Menkumham Dorong Polisi Tuntaskan Kasus Vina Cirebon: Supaya Jangan Liar Hipotesis di Masyarakat

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, meminta kepolisian segera menuntaskan kasus Vina Cirebon.

oleh Jonathan Pandapotan PurbaDelvira Hutabarat diperbarui 13 Jun 2024, 13:51 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2024, 13:51 WIB
Menteri Hukum dan HAM (MenkumHAM) Yasonna Laoly
Menteri Hukum dan HAM (MenkumHAM) Yasonna Laoly. (Dok. Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, meminta kepolisian segera menyelesaikan kasus Vina Cirebon. Menurutnya, pengungkapan kasus tersebut sangat penting agar tidak ada lagi rasa curiga di kalangan masyarakat.

"Ya kita serahkan kepada polisi. Supaya membongkar tuntas itu supaya jangan ada kecurigaan dari masyarakat," kata Yasonna, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu 12 Juni 2024.

Yasonna juga mengingatkan agar tidak terjadi kasus penangkapan yang salah seperti yang pernah terjadi di Amerika. Ia mengungkapkan, "Di negara lain juga pernah terjadi kasus yang menghukum orang yang sebenarnya tidak bersalah, seperti kasus di Amerika. Akhirnya, orang yang seharusnya dihukum mati dibebaskan karena bukan dia pembunuhnya."

Oleh karena itu, Yasonna meminta agar polisi bekerja dengan lebih keras dan cepat dalam mengungkap kasus Vina Cirebon.

"Polisi harus betul-betul bekerja keras, cepat mengungkap kasus ini supaya jangan liar nanti hipotesis yang terjadi di masyarakat. Kecurigaan-kecurigaan," kata dia.

Sebelumnya, Mantan cawapres Mahfud Md, turut mengomentari kasus Vina Cirebon yang menjadi perhatian publik beberapa waktu terakhir.

Menurutnya, ada keganjalan sebab jumlah buron dan diumumkan secara resmi 3 orang, tiba-tiba dinyatakan salah sebut menjadi hanya 1 orang. Ia menilai, ini bukan sekadar tindakan unprofessional, tapi memang ada permainan.

"Beda loh, unprofessional itu mungkin ada orang yang kurang cakap, kurang hati-hati, itu tidak profesional. Tapi, kalau ada permainan untuk melindungi seseorang atau mendapat bayaran dari seseorang untuk mengaburkan kasus, itu sebenarnya sebuah permainan yang jahat. Nah, saya cenderung ini lebih dari unprofessional," kata Mahfud di YouTube Mahfud MD Official, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (11/6/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bukti Hukum di Indonesia Bisa Dimainkan

Mahfud menyebut kasus Vina bukti hukum di Indonesia sering bisa dimain-mainkan.

Dari puluhan ribu kasus hukum di Indonesia, terdapat beberapa penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

"Betapa hukum kita itu sering bisa dimain-mainkan, saya tidak ingin katakan selalu dimain-mainkan, tapi sangat sering dimain-mainkan kalau sudah menyangkut pejabat atau mungkin menyangkut duit," ujar Mahfud.


Mahfud Dibantah Gerindra

Sementara itu, menanggapi Mahfud, Waketum Partai Gerindra Habiburokhman meminta Mahfud tidak banyak berkomentar, sebab sudah menjadi pihak yang kalah.

"Omong kosong lah, Pak mahfud sudah game over lah, jangan banyak komentar lagi," kata Habiburokhman.

Habiburokhman meminta persoalan hukum tidak ditanggapai atau sikapi dengan asumsi saja.

"Hanya pakar hukum berpendapat lalu berasumsi begini, faktanya seperti apa ya harus kita ikuti dan melalui prosedur acara yang benar. Sudah ada putusan berkekuatan hukum tetap, satu satunya cara mengubah ya dengan ya namanya PK," pungkasnya.

Infografis Kisruh Penetapan Tersangka dan DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kisruh Penetapan Tersangka dan DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya