Pasca Erupsi Gunung Ruang, BNPB Siagakan Helikopter untuk Penanganan Darurat

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiagakan helikopter untuk membantu upaya penanganan darurat bagi warga di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, yang terdampak erupsi Gunung Ruang.

oleh Tim News diperbarui 21 Apr 2024, 00:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2024, 00:00 WIB
Kondisi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, Jumat (19/4/2024), sekitar pukul 14.00 Wita, beberapa jam sebelum erupsi kembali terjadi pada pukul 15.06 Wita.
Kondisi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, Jumat (19/4/2024), sekitar pukul 14.00 Wita, beberapa jam sebelum erupsi kembali terjadi pada pukul 15.06 Wita.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiagakan helikopter untuk membantu upaya penanganan darurat bagi warga di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, yang terdampak erupsi Gunung Ruang.

"Ada satu unit helikopter yang disiagakan di Lapangan Bola Stadion Klabat, Kota Manado pada hari ini," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (20/4/2024).

Ia memastikan helikopter tersebut siap mendukung segala keperluan kedaruratan, baik untuk mengangkut segenap bantuan logistik maupun evakuasi warga di Kepulauan Sitaro dan sekitarnya.

BNPB berharap upaya penanganan darurat evakuasi dan penyaluran bantuan bisa berjalan maksimal karena sebelumnya hanya mengandalkan transportasi kapal laut dari Basarnas dan TNI AL.

​​​​​​"Keselamatan warga menjadi hal yang diprioritaskan," ujarnya. dilansir dari Antara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ribuan Warga Terdampak

Erupsi Gunung Ruang, di Kabupaten Kepulauan Sitaro Sulut, pada Jumat 19 April 2024 pukul 17:06 Wita.
Erupsi Gunung Ruang, di Kabupaten Kepulauan Sitaro Sulut, pada Jumat 19 April 2024 pukul 17:06 Wita.

Berdasarkan data rekapitulasi BNPB diketahui ada sebanyak 11.624 warga Kepulauan Sitaro terdampak erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak Kamis (18/4).

Sebanyak 11.624 warga itu tersebar di 10 desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, meliputi Desa Pumpente, Laingpatehi, Mahangiang, Tulusan Barangka Pehe, Apengsala, Lesah Rende, Pahiama, Boto, Leseh, serta Kelurahaan Bahoi dan Balehumara.

BNPB memastikan sebagian besar dari jumlah total warga terdampak erupsi Gunung Ruang itu sudah mengungsi ke tempat yang aman memanfaatkan posko darurat, rumah ibadah hingga rumah kerabat masing-masing.

 


Sejumlah Fasilitas Umum Rusak

Selain merusak ratusan unit rumah warga, BNPB melaporkan hujan abu vulkanik disertai kerikil dan bebatuan yang dilontarkan dari letusan gunung api itu juga merusak beberapa fasilitas umum, di antaranya dua gereja dan satu gedung sekolah.

BNPB pun mulai mengirimkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi warga terdampak erupsi Gunung Ruang, Sabtu. Bantuan tersebut antara lain berupa tenda pengungsi lima unit, tenda keluarga 100 unit, tower penerangan empat unit, mesin generator diesel empat unit, sembako 300 paket, makanan siap saji 300 paket, peralatan antibakteri 300 paket, matras 300 lembar, selimut 300 lembar, kasur lipat 150 lembar, masker 300 boks, ranjang lipat atau velbed 50 unit, toilet portabel 10 paket, dan survival kit pengungsi 300 paket.

Infografis Potensi Bahaya dan Mitigasi Erupsi Gunung Ruang. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Potensi Bahaya dan Mitigasi Erupsi Gunung Ruang. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya