Delegasi DPR RI Pantau Pilpres Rusia, Saksikan Pemilu Berteknologi Tinggi

Sistem Pemilu Rusia berlangsung menggunakan teknologi yang canggih dan transparan.

oleh Tim News diperbarui 18 Mar 2024, 15:12 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2024, 14:54 WIB
Fadli Zon dan Putu Supadma Rudana memantau langsung Pilpres Rusia.
Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, dipimpin Fadli Zon dan Putu Supadma Rudana memantau langsung Pilpres Rusia.

Liputan6.com, Jakarta - Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, dipimpin Fadli Zon dari Fraksi Gerindra dan Putu Supadma Rudana dari Fraksi Demokrat, memantau langsung Pemilihan Presiden atau Pilpres Rusia yang berlangsung pada 15-17 Maret 2024. Kehadiran mereka atas undangan Komisi Pemilihan Umum Rusia.

Fadli Zon dan Putu Supadma menyaksikan proses pemungutan suara di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Moskow, termasuk TPS 4563 dan 3532. Mereka mengamati ada tiga metode pemilihan yang digunakan:

  • Manual: Mencontreng pilihan pada kertas suara
  • Elektronik: Menggunakan gawai yang disediakan
  • Online: Melakukan pemungutan suara dari mana sajaTeknologi Canggih dan Transparansi

Fadli Zon terkesan dengan sistem pemilu Rusia yang canggih dan transparan. Kotak suara terbuat dari plastik transparan tebal dan dilengkapi sensor, memungkinkan penghitungan suara langsung dan visualisasi pilihan warga. Petugas pemilu pun berkeliling ke rumah-rumah untuk melayani warga lanjut usia.

"Ini menunjukkan kedewasaan demokrasi di Rusia. Perbedaan pilihan adalah hal biasa. Dukungan teknologi tinggi menekan tingkat kecurangan, menjadikan pemilu semakin demokratis. Berbeda dengan citra yang selama ini digambarkan," kata Fadli Zon kepada media nasional Rusia.

Pemilihan Presiden Rusia 2024 ini diikuti oleh empat kandidat. Mereka adalah:

  • Vladimir Putin (Partai Rusia Bersatu) - Petahana
  • Vladislav Davankov (Partai Rakyat Baru)
  • Leonid Slutsky (Partai Liberal)
  • Nikolai Kharitonov (Partai Komunis)
  • Memperkuat Hubungan Bilateral

Di sela-sela pemantauan, Fadli Zon melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Ketua Senat Rusia H.E. Ilyas Umakhanov dan Ketua Komite Kerja Sama Antar Parlemen Senat Rusia H.E. Konstantin Kosachev. Pertemuan tersebut membahas peran parlemen dalam meningkatkan hubungan bilateral dan persahabatan antara Indonesia dan Rusia yang telah terjalin dengan baik.

 


Putin Menang Telak dalam Pilpres Rusia

Pertemuan Presiden Vladimir Putin Dengan Para Atlet Olimpiade Beijing
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menjamu atlet Rusia peraih medali Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing dan anggota tim Paralimpiade negara itu di Kremlin di Moskow (26/4/2022). (AFP/NATALIA KOLESNIKOVA)

Vladimir Putin mengklaim kemenangan telak dalam pilpres Rusia. Menurut jajak pendapat yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Opini Publik Rusia dan Yayasan Opini Publik yang dikelola pemerintah, Putin memenangkan 87 persen suara.

Saat berpidato di markas kampanyenya pada Minggu (17/3/2024) malam, Putin menepis kritik Barat terhadap Pilpres Rusia dan mengatakan kepada para pendukungnya bahwa hal itu sudah diduganya.

"Apa yang Anda inginkan, mereka memuji kita? Mereka memerangi kita dalam konflik bersenjata … Tujuan mereka adalah menghambat pembangunan kita. Tentu saja mereka siap mengatakan apa pun," ujar Putin seperti dilansir The Guardian, Senin (18/3).

Perang menjadi hal utama dalam pidato kemenangannya karena Putin mengklaim dia mengamankan perbatasan dari serangan baru-baru ini oleh unit militer pro-Ukraina dan mengatakan tugas utamanya sebagai presiden adalah perang Ukraina serta memperkuat kapasitas pertahanan dan militer.

"Saya pikir segala sesuatu mungkin terjadi di dunia modern … Semua orang memahami bahwa ini akan menjadi satu langkah menuju Perang Dunia III skala penuh. Saya rasa tidak ada orang yang tertarik dengan hal itu," ungkap Putin terkait dengan potensi konflik langsung dengan NATO.

 


Putin Tanggapi Kematian Alexei Navalny

Pengunjuk Rasa Desak Presiden Putin Bertanggung Jawab atas Kematian Alexei Navalny
Beberapa negara melakukan penghormatan kepada pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny dengan menyalakan lilin dan tabur bunga. (Ludovic MARIN/AFP)

Putin juga menanggapi kematian Alexei Navalny untuk pertama kalinya dengan mengklaim dia telah memberikan persetujuan untuk menukar kritikus Kremlin tersebut dengan tahanan Rusia di Barat sesaat sebelum kematiannya.

"Sayangnya, apa yang terjadi terjadi," katanya. "Saya setuju dengan satu syarat: kami menukarnya dan dia tidak kembali. Tapi itulah hidup."

Setelah menghitung 75 persen suara, komisi pemilihan Rusia menyatakan Putin memimpin dengan 87,14 persen suara. Di posisi kedua ada kandidat Partai Komunis Nikolai Kharitonov.

Pemerintah mengklaim jumlah pemilih adalah yang tertinggi dalam sejarah, yaitu 74 persen dari seluruh pemilih. Hasil tertinggi Putin sebelumnya terjadi pada tahun 2018, ketika dia memperoleh 76,7 persen suara dengan jumlah pemilih 67,5 persen.


Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya