Liputan6.com, Samarinda Kampus Universitas Mulawarman menggelar diskusi publik di Gedung Prof. Dr. H Masjaya Universitas Mulawarman, Selasa (30/1). Dalam diskusi itu hadir Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni sebagai keynote speaker yang mengangkat tema Transformasi Pembangunan Menuju Kalimantan Timur Maju, Adil dan Berkelanjutan: Pencapaian, arah kebijakan dan tantangan di era strategis.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Wahyuni menyampaikan terima kasih kepada Unmul atas inisiatif diskusi publik ini, mengingat Pemprov Kaltim sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk 20 tahun ke depan.
Baca Juga
"Atas nama pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar besarnya kepada kampus Unmul yang telah menginisiasi diskusi publik dengan tema Transformasi Pembangunan Menuju Kalimantan Timur Maju, Adil dan Berkelanjutan," ujar Sekda Prov. Kaltim.
Advertisement
Kemudian Sekda menjelaskan bahwa Pemprov menghimpun informasi dari berbagai sumber untuk menentukan isu-isu strategis yang perlu diperhatikan salah satunya transformasi sosial, ekonomi dan tata kelola.
Dikatakannya, salah satu sektor yang paling menonjol isu yang dihadapi oleh Pemprov Kaltim adalah daya saing Sumber Daya Manusia. Kaltim memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang cukup tinggi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Timur tahun 2023 mencapai 78,20, meningkat 0,84 poin (1,09%) dibandingkan tahun sebelumnya (77,36).
"Peringkat tiga secara Nasional di bawah DKI Jakarta dan Yogyakarta. Jadi kita di atas Jawa Timur, Jawa tengah dan daerah daerah lainnya. IPM Kita dengan nilai 78,2," katanya.Â
Â
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemprov Kaltim ini sejalan dengan amanat dari Pemerintah Pusat. Pihaknya bersama dewan pendidikan bersinergi tidak hanya dari unsur Pemerintah Provinsi tetapi juga dari akademisi.
Kemudian pihaknya juga mencoba menyusun sebuah grand design untuk menyiapkan SDM Kaltim yang bersiap menghadapi situasi dan Kondisi yang akan datang, terutama di penguatan kegiatan Vokasi (Pendidikan Vokasi).
Dia menegaskan, bagaimana revitalisasi untuk pendidikan vokasi di Kaltim itu akan dirumuskan di dalam grand design dengan berbasis kawasan, geospasial dan geo ekonomi dengan harapan ini akan terhubung dengan transformasi ekonomi.
"Bahwa pendidikan vokasi yang akan direvitalisasi itu juga bisa menyokong transformasi ekonomi," ujarnya.Â
Melalui diskusi publik ini Sekda berharap masukan tanggapan yang konstruktif dari para civitas untuk memperkaya rumusan rumusan yang sedang disusun oleh Pemerintah Provinsi Kaltim. Sebagai penutup Sekda juga menyampaikan bahwa dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kaltim 2025-2045 yang akan menuju Indonesia Emas nanti ini diharapkan menjadi dokumen perencanaan yang taktis dan lebih detail.
"Mudah mudahan ini bukan diskusi yang pertama, karena kita baru mengawali penyusunan RPJPD 2025-2045. Tentu akan banyak lagi diskusi lanjutan yang bisa kita dapatkan sebagai hasil dari pertemuan ini," ujar Sri Wahyuni.
Â
Â
(*)