Mafia Bola Polri

Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo
Ketua umum PSSI Erick Thohir bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo

Lebih jauh Erick mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan harapan Presiden, Gianni Infantino, dan pecinta sepak bola Indonesia itu, maka PSSI dan Polri telah membentuk Satgas Anti Mafia Bola Polri.

Kemudian dilengkapi oleh Satgas Anti Mafia Bola Independen sebagai pendampingan. "FIFA dan pemerintah ingin mendorong sepak bola Indonesia tidak terindikasi adanya pengaturan skor," kata Erick.

Dia menambahkan, "Kapolri selalu ingatkan kepada saya agar dinamika yang terjadi di suporter juga harus kita jaga agar keamanan terjamin dan suporter dapat pulang ke rumah dengan selamat," tuturnya.

Erick pun menegaskan bahwa kerja sama PSSI dengan Polri berjalan dengan sangat baik, terbukti dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 lalu yang berlangsung aman.

"Ini menunjukkan bahwa kita bisa dan ke depannya penyelenggaraan event internasional dapat terus berkelanjutan sesuai harapan Presiden Jokowi. Terima kasih atas atensi dan dukungan Kapolri, juga dukungan dari satgas anti mafia bola," kata Erick.

Sementara itu, Kapolri mengatakan bahwa langkah yang telah dilaksanakan Satgas Anti Mafia Bola Polri ini merupakan upaya menjalankan kebijakan Presiden Jokowi yakni membangun iklim sepak bola yang baik dan kondusif.

Infografis Kunjungan Jokowi ke AS, Bawa Misi Perdamaian Hamas-Israel? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kunjungan Jokowi ke AS, Bawa Misi Perdamaian Hamas-Israel? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya