Polisi Masih Telusuri Sosok Pemilik Apotek Narkoba di Kampung Bahari

Polres Metro Jakarta Utara bakal mendalami siapa sosok pemilik Apotek narkoba yang berdiri ditengah-tengah Kampung Bahari.

oleh Tim News diperbarui 14 Jul 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2024, 12:00 WIB
Polisi menyita pelbagai barang saat menggelar operasi pemberantasan narkoba di Kampung Bahari di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu (13/7/2024). (Ady Anugrahadi).
Polisi menyita pelbagai barang saat menggelar operasi pemberantasan narkoba di Kampung Bahari di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu (13/7/2024). (Ady Anugrahadi).

Liputan6.com, Jakarta Polres Metro Jakarta Utara bakal mendalami siapa sosok pemilik Apotek narkoba yang berdiri ditengah-tengah Kampung Bahari.

Apotek dengan bangunan bedeng itu ditemukan polisi pada saat melakukan penggerebekan dalam Opera Nila Jaya 2024.

"Sedang didalami (pemiliknya)," ujar Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Utara, AKBP, Prasetyo Noegroho saat dihubungi, Minggu (14/7/2024).

Noegroho menyebut kalau apotek narkoba tersebut digunakan sebagai salah satu tempat transaksi juga tempat untuk mengkonsumsi barang haram tersebut bagi calon pembeli.

Namun dia mengaku belum mengetahui siapa pemilik bangunan tersebut. "Enggak jelas siapa yang punya," ucap dia.

Sebelumnya, kepolisian kembali menggerebek Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara yang merupakan salah satu kampung pengedar narkoba. Pada saat penggerebekan ada sebuah bangunan bedeng yang merupakan 'apotek'.

Bukan sembarang apotek, bangunan tersebut merupakan tempat untuk para pelaku yang ingin mengonsumsi narkoba. Dilengkapi dengan kasur lipat, AC, hingga CCTV.

"Modusnya ada yang dikirim, ada yang dari data, dari ini ada bong, indikasinya sepertinya digunakan di tempat kemudian paket kecil," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Minggu (14/7/2024).

Di bangunan tersebut juga tertera sebuah nomor rekening bank yang diduga sebagai transaksi calon pembeli dengan salah seorang pengedar.

Tidak hanya sampai situ, di dalam 'apotek' Kampung Bahari itu juga disediakan alat isap alias bong untuk jasa sewanya. Beberapa aturan juga terselipkan seperti 'DILARANG MAIN HP', "SEWA ALAT RP 5.000 OKE", 'BAYAR DULU BOS Kuh!!!', "AKU TAHU TAPI AKU DIAM'.

31 Orang Ditangkap

Dari hasil penggerebekan itu, polisi mengamankan 31 orang yang diduga terlibat penyalahgunaan narkoba. Kegiatan tersebut dalam rangka menyukseskan Operasi Nila Jaya 2024. Kemudian, petugas juga mengamankan sebuah drone dari penggerebekan tersebut.

Selain drone, polisi juga mengamankan kamera Closed Circuit Television (CCTV) hingga televisi yang diduga untuk memantau pergerakan anggota kepolisian. Kemudian, ada juga alat bong, timbangan hingga klip bekas pakai narkoba.

"Kami amankan drone, diduga kuat untuk mengawasi pergerakan anggota di lapangan. Atau lebih jelasnya mereka ini menjaga tempat maupun usahanya," kata Gidion.

Polisi Amankan Senjata Api dan Berbagai Macam Senjata Tajam

Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah senjata tajam seperti celurit, golok, sepeda motor, samurai, airsoft gun hingga pedang.

"Turut diamankan pula barang bukti narkoba, senjata tajam, air softgun, monitor CCTV hingga mesin penghitung uang," kata Gidion.

Sementara itu, Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Utara AKBP Prasetyo Noegroho mengungkapkan, sejumlah orang yang dicurigai merupakan pengguna narkoba turut diamankan. Mereka dibawa ke Polres Metro Jakarta Utara untuk dilakukan tes urine.

"Kami bawa sejumlah orang ke Polres karena patut dicurigai. Dites urine dan akan diproses jika hasilnya negatif. Sedang yang negatif akan dipulangkan," pungkas Prasetyo.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya