10 Wanita Ditemukan di Penampungan, Diduga Akan Dipekerjakan Sebagai Asisten Rumah Tangga ke Negara Timur Tengah

Sebanyak 10 wanita diamankan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Neglasari, Kota Tangerang. Kesepuluh wanita dari berbagai daerah di Indonesia itu bakal dipekerjakan secara illegal oleh calo ke negara Timur Tengah.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 24 Jan 2024, 21:47 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2024, 21:47 WIB
Sepuluh Wanita Ditemukan di Penampungan, Diduga Akan Dipekerjakan Sebagai Asisten Rumah Tangga ke Negara Timur Tengah
Sebanyak 10 wanita diamankan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Neglasari, Kota Tangerang. Kesepuluh wanita dari berbagai daerah di Indonesia itu bakal dipekerjakan secara illegal oleh calo ke negara Timur Tengah.

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 10 wanita diamankan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Neglasari, Kota Tangerang. Kesepuluh wanita dari berbagai daerah di Indonesia itu ditengarai bakal dipekerjakan secara illegal oleh calo ke negara Timur Tengah.

Temuan tersebut berawal dari laporan masyarakat kepada Tim Satgas Sikat Sindikat pada 19 Januari lalu, sekitar pukul 15.30 Wib. Dimana, ada kos-kosan dicurigai diisi oleh para wanita yang akan dipekerjakan secara illegal ke luar negeri.

Sebab, keberadaan mereka tidak jelas kegiatannya. Hanya berdiam diri saja di dalam kosan tersebut. Ada yang baru sehari, seminggu, hingga ada yang sudah 3 bulan menghuni kosan tersebut.

“Dari informasi adanya penampungan orang untuk rencana diberangkatkan ke luar negeri, lalu kami cek ke lapangan, ternyata betul. Kami menemukan kategorinya ibu-ibu, ada 10 orang dari berbagai daerah di Indonesia,” ungkap Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI, I Ketut Suardana, Rabu (24/1/2024).

Para ibu-ibu berusia dari 23 tahun sampai 50 tahun itu, berasal dari Banten sebanyak satu orang, Jawa Barat 5 orang, dan sisanya dari Lombok, NTB sebanyak 5 orang.

Dari pengakuan para korban, mereka tengah menunggu untuk diberangkatkan ke berbagai negara di Timur Tengah untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga oleh seorang calo berinisial A, tanpa prosedur atau secara ilegal. Seperti negara Dubai, Abudabi, Arab Saudi dan Bahrain.

“Mereka ini dijanjikan bisa berangkat dan bekerja di negara-negara tadi dengan gaji sekitar Rp 4 juta per bulannya sebagai asisten rumah tangga,” kata Ketut Suardana.

Setelah diamankan, kesepuluh wanita ini langsung dibawa untuk diberi perlindungan ke Rumah Ramah BP2MI, untuk kemudian dipulangkan ke kampung halaman atau tempat asal masing-masing korban. Dengan akomodasi ditanggung sepenuhnya oleh BP2MI.

Calo Masih Buron

Sementara, petugas BP2MI yang bekerja sama dengan Polres Metro Tangerang, masih memburu diduga calo berinisial A. Sebab, pada saat kejadian ditemukannya 10 wanita ini, tidak ada calo tersebut di lokasi.

“Jadi mereka ini terpisah, kami hanya bisa menemukan ke sepuluh korban saja. makanya, calo ini masih terus kami cari, dengan dugaan sindikat perdagangan orang,” katanya.

Infografis Mencari Dalang Demo Rusuh Tolak UU Cipta Kerja. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Mencari Dalang Demo Rusuh Tolak UU Cipta Kerja. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya