Mayat Pria dengan Alat Kelamin Terpotong Ditemukan di Pinggir Sungai Ciliwung

Mayat pria tersebut ditemukan dalam kondisi tanpa pakaian dan hanya mengenakan kaos kaki. Di lokasi juga tidak ditemukan identitas pada mayat tersebut.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 04 Jul 2024, 08:19 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2024, 08:18 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Jakarta - Mayat pria ditemukan di pinggir Sungai Ciliwung Kampung Parakan Kembang, Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, pada Rabu (3/7/2024) sore. Saat ditemukan, kondisinya mengenaskan.

Mayat pria tanpa identitas itu ditemukan pertama kali oleh Muslim (51) seorang warga yang hendak membuka warungnya sekitar pukul 15.00 WIB.

"Setelah mendekat, Muslim melihat sesosok mayat tersangkut di pinggir sungai dan segera melaporkannya kepada RT, RW setempat," kata Kapolsek Sukaraja, Kompol Birman Simanullang.

Menurutnya, korban ditemukan dalam kondisi tanpa pakaian dan hanya mengenakan kaos kaki. Di lokasi juga tidak ditemukan identitas pada mayat tersebut.

Dari hasil olah TKP, kata Birman, jasad pria tersebut ditemukan dalam kondisi tidak wajar. Terdapat luka di bagian belakang kepala diduga akibat hantaman benda tumpul dan mulut tersumpal kain serta alat kelamin yang sudah terpotong atau hilang.

"Ciri-ciri korban memiliki tato pada lengan kiri dan mengenakan kalung perak atau emas putih," kata dia.

Namun begitu, Birman menyatakan masih mendalami kasus tersebut apakah murni pembunuhan atau motif lain. Sementara jenazah korban sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati guna proses penyelidikan lebih lanjut.

"Untuk indikasi pembunuhan masih kami dalami dan meminta keterangan saksi," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2 Kasus Pembunuhan Cor di Palembang, Para Tersangka Masih Berkeliaran Bebas

2 Kasus Pembunuhan Cor di Palembang, Para Tersangka Masih Berkeliaran Bebas
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono saat menjelaskan kronologi pembunuhan sadis karyawan koperasi di Palembang yang dicor para tersangka (Liputan6.com / Nefri Inge)

Kasus pembunuhan sadis dengan cara jasad korban dicor pakai semen di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kawasan Maskarebet Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), bikin geger warga sekitar.

Ada tiga orang tersangka dalam kasus pembunuhan AT, karyawan Koperasi Simpan Pinjam Karya Rizki Mandiri, yakni Antoni, Pongky dan Kelvin. Pembunuhan terjadi pada hari Sabtu (8/6/2024), di dalam toko pakaian ‘Distro Anti Mahal’.

Bahkan, jasad korban dicor di kolam ikan yang sudah tidak digunakan. Menggunakan semen yang sudah disiapkan para tersangka sebelumnya. Kasus pembunuhan terungkap, setelah 18 hari korban dinyatakan menghilang.

Dua dari tiga tersangka berhasil ditangkap tim Polrestabes Palembang dan Ditreskrimum Polda Sumsel. Dia adalah Antoni, tersangka utama yang ditangkap di Padang dan Pongky yang diamankan di Batam.

Namun masih ada satu orang lagi yang belum tertangkap, yakni Kelvin, yang merupakan keponakan istri Antoni. Keberadaan Kelvin hingga kini masih menjadi misteri, karena kepolisian masih terus memburu Kelvin.

Pembunuhan sadis dengan cara mengecor jasad korban bukan kali pertama terjadi di Palembang Sumsel. Tahun 2019 lalu, kasus serupa juga terjadi dan dialami oleh AP, salah satu Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian PUPR Palembang.

Pembunuhan sadis tersebut terjadi karena masalah uang korban sebesar Rp145 juta yang sudah diberikan ke YTR, untuk membeli mobil, tetapi kendaraan yang dijanjikan tak kunjung ada.

Tersangka utama YTR merencanakan pembunuhan dengan mengajak NP, IK, dan AM. Wanita berusia 50 tahun tersebut diracuni oleh YTR di dalam mobil hingga lemas.

Lalu, Ketiga tersangka langsung menghabisi nyawa korban di dalam mobil. Jasadnya dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat Palembang, dikubur di dalam lubang selokan lalu dicor pakai semen.

Tiga dari empat tersangka sudah ditangkap dan sedang menjalani hukuman penjara. Namun hingga kini, satu orang tersangka berinisial AM masih belum tertangkap.

Saat disinggung tentang kasus serupa beberapa tahun lalu,Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono yakin jika saat ini dedikasi anggota kepolisian di Sumsel luar biasa.

Baik anggota kepolisian dari Polrestabes Palembang, maupun Polsek Sukarame Palembang dan Ditreskrimum Polda Sumsel berusaha mengungkap kasus tersebut.

“Di samping proses pengawasan manajemen, yang pasti ini adalah team work, yang notabene akan menjadi faktor utama pengungkapan kasus ini,” katanya, Selasa (2/7/2024).

 


Utang Piutang Koperasi

Emosi Pinjaman Berbunga 5 Kali Lipat, Tersangka Bunuh dan Cor Karyawan Koperasi di Palembang
Barang bukti yang dipakai ketiga tersangka saat membunuh dan mengecor jasad AT, karyawan Koperasi Simpan Pinjam Karya Rizki Mandiri di dalam toko pakaian di Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Bahkan dia menargetkan dalam Juli 2024 ini, Kelvin akan segera ditangkap untuk semakin menyempurnakan informasi pembunuhan AT.

Polisi juga sedang mencari tahu keberadaan istri Antoni, meskipun tidak masuk dalam target buronan, karena tidak terlibat dalam aksi pembunuhan tersebut.

Ketiga orang tersangka yang membunuh korban AT, yakni Antoni (33), Pongky Saputra (23) dan Kelvin yang masih jadi DPO.

Antoni mengajak Pongky dan Kelvin untuk menghabisi nyawa AT, karena kesal dengan biaya tagihan tunggakan koperasi yang naik lima kali lipat.

Dari pengakuan Antoni, awalnya dia meminjam dana sebesar Rp5 juta. Namun saat ditagih oleh AT, jumlahnya membludak jadi Rp24 juta.

“Sakit hati ke korban, permasalahan utang piutang. Utang sebesar Rp 5 juta membengkak jadi Rp24 juta. Antoni kesal dan kecewa, terjadi perdebatan. Akhirnya korban dipukul dan dibunuh. Ini pembunuhan berencana,” katanya.

INFOGRAFIS JOURNAL_Bagaimana Cara Mencegah Orang Lain Bunuh Diri?
INFOGRAFIS JOURNAL_Bagaimana Cara Mencegah Orang Lain Bunuh Diri? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya