Jokowi Mengaku Belum Kunjungi Semua Daerah di Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum mengunjungi semua daerah di Indonesia selama sembilan tahun menjabat sebagai presiden. Namun, Jokowi berjanji akan mendatangi daerah-daerah yang belum dikunjungi sebelum masa jabatannya habis.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Des 2023, 23:13 WIB
Diterbitkan 27 Des 2023, 23:10 WIB
Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan di Perayaan Natal Nasional 2023 yang digelar di Gereja Bethany Nginden, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/12/2023). (Istimewa)
Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan di Perayaan Natal Nasional 2023 yang digelar di Gereja Bethany Nginden, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/12/2023). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum mengunjungi semua daerah di Indonesia selama sembilan tahun menjabat sebagai presiden. Namun, Jokowi berjanji akan mendatangi daerah-daerah yang belum dikunjungi sebelum masa jabatannya habis.

Awalnya, Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara besar dan beragam yang memiliki 714 suku dan 1.300 bahasa daerah. Jokowi menyebut dirinya mengetahui ini karena sudah banyak daerah yang telah dikunjunginya.

"Perlu saya ingatkan, negara kita ini negara besar. Memiliki 714 suku dan lebih dari 1.300 bahasa daerah, betapa kita ini sangat beragam," ujar Jokowi saat menghadiri Perayaan Natal Nasional 2023 yang digelar di Gereja Bethany Nginden, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/12/2023).

"Saya bisa berbicara seperti ini karena hampir 85 persen daerah di seluruh Tanah Air saya kunjungi. Kurang 15 persen (daerah yang belum dikunjungi), dan saya akan selesaikan nanti di tahun 2024," sambungnya.

Menurut Jokowi, Indonesia merupakan negara beruntung karena mampu menjaga toleransi di tengah keberagaman dan kemajemukan. Tak hanya itu, kata Jokowi, Indonesia juga mampu menjaga persatuan di tengah kebhinekaan berkat adanya Pancasila.

"Semangat ini yang harus yang harus terus kita pupuk. Semangat dalam bersikap moderat dalam beragama dan meletakkan kepentingan kebangsaan sebagai dalam bagian dari keimanan kita," ujar Jokowi.

Jokowi ingin Indonesia terus memberikan contoh kepada dunia bahwa keberagaman adalah hukum alam yang tidak terhindarkan. Dia menekankan perbedaan agama dan pandangan hal wajar dalam kehidupan modern.

"Tetapi pilihan untuk hidup rukun dan penuh kasih sayang adalah sebuah pilihan baik yang diajarkan Tuhan kepada kita yang harus kita perjuangkan dan harus kita tumbuh suburkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," jelas Jokowi.

Dalam kesempatan ini, Jokowi mengajak masyarakat untuk menjaga toleransi serta persatuan, menjelang pemilihan presiden dan legislatif. Jokowi mengingatkan perbedaan pilihan politik merupakan hal wajar dalam demokrasi.

"Tetapi kita dipersatukan oleh kepentingan yang lebih mulia, yaitu menjaga persatuan kesatuan, perdamaian, kegotongroyongan, kepentingan kemanusiaan, serta memajukan negara yang kita cintai ini, negara Indonesia," tutur Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jokowi: Selamat Natal dan Tahun Baru

Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan di Perayaan Natal Nasional 2023 yang digelar di Gereja Bethany Nginden, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/12/2023). (Istimewa)
Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan di Perayaan Natal Nasional 2023 yang digelar di Gereja Bethany Nginden, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/12/2023). (Istimewa)

 

Jokowi bersyukur umat Kristiani dapat merayakan Natal 2023 dengan penuh kedamaian dan persaudaraan. Dia berharap momentum Natal dapat membuat Indonesia menjadi negara yang sejahtera dan maju.

"Saya ucapakan Selamat Hari Natal Tahun 2023 dan Selamat Tahun Baru 2024. Semoga terang cahaya Natal, damai dan kasih Natal menuntun Bapak/Ibu kepada kemulian dan mengatarkan Bapak/Ibu ke masa gemilang," ucap Jokowi.

Infografis Tudingan Politik Dinasti dan Klarifikasi Gibran Rakabuming. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Tudingan Politik Dinasti dan Klarifikasi Gibran Rakabuming. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya