Bandar Sabu, Pria Tewas di Dalam Toren Warga Tangsel Diduga Sembunyi dari Kejaran Polisi

Berdasarkan keterangan tersangka pengedar narkoba yang lebih dulu ditangkap, pria yang jasadnya ditemukan di dalam toren warga Pondok Aren, Tangsel adalah bandar sabu. Diduga pria tersebut bersembunyi dari kejaran polisi.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 30 Mei 2024, 03:18 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2024, 03:18 WIB
Polisi Mengungkap Pria Bertato yang Jasadnya Ditemukan di Dalam Toren Warga Tangsel Adalah Bandar Narkoba
Polisi mengungkap fakta penemuan jasad pria bertato di dalam woren warga Tangsel. Pria tersebut diduga bandar narkoba yang diburu polisi. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi memastikan bahwa jasad pria bertato yang ditemukan membusuk di dalam toren penampungan air milik warga di Gang Said Mian, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) adalah bandar dan pengendali narkoba jenis sabu untuk wilayah Jakarta dan Tangerang.

Temuan tersebut berdasarkan keterangan pengedar sabu berinisial AA yang sudah ditangkap beberapa hari sebelumnya. AA ditangkap di daerah Cengkareng, Jakarta Barat berikut dengan barang bukti 5 klip sabu dan uang tunai.

Sebelum penangkapan di daerah Cengkareng ini, AA pada Jumat, 23 Mei 2024 bersama D alias DK alias Depoy sempat bertemu. Sebab AA harus menyerahkan sabu seberat 50 gram kepada P yang saat ini masih menjadi buronan polisi.

“Setelah sabu diambil oleh si AA, langsung diberikan kepada P di tempat Depoy. Jadi, sabu yang 50 gram itu dipecah di rumah kosong yang katanya rumah Depoy, beralamat di Jalan Said Mian, RT 03/01, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren,” kata Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang As, Rabu (29/5/20240.

Sembari memecah 50 gram sabu menjadi kemasan kecil-kecil, para tersangka yakni AA, Depoy, P, dan Dwi yang juga masih menjadi buronan polisi, keempatnya menggunakan narkoba tersebut. Setelahnya mereka bubar dan dilakukanlah penangkapan terhadap AA.

“AA lalu mengarahkan ke rumah Depoy yang kosong ini, sebagai tempat terakhir bertemu P, Dwi, dan Depoy. Lalu, pada hari Sabtu, 25 Mei 2024, sekitar jam 22.50 atau sekitar jam 11 malam, petugas menuju rumah yang dimaksud, namun saat itu kondisi rumah atau kontrakannya kosong, akhirnya petugas kembali lagi,” ujar Kapolsek.

Hingga akhirnya, pada Senin sore, 27 Mei 2024 itulah warga melaporkan adanya temuan jasad pria bertato di dalam toren penampungan air milik warga yang jaraknya tak jauh dari rumah kosong yang dimaksud tersangka AA.

 

Diduga Sembunyi dari Kejaran Polisi

Polisi menduga, Depoy masuk ke dalam toren air tersebut untuk bersembunyi. Sebab, sebelum sampai ke rumah kosong, polisi yang membawa serta tersangka AA sebagai petunjuk arah harus melewati rumah Depoy bersama anggota keluarganya.

“Kemungkinan seperti itu, mengingat kita bawa tersangka ini untuk menunjukkan rumahnya di mana, rasanya di situ. Dan posisinya itu kita ke rumah kosong itu melewati rumah DK, dan saat itu, kita enggak tahu saat itu rumah DK. Kemungkinan yang bersangkutan masih ada reaksi memakai sabu itu, mungkin halu atau ketakutan,” kata Kapolsek.

Dari tersangka AA juga dapat diketahui bahwa DK alias Depoy merupakan bandar dan juga pengendali sabu tersebut yang siap diedarkan di wilayah Jakarta dan Tangerang.

“Kalau dari runutan yang disampaikan, DK itu adalah bagian dari BD (bandar),” ujarnya.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya