Jokowi Resmikan Irigasi Gumbasa di Sulteng Senilai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pun bersyukur rehabilitasi irigasi Gumbasa kini telah rampung. Pasalnya, kata dia, keberadaan bendungan dan jaringan irigasi sangat penting untuk memastikan ketersediaan air bagi sawah dan petani.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Mar 2024, 14:50 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2024, 14:48 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3/2024).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3/2024). (Biro Pers Kepresidenan).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3/2024). Jokowi mengungkapkan rekonstruksi irigasi di Gumbasa menghabiskan anggaran mencapai Rp 1,25 triliun.

"Dana yang digelontorkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi di Gumbasa juga tidak sedikit, Rp 1,25 triliun. Untuk rekonstruksi 1 bendungan dan 35 kilometer saluran primer, 52 kilometer saluran sekunder, 119 kilometer saluran tersier dan 82 saluran pembuang," jelas Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (27/3/2024).

Adapu rehabilitasi dan rekonstruksi daerah irigasi Gumbasa telah dimulai sejak 2016. Namun sempat terkendala karena bencana gempa yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018 silam.

Jokowi pun bersyukur rehabilitasi irigasi Gumbasa kini telah rampung. Pasalnya, kata dia, keberadaan bendungan dan jaringan irigasi sangat penting untuk memastikan ketersediaan air bagi sawah dan petani, serta meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia.

"Kita perlu terus membangun dan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi jaringan irigasi untuk pemulihan sektor pertanian termasuk daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah," ujarnya.

Jokowi menyampaikan irigasi Gumbasa ini akan mengoptimalkan daerah layanan seluas 8.180 hektare persawahan. Selain itu, meningkatkan indeks pertanian hingga dua kali lipat dari 149 persen menjadi 300 persen.

"Saya harap dengan rehabilitasi dan rekonstruksi daerah irigasi Gumbasa ini akan meningkatkan produktivitas pertanian kita, mendukung keamanan ketahanan dan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani," pungkas Jokowi.

Jokowi Senang Panen Raya di Sigi Hasilkan 6,2 Ton Per Hektare

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melihat panen raya padi di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melihat panen raya padi di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. (Biro Pers Kepresidenan).

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan hasil panen raya padi di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah sangat memuaskan. Menurut dia, hasil panen raya di daerah tersebut mencapai 6,2 ton per hektare.

"Ya saya ingin melihat panen besar yang ada di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah dan hasilnya saya lihat bagus, per hektare bisa 6-6,2 ton per hektarenya, artinya baik," kata Jokowi usai meninjau panen raya di Kabupaten Sigi, Rabu (27/3/2024).

 Dia menekankan pentingnya mempercepat proses penanaman kembali pascapanen, dengan memanfaatkan teknologi mekanisasi modern. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di daerah tersebut.

"Ini oleh Pak Mentan didorong untuk mempercepat penanaman kembali sehingga setelah dipanen langsung diolah tanahnya dengan traktor, dengan mesin-mesin yang mekanisasi yang lebih modern, dan ini akan mempercepat dimulainya penanaman kembali," jelasnya.

Sampurno, seorang petani lokal, mengaku senang panen raya dapat menghasilkan 5 hingga 6 ton per hektare. Terlebih, luas tanah pertanian di Desa Pandere mencapai 200 hektare.

"Satu hektarenya kadang ada 5 ton, kadang ada 6 ton. Bagus kalau 5-6 ton itu bagus," ucap Sampurno.

Kendati begitu, dia mengeluhkan soal ketersediaan pupuk, padahal petani di Sigi dapat melakukan panen hingga tiga kali setahun. Sampurno pun meminta pemerintah memberi perhatian khusus terkait pupuk dan pengairan.

"Harapan kita petani di sini perhatian dari pemerintah, pupuknya, bibitnya harus diperhatikan, dengan pengairannya," ungkap Sampurno.

Infografis Jokowi Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya