Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 85 kepala keluarga (KK) Kampung Pinang, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, terdampak ledakan gudang amunisi daerah Kodam Jaya, Bekasi, Jawa Barat diungsikan.
"Dari 85 KK dari perkampungan, seluruhnya sudah keluar. 86 jiwa di antaranya diamankan di rumah Kepala Desa Ciangsana. Dan sebagian besar pindah ke keluarganya masing masing," kata Plt Bupati Bogor Asmawa Tosepu saat meninjau lokasi tempat pengungsian di Kampung Ciangsana, Minggu (31/3/2024).
Menurutnya, Dinas Sosial Kabupaten Bogor telah mendirikan dapur umum untuk kebutuhan warga terdampak ledakan gudang amunisi daerah (Gudmurah) wilayah teritorial Kodam Jaya.
Advertisement
"Dari BPBD dan Dinas Sosial langsung membagikan kasur selimut dan makanan siap saji," ucapnya.
Asmawa mengatakan Pemkab Bogor saat ini tengah melakukan asesmen untuk memperbaiki rumah warga yang rusak akibat terkena serpihan ledakan amunisi. Selanjutnya, dilakukan rehabilitasi dan rekontruksi bangunan.
"Informasinya ada kaca pecah, pintu tergeser, plafon retak, atap bolong. Karenanya ini perlu dilakukan asesmen untuk menentukan tingkat kedaruratan. Pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten akan membantu masyarakat dalam pemulihan dan rehabilitasi," kata dia.
Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) di wilayah teritorial Kodam Jaya meledak dan menyebabkan kebakaran hebat hingga mengakibatkan rumah warga di perbatasan Bekasi-Bogor, Jawa Barat, rusak.
Insiden yang terjadi pada Sabtu malam 30 Maret 2024 tersebut membuat masyarakat yang tinggal di dekat wilayah kejadian meninggalkan hunian untuk sementara hingga hari ini.
TNI Janji Ganti Rugi Semua Kerusakan Warga
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berjanji semua kerusakan dialami warga akibat kebakaran dan dari gudang amunisi Artileri Medan (Armed) yang meledak pada Sabtu 30 Maret 2024 akan diganti.
Dia mengatakan, saat ini anggotanya sedang menyisir dan mendata berapa banyak warga sipil terdampak akibat insiden kebakaran gudang peluru Bekasi ini dan seberapa besar tingkat kerusakannya.
"Tentu (ganti rugi), kita akan data akan sisir oleh aparat teritorial, sekarang sedang bekerja nanti apabila ada kerusakan di rumah masyarakat akan kita ganti," janji Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto usai meninjau lokasi insiden, Gudmurah Jaya, Ciangsana, Jawa Barat, Minggu (31/3/2024).
Agus menjelaskan, lokasi penyisiran dilakukan dalam radius 2 kilometer dari titik insiden. Termasuk di Klaster Visalia Kota Wisata Cibubur.
"Ya (termasuk Klaster Visalia), di seluruh wilayah sekitar Gudmurah Jaya radius 2 kilometer," ucap dia.
Agus memastikan, saat ini situasi kebakaran sudah padam di lokasi kejadian. Meski sudah tidak ada kobaran api, namun penjagaan ketat masih dilakukan oleh tim penjinak bahan peledak (Jihandak) dan POM TNI.
"Alhamdulilah pukul 03.45 dini hari (31/3) api sudah bisa dipadamkan kemudian langkah-langkah yang dilakukan pasca ledakan, Pangdam Jaya dibantu oleh satuan Jihandak dan POM TNI untuk melaksanakan penyisiran dan pembersihan di lokasi ledakan," tandas Agus.
Advertisement
Panglima TNI Pastikan Tak Ada Korban Jiwa dalam Insiden Kebakaran Gudang Amunisi
Kebakaran dan ledakan gudang amunisi daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat membuat warga sekitar panik. Sebab lokasi kejadian tersebut bersinggungan dengan permukiman warga. Salah satunya dengan permukiman warga kawasan Kota Wisata Cibubur.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menegaskan tidak ada korban jiwa yang berjatuhan baik dari sipil atau prajurit dalam insiden itu saat moment buka puasa, Sabtu (30/3) kemarin.
"Tidak ada korban, karena memang jauh dari permukiman masyarakat," kata Agus di lokasi kejadian, Minggu (31/3/2024).
Insiden tersebut membuat sejumlah proyektil amunisi yang telah kedaluwarsa bertebaran ke rumah warga. Bahkan sempat merusak atap dan kaca rusak.
Hingga saat ini, tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) TNI masih berjibaku mengamankan amunisi yang bertebaran di rumah warga.
"Ada serpihan-serpihan selongsong dan aparatur sudah mendata mengecek berkeliling ke permukiman untuk mengambil sisa-sisa serpihan tersebut," ucap Agus.
"Dan kita mengimbau ke masyarakat sekitar jika menemukan agar dilaporkan ke aparat," tambah dia.