Korban Banjir di Sulawesi Selatan Dapat Bantuan Beras 40 Ton dari Pemerintah Pusat

Bantuan beras untuk korban bencana banjir di Sulawesi Selatan tersebut berasal dari Kementerian Sosial serta Grup Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia seperti BNI dan Pupuk Indonesia.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 09 Mei 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2024, 14:00 WIB
Banjir dan longsor terjang 6 kabupaten di Sulawesi Selatan (Liputan6.com/Fauzan)
Banjir di Sulawesi Selatan. (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Pusat mengirimkan bantuan beras 40 ton untuk disalurkan kepada korban terdampak bencana banjir dan longsor yang terjadi di enam kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Sulsel Abdul Malik Faisal. Dia mengatakan, bantuan beras untuk korban bencana banjir di Sulawesi Selatan tersebut berasal dari Kementerian Sosial serta Grup Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia seperti BNI dan Pupuk Indonesia.

"Alhamdulillah, Kamis dini hari tadi kami menerima bantuan 40 ton beras dari pemerintah pusat, yang bersumber dari Kementerian Sosial serta BUMN Indonesia," kata Malik Faisal yang juga merupakan Satgas Distribusi Bantuan, dikutip dari Antara, Kamis (9/5/2024).

Dia menjelaskan, kesibukan terlihat di Posko Induk Tanggap Darurat Banjir-Longsor Sulsel di Lapangan Andi Djemma, Belopa, Kabupaten Luwu. Jejeran truk pun memenuhi Lapangan Andi Djemma.

Nampak juga mobil pickup berjejer rapi di halaman depan panggung utama Andi Djemma, tempat menyimpan bantuan yang akan disalurkan ke korban terdampak bencana di Kabupaten Luwu dan Wajo.

"Sebanyak 30 ton didrop di posko induk, sedangkan 10 ton ditaruh di Bandara Bua, karena akan diangkut menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Darat ke Kecamatan Latimojong, karena belum bisa diakses melalui jalur darat," ucap Malik.

Menurut dia, selain dari pemerintah pusat, pihaknya juga telah menerima bantuan dari pihak swasta seperti PT Menara Sakti Makassar yang mengantar langsung 200 dus mie instan, 1 ton beras, serta 200 dus air mineral.

"Hingga saat ini, masih ada 16 desa di Kecamatan Latimojong, Luwu, yang tidak bisa diakses melalui jalur darat akibat terputusnya tiga jembatan yang menuju ke daerah di kaki gunung tersebut," papar Malik.

 

Pengiriman Bantuan Logistik

PT PLN (Persero) memulihkan pasokan listrik yang terdampak  banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Wajo, Enrekang, Sidrap, dan Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). (Dok PLN)
PT PLN (Persero) memulihkan pasokan listrik yang terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Wajo, Enrekang, Sidrap, dan Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). (Dok PLN)

Menurut Malik, bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan ribuan warga di 16 desa tersebut diangkut menggunakan helikopter dari TNI dan Polri, serta BNPB.

Dia mengatakan, hingga hari kelima pasca- bencana yang melanda enam daerah di Sulsel, pihaknya telah menyalurkan 23 ton bantuan kepada warga terdampak, khususnya di Kabupaten Luwu.

"Dengan hadirnya bantuan dari pemerintah pusat ini, bantuan tersebut akan segera tersalurkan, khususnya di Kecamatan Latimojong," kata Malik.

"Insya Allah bantuan ini segera tersalurkan dan kami telah melakukan koordinasi untuk segera menyalurkan bantuan tersebut ke daerah terdampak lainnya, termasuk yang berasal dari donatur lain," jelas dia.

Sebelumnya ada Rabu, 8 Mei 2024, Malik menyampaikan bahwa selama proses tanggap darurat sudah terdata 70 instansi yang memberikan sumbangan melalui posko induk di Belopa. Instansi tersebut baik instansi negara, swasta maupun perorangan.

 

16 Desa di Luwu Masih Terisolir Akibat Banjir, BNPB Beri Perhatian Khususnya

PT PLN (Persero) memulihkan pasokan listrik yang terdampak  banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Wajo, Enrekang, Sidrap, dan Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). (Dok PLN)
PT PLN (Persero) memulihkan pasokan listrik yang terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Wajo, Enrekang, Sidrap, dan Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). (Dok PLN)

Sebelumnya, banjir dan longsor yang melanda tujuh kabupaten di Sulsel, masing-masing Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Enrekang, Wajo, Sidrap, Pinrang, dan Sinjai kini mulai mereda.

Kondisi terparah terjadi di Kabupaten Luwu dimana terdapat 12 korban meninggal dunia dan 16 desa yang terisolir hingga Selasa 7 Mei 2024.

Kondisi tersebut pun menjadi perhatian khusus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, saat berkunjung ke Kabupaten Luwu. Ia pun berharap seluruh stakeholder bisa terus bersinergi untuk mengevakuasi warga dan menyalurkan bantuan.

"Ada 16 desa di Kabupaten Luwu yang sampai saat ini masih terputus komunikasi dengan wilayah lainnya, karena ada tiga jembatan yang putus. Karena itu, ini yang jadi perhatian kami, pemerintah daerah Kabupaten Luwu, pemerintah provinsi, TNI Polri, dan relawan, agar memastikan masyarakat yang di 16 desa ini tidak mengalami kekurangan logistik ataupun kebutuhan-kebutuhan lainnya," terang Suharyanto.

 

Bantuan yang Sudah Dikerahkan

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Pulau Sulawesi, Menewaskan 14 Orang
Banjir dan Tanah Longsor Melanda Pulau Sulawesi, Menewaskan 14 Orang

Untuk itu, kata Suharyanto, sudah dikerahkan angkutan udara dari Polri berupa satu unit helikopter, satu unit dari TNI AU, kemudian BNPB satu unit helikopter dan satu unit pesawat karavan, ditambah juga dari TNI AD satu unit.

"Dan dengan angkutan udara tersebut, sampai saat ini logistik masyarakat yang terdapat di 16 desa ini bisa tertangani. Kalau cuaca terang siang hari kita kirimkan lagi logistik lewat udara," ujarnya.

BNPB juga sudah menyalurkan bantuan ke tujuh kabupaten kota baik berbentuk anggaran maupun barang-barang kebutuhan, baik berupa kebutuhan dasar maupun sarana prasarana. Sementara untuk Kabupaten Luwu sendiri, pihaknya sudah menyerahkan bantuan uang operasional sebesar Rp500 juta.

"Kemudian barang-barang ada 25 item mulai makanan siap saji, sembako, matras, selimut dan genset," tandas Suharyanto.

Lebih jauh ia menjelaskan, sebagai informasi, untuk jembatan yang putus, Menteri PUPR sudah mengirimkan bantuan jembatan darurat, dan dalam waktu tidak terlalu lama bisa langsung dipasang dan normal kembali untuk jalur transportasi tersebut.

Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta
Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya