Ini Inovasi Pemerintah Dalam Menanggulangi Virus Dengue Melalui Pilot Project

Proyek pilot ini diimplementasikan sebagai langkah awal untuk mengukur efektivitas penyebaran nyamuk Wolbachia dalam menekan kasus demam berdarah yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

oleh stella maris diperbarui 02 Feb 2024, 21:57 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2024, 21:48 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Jaya Mualimin
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Jaya Mualimin/Istimewa.

Liputan6.com, Samarinda Berbagai daerah di Tanah Air, khususnya di Kalimantan Timur menaruh perhatian untuk kasus Virus Dengue atau Demam Berdarah Dengue (DBD) yang jumlahnya mengkhawatirkan. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah meluncurkan inovasi menarik yang dapat menanggulangi penyakit tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Jaya Mualimin mengatakan, salah satu pendekatan revolusioner yang diambil pemerintah adalah dengan menyebarkan nyamuk Wolbachia melalui Pilot Project Penanggulangan.

"Salah satu pengendalian dan vektor yang sesuai dengan base pengetahuan dan teknologi adalah Nyamuk Wolbachia," ujarnya dalam jumpa pers bertempat di ruang WIEK Diskominfo Kaltim, Jumat (26/1).

Dia menyatakan, proyek pilot ini diimplementasikan sebagai langkah awal untuk mengukur efektivitas penyebaran nyamuk Wolbachia dalam menekan kasus demam berdarah yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Kemudian, dr. Jaya menyatakan bahwa Kota Bontang satu-satunya wilayah yang mewakili Kalimantan Timur menjadi Pilot Project Teknologi Wolbachia untuk menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Alasan Bontang terpilih menjadi pilot project mewakili Kalimantan Timur lantaran menjadi salah satu kota dengan jumlah kasus Dengue (DBD) yang cukup tinggi dan adanya kasus kematian di Tahun 2023. Hal ini juga sesuai dengan Kepmenkes Nomor 1341 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Teknologi Wolbachia di 5 kota yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang dan Bontang.

Kemudian dikatakannya studi terkait manfaat dan risiko menginfeksi nyamuk Aedes aegypti dengan bakteri Wolbachia dalam usaha pencegahan penularan infeksi dengue atau demam berdarah dengue telah banyak dilakukan sejak 2011. Nyamuk A. aegypti betina merupakan vektor utama infeksi Virus Dengue ke manusia. 

Itu adalah sebuah strategi biologis pengendalian vektor utama ini adalah menginfeksinya dengan bakteri Wolbachia, yang dapat menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk. Dia berharap, melalui serangkaian penelitian dan uji coba nyamuk Aedes aegypti diinfeksi dengan Wolbachia, dapat menghambat replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk.

"Tujuannya agar virus DBD itu tidak berbahaya bagi kita dan keturunan-keturunan nanti nyamuk itu akan punya Wolbachia sehingga nanti tidak ada lagi orang-orang yang terkena DBD," ujarnya.

 

 

(*)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya