Pemkot Depok Sediakan 44 Halte dan Gratiskan Penumpang Bus Kita

Pemerintah Kota Depok telah melakukan uji coba Bus Kita dan sedan mensosialisasikan kepada masyarakat.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 06 Jul 2024, 22:33 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2024, 22:33 WIB
Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat melakukan uji coba BTS Bus Kita yang akan segera beroperasi. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)
Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat melakukan uji coba BTS Bus Kita yang akan segera beroperasi. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Depok berusaha melakukan sejumlah peningkatan fasilitas sebelum buy the service (BTS) Bus Kita beroperasi. Sebanyak 44 halte akan disediakan untuk memberikan pelayanan penumpang bus yang memiliki tujuan Terminal Terpadu Depok menuju Stasiun LRT Harjamukti.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, Pemerintah Kota Depok telah melakukan uji coba Bus Kita dan sedan mensosialisasikan kepada masyarakat. Bus yang bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kota Depok, sedang menyiapkan fisik jalan serta pemberhentian bus.

“Semuanya ada 44 halte dan bus stopnya,” ujar Idris, Sabtu (6/7/2024).

Masyarakat yang ingin menggunakan Bus Kita, pada pembayarannya akan menggunakan tap layaknya Bus Transjakarta. Namun selama sosialisasi Bus Kita, masyarakat tidak dikenakan biaya tarif atau gratis.

“Selama 6 bulan Insya Allah Rp0 atau gratis,” ucap Idris.

Pada uji coba yang dilakukan Idris dari Balai Kota Depok, terdapat sejumlah masukan yang akan dipelajari Kemenhub melalui dan Dinas Perhubungan Kota Depok. Terdapat sejumlah halte yang akan dibangun BPTJ.

“Untuk halte ada yang sudah terbangun sejak lama dan ada yang baru dibangun BPTJ, pengkajian halte dari sisi tempatnya,” terang Idris.

Idris mengungkapkan, pengkajian halte salah satunya sebelum bus akan memasuki pintu tol menuju LRT Harjamukti. Namun dikarenakan kurangnya lahan dan fasilitas di lokasi tersebut, dianggap tidak memungkinkan.

“Misalkan pembangunan halte di depan RS Sentra Medika, di belakang itu kali, itu melanggar Garis Sempadan Sungai, maka kita pasang bus stop,” ungkap Idris.


Kurangi Kepadatan Mobilitas

Idris mengakui sejumlah wilayah di Kota Depok terdapat perumahan elite, satu rumah diperkirakan memiliki tiga mobil. Apabila masyarakat menggunakan transportasi publik, dapat mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di Kota Depok.

“Insya Allah itu bisa mengurangi kepadatan mobilitas kendaraan bermotor di jalan,” tutur Idris.

Saat disinggung soal jumlah warga Depok menggunakan LRT melalui Harjamukti, Idris mengakui adanya peningkatan jumlah penumpang. Stasiun yang berada di wilayah perbatasan Depok dengan Jakarta Timur, merupakan salah satu stasiun dengan jumlah penumpang tertinggi.

“Sekarang sudah sampai 10 ribu per hari, jadi ini banyak sekali,” kata Idris.


Solusi

Sementara, Direktur Utama BPTJ, Tatan Rustandi mengatakan, penggunaan Bus Kita di Kota Depok dapat menjadi solusi mencegah kemacetan dan diminati masyarakat. Dadan mencontohkan, bus BTS yang beroperasi di Bekasi dalam enam bulan mampu mencapai 1.700 penumpang.

“Mudah-mudahan animo masyarakat Depok bisa antusias menikmati pelayanan terpadu, jadi Bus Kita feeder terhadap LRT,” ujar Tatan.

Dadan menambahkan, keberadaan Bus Kita menunjukan kehadiran negara memberikan layanan dan keterpaduan transportasi, baik kereta maupun LRT. Keberadaan Bus Kita yang akan beroperasi di Kota Depok merupakan kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Kementerian Perhubungan, dan Kota Depok.

“Ini salah satu sinergi yang cukup bagus buat kepentingan masyarakat, bukan buat kepentingan wali, tapi buat kepentingan masyarakat,” pungkas Tatan.

Infografis Jenis-Jenis Bullying di Sekolah
Jenis-jenis bullying yang patut diwaspadai. (dok. Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya