Hari Raya Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi Berbeda, Ini Kata MUI

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Abdullah Jaidi mengatakan, perbedaan tak akan mengganggu umat islam dalam melaksanakan ibadah puasa Arafah.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 07 Jun 2024, 22:30 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2024, 22:30 WIB
Sah, Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadan pada 17 Mei 2018
Perwakilan MUI Abdullah Jaidi (tengah) bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saiffudin (kiri) dan Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin memberi keterangan hasil Sidang Isbat, Jakarta, Selasa (15/5). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia menetapkan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah atau 10 Dzulhijjah jatuh pada Senin, 17 Juni 2024. Keputusan ini berbeda dengan Arab Saudi yang menetapkan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada 16 Juni 2024.

Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Abdullah Jaidi mengatakan, perbedaan tak akan menganggu umat islam dalam melaksanakan ibadah puasa Arafah.

"Memang dari pers banyak mendengar bahwa Saudi Arabia sudah menetapkan 1 Zulhijah kemarin dan Idul Adha tanggal 16, bagi kita itu selisih antar negara yang terjadi tidak mengusik perbedaan di tengah-tengah. Mungkin ada saudara saudara kita yang mengikuti dengan istilah puasa Arafah," ucap dia.

Abdullah mengatakan, seluruh ormas Islam telah sepakat 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu dan Idul Adha dilangsungkan pada 17 Juni 2024.

Abdullah kemudian mengajak umat muslim di Indonesia menyemarakkan Idul Adha dengan berqurban.

"Tentunya rasa syukur ini kita aplikasikan dalam momentum kehidupan kita sehari-sehari yaitu di mana menjelang hari raya idul Adha ini adalah kita mengumandangkan takbir dan dan tahmid kepada Allah SWT syukur kepada Allah. Yang kedua penyembelihan hewan kurban sebagaimana menurut tuntunan agama kita yaitu untuk berbagi kasih sayang kepada sesama muslim sesama saudara sesama tetangga sesama kerabat, sesama kita, sehingga rasa kasih sayang ini tetap kita wujudkan di dalam kebersamaan, kehidupan kita," ujar dia.

Abdullah mengatakan umat islam diharapkan menciptakan suasana kedamaian, kasih sayang antar sesama manusia pada hari Raya Idul Adha.

"Sehingga apa yang kita harapkan kemudian hari agar bangsa kita bangsa Indonesian ini menjadi bangsa yang penuh kedamaian dan ketenangan dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap dia.

Hasil Sidang Isbat Awal Zulhijah: Hari Raya Idul Adha 1445 H Jatuh pada 17 Juni 2024

Wamenag
Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki mengumumkan hasil isbat penentuan awal Zulhijah 1445 H dan Hari Raya Idul Adha 2024. (Foto: Istimewa)

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijjah 1445 Hijriah jatuh pada 8 Juni 2024. Dengan begitu, maka Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1445 H jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.

Keputusan itu disampaikan langsung Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki usai mengikuti sidang isbat yang berlangsung di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (7/6/2024).

"Sidang isbat telah disepakati bahwa 1 Zulhijah 1445 Hijriah ditetapkan jatuh pada hari Sabtu tanggal 8 Juni 2024. Dan Insya Allah Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari Senin tanggal 17 Juni 2024," ujar Wamenag RI Saiful Rahmat Dasuki.

Dia berharap, dengan hasil sidang isbat ini, maka semua umat Islam bisa merayakan Hari Raya Idul Adha bersama-sama.

"Tapi perlu juga diketahui seluruh masyarakat, jika di kemudian ada perbedaan dalam melaksanakan ibadah berkaitan dengan Hari Raya Idul Adha, kami harap semua bisa mengedepankan harmoni toleransi. Mudah-mudahan peringatan Idul Adha bisa berjalan dengan kondusif," ujarnya.

Infografis Waspada Titik Lengah Saat Idul Adha
Infografis Waspada Titik Lengah Saat Idul Adha (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya