Hadapi Arus Balik Lebaran Malam Ini, Kapolri Siapkan Rute Arteri Jika Tol Macet

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait telah mempersiapkan berbagai skema rekayasa lalu lintas jelang puncak arus balik Lebaran 2024 yang diprediksi terjadi pada Senin (15/4/2024) malam ini.

oleh Tim News diperbarui 15 Apr 2024, 18:25 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2024, 18:25 WIB
Kepadatan Arus Balik Lebaran Idul Fitri 2023 di Tol Jagorawi
Kepadatan kendaraan roda empat dari arah Bogor menuju Jakarta di Jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta, Minggu (30/4/2023). Kepadatan kendaraan di Tol Jagorawi tersebut merupakan puncak arus balik serta liburan akhir pekan dari arah Puncak Bogor ke arah Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait telah mempersiapkan berbagai skema rekayasa lalu lintas jelang puncak arus balik Lebaran 2024 yang diprediksi terjadi pada Senin (15/4/2024) malam ini.

"Nanti malam adalah puncak dari arus balik dan harapan kita semua siap untuk memberikan pelayanan," kata dia saat jumpa pers di GT Cikampek Utama KM 70.

Kapolri mengungkapkan, pelayanan nantinya akan berfokus untuk mengatur pemudik yang akan balik ke wilayah Jakarta dan sekitarnya. Di mana, dari data yang ada kemungkinan ada peningkatan sekitar 18 persen pemudik yang kembali dibanding tahun sebelumnya.

"Sehingga potensi kenaikan tadi sudah diprediksi sekitar 18 persen dari tahun 2023 dan ini mau tidak mau menjadi PR (pekerjaan rumah)," ungkap Sigit.

Oleh sebab itu, dia menyebut pihaknya telah menyiapkan jalur arteri sebagai rute alternatif menuju Jakarta. Opsi ini dipakai apabila ruas tol terjadi kemacetan parah saat arus balik Lebaran 2024.

"Apabila nanti terjadi kepadatan dan kemudian lalu lintas tidak bisa bergerak atau stuck, maka kita akan buka untuk masuk jalur arteri untuk beberapa waktu," kata Sigit.

Penggunaan opsi rute alternatif jalan arteri itu akan dipakai dengan melihat volume kendaraan yang melintas di tol. Apabila mengalami macet tidak bergerak, maka akan dialihkan ke arteri.

"Itu pun juga kita atur kalau memang di jalur arteri maksimal itu per jamnya hanya 800 kendaraan, apabila lebih dari itu kita tidak akan masukkan," jelas Sigit.

"Tentunya akan kita lakukan dengan hati2 dengan menghitung dari sisi kepadatan yang ada dan daya tampung di jalur tol dan jalur arteri sehingga kemudian 2-2nya bisa berjalan dengan baik,” tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Manfaatkan Tol Fungsional

Selain jalan arteri, lanjut Sigit, dari Jasa Marga juga sudah membuka sejumlah ruas tol fungsional seperti Japek 2 Selatan dan Bocimi sebagai alternatif pemudik yang hendak kembali ke Jakarta.

"Termasuk juga menggunakan jalur-jalur fungsional yang kemarin kita fungsikan oleh direktur jasa marga. Ini juga menjadi alternatif-alternatif manakala terjadi stuck di jalur tol," tuturnya.

 


Tunda Kepulangan

Meskipun sejumlah persiapan dan antisipasi sudah dilakukan, namun Sigit mengakui beban jalan menampung volume kendaraab akan tetap berat. Apabila, upaya memecah kepulangan waktu pemudik tidak berjalan.

Padahal dari pemerintah telah mengupayakan, khususnya bagi aparatur negeri sipil (ASN) bisa menunda kepulangan. Dengan memanfaatkan waktu WFH pada 17-18 April dan diskon tarif tol.

"Mudah-mudahan bila memang tidak harus malam ini bisa memilih di hari berikutnya di hari yang sudah diberikan. Ini untuk membantu mengurai," ungkap Sigit.

Adapun sampai sejauh ini untuk pelaksanaan rekayasa lalu lintas, telah diterapkan pemberlakuan one way dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung sampai dengan KM 72 Tol Cipali. Dilanjutkan dengan contra flow mulai KM 72 Tol Cipali hingga KM 36 Tol Jakarta-Cikampek.

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya