Server PDN Diserang, Komisi I DPR Pertanyakan Kinerja BSSN

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mempertanyakan peran dan kinerja Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), terkait insiden serangan ransomware ke server Pusat Data Nasional (PDN).

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 25 Jun 2024, 10:46 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2024, 10:41 WIB
Anggota DPR RI TB Hasanuddin. (Liputan6.com/ ist)
Anggota DPR RI TB Hasanuddin. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mempertanyakan peran dan kinerja Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), terkait insiden serangan ransomware ke server Pusat Data Nasional (PDN).

Dia sangat menyayangkan adanya insiden tersebut dan meminta pemerintah segera menyelesaikan serangan ke servet PDN ini.

"Ini persoalan yang sangat serius karena serangan terhadap obyek vital nasional yang sangat strategis seperti Pusat Data Nasional," kata TB Hasanuddin, dalam keterangan resmi, Selasa (25/6).

Lebih lanjut, dia pun mempertanyakan peran BSSN sebagai gerbang terdepan dalam mengawal siber. Sebab, serangan ini akan berdampak serius terhadap data-data masyarakat.

"Mengapa serangan ini bisa terjadi pada obyek yang sangat vital tersebut? BSSN sebagai pengawal keamanan PDN dan Kemenkominfo sebagai pengelola PDN harus bertanggung jawab atas kelalaian ini. Ini potensi kebocoran data warga negara seluruh Indonesia, tidak bisa dianggap enteng," tegas dia.

Pembaharuan

Oleh sebab itu, dia mendorong adanya pembaharuan terhadap tubuh BSSN. TB Hasanuddin menilai, struktur di BSSN harus diisi oleh para pakar IT, professional IT, dan talenta-talenta muda Indonesia yang cerdas di sektor keamanan siber.

"Kalau jajaran SDM di BSSN masih menjalankan pola seperti Lemsaneg maka anggaran sebesar apapun yang digelontorkan akan menjadi percuma karena masih menggunakan paradigma lama yang sudah out of date," imbuhnya.

Pemerintah Tak Akan Bayar Tebusan 8 Juta Dollar yang Diminta Penyerang Server PDN

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pemerintah tak akan membayar uang tebusan senilai USD 8 juta yang diminta penyerang server Pusat Data Nasional (PDN). Server PDN lumpuh karena virus Lockbit 3.0.2.

"Tidak akan (bayar uang tebusan)," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6/2024).

Menurut dia, pemerintah telah menerjunkan tim untuk memulihkan server PDN. Budi pun memastikan keamanan data masyarakat.

"Tunggu aja ini lagi di ini. Yang penting pusat layanan untuk publik udah bisa kita atasin," ujar dia.

Budi menuturkan pihaknya melakukan evaluasi untuk melakukan evaluasi untuk mengetahui mengapa server PDN bisa diserang ransomware. Dia berjanji akan segera mengumumkannya kepada publik.

"Kita berusaha semaksimal mungkin. Kita lagi evaluasi BSSN lagi forensik," tutur Budi.

 

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya