Kapolri Sebut Pihaknya Akan Lihat Rekaman CCTV Mencari Penyebab Kecelakaan KM 58

Polisi berencana untuk menggunakan rekaman CCTV untuk mencari penyebab kecelakaan maut di KM 58 tol Jakarta Cikampek saat diberlakukannya contra flow untuk arus mudik lebaran 2024.

oleh Tim News diperbarui 09 Apr 2024, 11:33 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2024, 09:01 WIB
Lokasi Kejadian Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek
Suasana lokasi kejadian kecelakaan tabrakan maut di Tol Jakarta-Cikampek Km 58, Senin (8/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Polisi berencana untuk menggunakan rekaman CCTV untuk mencari penyebab kecelakaan maut di KM 58 tol Jakarta Cikampek saat diberlakukannya contra flow untuk arus mudik lebaran 2024.

"Tentunya evaluasi ini akan dilakukan dengan memanfaatkan semua data yang dimiliki, baik dari CCTV," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di pos Jasa Marga KM 70 Cikampek, Jawa Barat, Senin (8/4/2024).

Usia kejadian tersebut juga kepolisian telah melakukan olah TKP awal untuk mengetahui penyebab sementara insiden tersebut. Hasilnya telah didapatkan beberapa catatan.

Beberapa catatan itu juga bakal menjadi bahan evaluasi kepolisian untuk ke depannya. Sebab masih ada arus balik lebaran yang diprediksi puncaknya pada 18 April 2024 nanti.

"Sehingga kemudian ini semua tentunya bisa digunakan untuk melakukan perbaikan ke depan," jelas Sigit.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berduka cita atas tragedi maut di tol Jakarta Cikampek KM 58 yang menewaskan 12 orang akibat kecelakaan dari satu bus dan dua minibus.

"Kami mengucapkan duka cita yang mendalam atas musibah di kilometer 58. Semoga arwah saudara-saudara kita itu bisa mendapat tempat di sisi Allah," kata Budi di kantor Jasa Marga KM 70, Cikampek, Jawa Barat, Senin (8/4/2024).

"Kejadian itu sendiri sama seperti yang disampaikan Pak Kapolri adalah pelajaran yang mahal, dan kita mengambil pelajaran itu untuk mempersiapkan apa yang akan kita lakukan ke depan. Baik apa yang harus kita lakukan maupun peringatan-peringatan kepada para pemudik," sambung dia.

 

Perubahan Fenomena

Menurut Budi dari insiden tersebut terdapat perubahan fenomena mudik lebaran dibanding tahun 2023.

Di mana apabila di tahun lalu banyak pemudik meningkat mobilitasnya pada saat malam hari. Alhasil di siang harinya ruas jalan tol lebih renggang.

Hal itu juga menjadi penting diketahui oleh masyarakat serta menjadi bahan pembelajaran.

Di satu sisi, masih ada tahapan arus balik lebaran yang diprediksi puncaknya pada 18 April 2024. Budi berpesan kepada masyarakat agar tetap menjaga kesehatan selama berkendara nantinya.

"Saya berpesan karena memang nanti akan kelelahan, harus ada suatu cara untuk menyelesaikan di tempat-tempat rest area dan di bahu jalan banyak yang tetap di situ," tutur Budi.

 

Polisi Siapkan Formula Baru di Arus Balik Lebaran

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan mengevaluasi penerapan skema contra flow imbas kecelakaan maut di tol Jakarta-Cikampek KM 58 yang menyebabkan 12 orang meregang nyawa.

Evaluasi tersebut nantinya bakal diterapkan pada saat arus balik Lebaran 2024.

"Dari kejadian tadi kita evaluasi ya, kita evaluasi," kata Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, di Pos Jasa Marga KM 70 Cikampek, Senin (8/4/2024).

Salah satunya dengan kebijakan relaksasi di sejumlah ruas jalan tol dari arah Bandung. Relaksasi itu guna mengakomodir kebutuhan pengendara.

"Waktu itu dua ribu sekian itu sempat ramai, akhirnya kita relaksasi contra flow. Kenapa contra flow, karena jarak dari (KM) 47 ke 70 ini dianggap jarak yang memungkinkan 22 kilo, ini masih memungkinkan," ucap Aan.

"Tadi ada yang bertanya rest area seperti apa, itu setelah 70 masih ada rest area, ada di 86, 102 dan sebagainya," lanjut dia.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya