Heru Budi Ancam Cabut KJP dan KJMU Pelajar yang Merokok hingga Main Judi Online

Heru menyampaikan, setelah China dan India, Indonesia berada di peringkat ketiga yang penduduknya suka merokok. Oleh sebab itu, kata Heru Pemprov DKI Jakarta mesti mengambil tindakan tegas dalam mengawasi siswa.

oleh Winda Nelfira diperbarui 05 Agu 2024, 13:45 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2024, 13:45 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyambut baik diresmikannya Sodetan Ciliwung di Jakarta Timur oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin pagi (31/7/2023). Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mewanti-wanti peserta didik penerima bantuan pendidikan berupa Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), untuk tidak merokok. Dia mengingatkan bagi siswa yang kedapatan merokok, bantuan yang dikucurkan bakal dicabut.

Hal ini disampaikan Heru dalam acara Penyuluhan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Pelajar di Wilayah Provinsi DKI Jakarta di Gedung PKK Melati, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2024).

"Adik-adik juga disini mungkin ada yang di ruangan ini mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Bagi saya, bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jika ada siswa yang merokok saya akan cabut Kartu Jakarta Pintar-nya," kata Heru.

Heru menyampaikan, setelah China dan India, Indonesia berada di peringkat ketiga yang penduduknya suka merokok. Oleh sebab itu, kata Heru Pemprov DKI Jakarta mesti mengambil tindakan tegas dalam mengawasi siswa.

"Saya minta yang namanya merokok, yang namanya pengguna rokok elektrik, itu sama saja merokok dan beban Pemerintah Provinsi Jakarta, beban kita sebagai orang tua sepertinya lebih berat, karena rokok elektrik itu lebih berbahaya," ucap Heru.

Tak hanya bagi pelajar yang kedapatan merokok, Heru juga memperingatkan ihwal pencabutan KJP dan KJMU itu bagi para pelajar yang ikut tawuran, menggunakan narkoba, hingga terlibat judi online (judol).

 

Kucurkan Rp2 Triliun untuk Kartu Jakarta Pintar

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi Bawaslu yang menyebut tengah mewaspadai potensi kerawanan Pilkada 2024 di DKI Jakarta.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi Bawaslu yang menyebut tengah mewaspadai potensi kerawanan Pilkada 2024 di DKI Jakarta. (Liputan6.com/ Winda Nelfira)

Menurut Heru, Pemprov DKI Jakarta mengucurkan Rp 2 triliun untuk Kartu Jakarta Pintar. Pada 2024 ini, Pemprov DKI Jakarta menambah dana Kartu Jakarta Pintar sebesar Rp 200 miliar.

"Jadi kami tidak ingin anggaran APBD, anggaran negara, itu diberikan yang tidak tepat sasaran, termasuk bagi adik-adik yang mendapatkan, saya temukan tawuran dan merokok, saya cabut Kartu Jakarta Pintar," kata Heru.

Heru bahkan telah menghadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) untuk meminta data warga Jakarta yang terlibat judi online. Data itu, ujar Heru bakal dikelompokkan untuk melihat keterlibatan pelajar penerima KJP dan KJMU.

"Bagi pelajar yang kali-kali melakukan main istilahnya game tapi judol, pertama kalau bisa kita bina, kedua kita bina, ketiga orang tua kita jelaskan, jika tidak terpaksa kami KJP-nya sekali lagi kami cabut termasuk KJMU-nya," kata Heru.

Infografis: Redam Kanker dengan Cukai Rokok (Liputan6.com / Abdillah)
(Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya