75 Ribuan Anak dan Balita di Tangerang Sudah Jalani Skrining Stunting dan TBC

Ada lima wilayah yang telah 100 persen merampungkan skrining stunting pada program Gertak Tangkas Kota Tangerang.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 24 Jun 2024, 18:23 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2024, 18:23 WIB
Tangerang
Anak-anak tengah menjalani skrining stunting dan TBC di Kota Tangerang. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati).

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 75 ribu anak di Kota Tangerang, telah menjalani skrining stunting dan TBC. Dengan begitu, sudah 96,8 persen dari target 80 ribuan anak yang menjadi target skrining di wilayah tersebut.

“Sepanjang Juni ini, ditargetkan seluruh anak di Kota Tangerang datang ke posyandu, untuk diukur pertumbuhannya. Baik itu berat badan, panjang atau tinggi badan untuk skrining adanya potensi stunting atau tidak. Alhamdulillah, memasuki minggu keempat Juni ini sudah 96,8 persen anak diskrining stunting dan TBC di posyandu,” ungkap Pelaksana Harian (Plh) Dinkes Kota Tangerang Mugiya Wardhany, Senin (24/6/2024).

Data per kecamatan mencatat, ada lima wilayah yang telah 100 persen merampungkan skrining stunting pada program Gertak Tangkas Kota Tangerang. Yakni, Kecamatan Cipondoh dari target 8.905 anak sudah 9.039 anak atau 101,5 persen, Kecamatan Batuceper dari target 3.838 anak sudah 3.879 anak diskrining atau 101,1 persen.

Kecamatan Tangerang dari 5.114 anak sudah 5.130 anak diskrining atau 100,3 persen. Kecamatan Pinang dari target 7.711 anak sudah 7.725 anak diskrining atau 100,2 persen dan Kecamatan Karang Tengah dari target 5.206 anak sudah 5.219 anak diskrining atau 100,2 persen dari target.

“Secara teknis di lapangan, jumlah anak pastinya bisa bertambah dari target. Maka, program Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas atau Gertak Tangkas melalui 1.097 posyandu di Kota Tangerang akan terus dimaksimalkan. Memastikan, seluruh anak di Kota Tangerang diskrining tanpa terkecuali,” katanya.

Dengan begitu, akan terlihat anak-anak Kota Tangerang yang terindikasi stunting. Dinkes Kota Tangerang bersama seluruh OPD terkait bisa melakukan intervensi khusus lanjutan pada anak-anak yang terindikasi stunting tersebut.

“Harapannya, tidak ada lagi anak-anak di Kota Tangerang yang terlambat dilakukan penanganan,” katanya.

Sebagai informasi, tren prevalensi stunting pada balita di Kota Tangerang mengalami penurunan dari tahun 2018 diangka 19,1 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022. Kenaikan terjadi pada tahun 2023 dengan angka 17,6 persen, meskipun masih di bawah angka Provinsi Banten yaitu 24 persen dan nasional di 21,5 persen.

Pencegahan Stunting di Kota Tangerang

 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang tengah melakukan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dalam Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas) di 1.097 posyandu di Kota Tangerang. Kegiatan yang berlangsung pada 1-30 Juni 2024 ini salah satunya sebagai upaya screening untuk pencegahan dini Tuberkulosis (TBC).

Pelaksana Harian (Plh) Dinkes Kota Tangerang Mugiya Wardhany menjelaskan, Intervensi Serentak Pencegahan Stunting se-Kota Tangerang ini menargetkan 85.474 balita di wilayah tersebut. Seluruhnya akan diukur dan diinput ke dalam aplikasi SiData dan e-PPGBM.

"Semua harus diukur, sebanyak 85.474 balita di Kota Tangerang," kata Mugi, Sabtu(8/6/2024).

Untuk menyukseskan program ini, para orang tua harus memahami tahapan setiap meja di dalam posyandu. Pada program intervensi serentak pencegahan stunting ini, posyandu menyediakan enam tahap atau meja yang perlu diikuti seluruh bayi atau balita yang datang.

 

Upayakan 100 Persen Bayi Ikuti Skrining

Pertama meja pendaftaran, kedua meja penimbangan atau pengukuran dan deteksi dini risiko, meja tiga pencatatan dan pelaporan ke aplikasi SiData, meja empat pelayanan kesehatan, meja lima penyuluhan kesehatan. Terakhir, adalah meja tambahan yaitu skrining TBC pada anak yang turut dimasifkan oleh Dinkes Kota Tangerang.

“Diupayakan 100 persen bayi dan balita di Kota Tangerang datang ke posyandu untuk mengikuti skrining indikasi stunting ataupun TBC. Sehingga, selanjutnya masing-masing OPD terkait dapat melakukan penanganan sesuai data yang dihasilkan secara lebih tepat, karena, by name by address masing-masing anak yang terindikasi stunting atau tbc,” papar Mugi.

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi
Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya