TKN Pastikan Pelaku Pengancaman Anies Tak Terkait dengan Pasangan Prabowo-Gibran

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman menegaskan pelaku pengancaman terhadap calon presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan, tidak terkait dengan pasangan calon nomor urut 2.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 13 Jan 2024, 23:02 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2024, 23:02 WIB
Habiburokhman
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman menegaskan pelaku pengancaman terhadap calon presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan, tidak terkait dengan pasangan calon nomor urut 2. Meskipun akun media sosial pelaku pengancaman menggunakan foto profil Prabowo Subianto. 

Habiburokhaman mengatakan, TKN telah menelusuri akun pelaku berinisial AWK (23) yang telah ditangkap polisi. Dia memastikan, pelaku bukan bagian dari tim kampanye Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

"Bisa saja orang siapa pun yang mengambil nama atau foto Pak Prabowo, kami tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukan (pelaku) karena itu terjadi secara hukum ya tidak ada kaitannya," kata Habiburokhman dalam konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Sabtu (13/1/2024). 

Habiburokhman mengatakan, di era digital seperti saat ini membuat akses terhadap teknologi informasi semakin mudah, termasuk dalam mengakses foto-foto seseorang. 

Oleh karena itu menurut dia, pemasangan foto Prabowo Subianto di profil akun media sosial TikTok milik pelaku, tidak bisa diasumsikan sebagai bagian dari pendukung Prabowo-Gibran

"Bisa saja itu orang yang gak suka kepada Pak Prabowo lalu melakukan tindak dengan seolah mencantumkan foto Pak Prabowo," kata dia.


Imbau Pendukung Lebih Waspada

Habiburokhman
Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra, Habiburokhman saat memberikan keterangan pers di Kantoor DPP Gerindra, Jakarta, Rabu (8/11/2017). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Lebih lanjut politikus Gerindra ini mengaitkan kasus tersebut dengan teori Kuda Troya, yakni kemungkinan adanya seseorang yang menyamar sebagai bagian dari kelompok tertentu dengan maksud untuk menjatuhkan musuh. 

"Peristiwa ini jangan dijadikan untuk memfitnah pihak tertentu, karena gampang memverifikasi sebuah peristiwa pidana itu gampang, tangkap pelakunya ditanyakan apa motifnya kapan dilakukan akan terungkap secara jelas," katanya. 

Dalam kesempatan itu, Habiburokhman mengimbau masyarakat, terutama pendukung paslon nomor urut 2 untuk lebih berhati-hati dalam bermedia sosial. Ia mengingatkan publik agar tidak mudah meluapkan emosi, apalagi menulis kalimat-kalimat bernada ancaman. 

"Kami serukan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam bermedia sosial. Perbedaan sebesar apa pun jangan dijadikan alasan untuk meluapkan emosi yang akhirnya kontraproduktif," ujar Habiburokhman. 


Apresiasi Langkah Cepat Polri

Habiburokhman juga mengapresiasi langkah cepat pihak kepolisian yang mengusut dan menangkap pelaku.

Menurutnya, segala bentuk upaya untuk mengganggu jalannya pesta demokrasi harus ditindak tegas agar cita-cita menghadirkan Pemilu 2024 yang riang gembira dapat terwujud.

Terpisah, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengaku belum mengetahui secara jelas latar belakang pelaku. Dia justru balik bertanya apa kaitannya.

"Emangnya pendukung saya yang mengancam?," singkat Prabowo menanyakan hal itu di salah satu restoran kawasan Medan, Sabtu.

Infografis Prabowo Usung Gibran Jadi Cawapres di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Prabowo Usung Gibran Jadi Cawapres di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya